Menteri Luar Negeri AS John Kerry menyatakan baru akan mencapai kesepakatan dengan Iran dalam beberapa bulan ke depan. Kesepakatan ini baru akan tercapai jika Teheran benar-benar mau membuktikan bahwa program nuklirnya tidak sedang digunakan untuk membangun senjata atom.
Dalam sebuah wawancara di program CBS bertajuk '60 Minutes', Kerry mengatakan keinginan yang dinyatakan oleh Presiden Iran Hassan Rowhani untuk sebuah kesepakatan dalam waktu tiga sampai enam bulan ke depan. Akan tetapi, kesepakatan akan bisa dicapai lebih cepat dari rencana, asalkan Iran sudah merasa puas dengan pemenuhan harapan mereka.
Update Berita Militer, Pertahanan dan Keamanan Dunia
Senin, 30 September 2013
Amerika Tidak Akan Cabut Sanksi Nuklir Iran
20 Pakar OPCW Akan Hancurkan Senjata Kimia Suriah
Sebanyak 20 pengawas dari Badan Pengawas Senjata Kimia (OPCW) bertolak ke Suriah pada Senin (30/9) hari ini untuk membantu menghancurkan senjata kimia milik rezim Assad. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari perintah Dewan Keamanan PBB yang menginginkan OPCW berpartisipasi dalam penghancuran senjata kimia Suriah. DK PBB sendiri berharap penghancuran ini akan kelar pada pertengahan 2014.
Uniknya, para pakar senjata kimia ini akan menggunakan segala cara, termasuk menghancurkan peralatan manufaktur senjata dengan menggunakan berbagai alat khusus, termasuk godam.
Adapun tujuan utama 20 pengawas ini adalah memastikan bahwa peralatan untuk membuat senjata kimia itu tidak dapat dioperasikan lagi.
Uniknya, para pakar senjata kimia ini akan menggunakan segala cara, termasuk menghancurkan peralatan manufaktur senjata dengan menggunakan berbagai alat khusus, termasuk godam.
Adapun tujuan utama 20 pengawas ini adalah memastikan bahwa peralatan untuk membuat senjata kimia itu tidak dapat dioperasikan lagi.
Minggu, 29 September 2013
Fakta Teroris Sewa Toko di Mal Westgate Setahun Sebelum Beraksi
Seminggu pasca aksi terorisme di mal Westgate, fakta mulai terungkap satu demi satu. Kali ini dilaporkan anggota kelompok militan, al Shabaab, telah menyewa sebuah toko untuk menyembunyikan senjata dan amunisi peluru lengkap.
Laman news.com.au, Sabtu 28 September 2013, melansir pernyataan sumber pejabat keamanan senior Kenya. Pejabat yang tidak ingin diketahui namanya itu mengatakan anggota al Shabaab telah menyewa toko itu sejak satu pekan sebelum serangan tanggal 21 September.
Bahkan seorang sumber kantor berita CNN menyebut, al Shabaab sudah menyewa toko itu sejak setahun sebelumnya. Artinya, kelompok ini memiliki waktu lebih dari cukup untuk merencanakan operasi pembantaian di pusat perbelanjaan mewah itu.
Laman news.com.au, Sabtu 28 September 2013, melansir pernyataan sumber pejabat keamanan senior Kenya. Pejabat yang tidak ingin diketahui namanya itu mengatakan anggota al Shabaab telah menyewa toko itu sejak satu pekan sebelum serangan tanggal 21 September.
Bahkan seorang sumber kantor berita CNN menyebut, al Shabaab sudah menyewa toko itu sejak setahun sebelumnya. Artinya, kelompok ini memiliki waktu lebih dari cukup untuk merencanakan operasi pembantaian di pusat perbelanjaan mewah itu.
Angkatan Laut Australia Bakar Perahu Pencari Suaka
Lebih dari 40 pencari suaka yang berusaha mencapai Australia dengan menggunakan kapal telah dikirim kembali oleh Angkatan Laut Australia ke Indonesia.
Sebuah kapal Australia menyelamatkan 44 pencari suaka dan dua awak kapal atas permintaan Indonesia setelah kapal tersebut mengalami masalah di posisi 40 nautical mile (sekitar 74 kilometer) dari pantai pulau Jawa hari Kamis (26/09) pagi.
Dini hari, kelompok SAR Indonesia bertemu dengan kapal Angkatan Laut di lepas pantai Jawa dan para pencari suaka tersebut diserahkan.
Sebuah kapal Australia menyelamatkan 44 pencari suaka dan dua awak kapal atas permintaan Indonesia setelah kapal tersebut mengalami masalah di posisi 40 nautical mile (sekitar 74 kilometer) dari pantai pulau Jawa hari Kamis (26/09) pagi.
Dini hari, kelompok SAR Indonesia bertemu dengan kapal Angkatan Laut di lepas pantai Jawa dan para pencari suaka tersebut diserahkan.
Menlu AS : RI berkontribusi dalam penyelesaian krisis Suriah
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Marty M. Natalegawa, berdiskusi dengan Menlu Amerika Serikat, John Kerry, di sela-sela sidang Majelis Umum PBB, di New York, kemarin (27/9/2013). Dalam diskusi itu, Kerry mengapresiasi kontribusi Indonesia dalam upaya merampungkan krisis di Suriah.
Kerry juga mengapresiasi Indonesia dalam menciptakan situasi damai di kawasan Asia Pasifik. Mengutip pemberitaan di situs Kemlu RI, Sabtu (28/9/2013), Menlu AS itu menekankan, bahwa peran dan kontribusi Indonesia selalu menjadi bagian dari solusi atas permasalahan global melalui cara-cara diplomasi.
Menlu RI, Marty Natalegawa (kiri) berbincang dengan Menlu AS, John Kerry (Kemlu RI) |
Label:
Amerika,
Indonesia,
Konflik Timur Tengah
Sabtu, 28 September 2013
AS Ingatkan Akan Ada Konsekuensi Jika Suriah Tak Patuhi Resolusi DK PBB
Dewan Keamanan PBB akhirnya sepakat untuk mengeluarkan resolusi terkait konflik Suriah. Ini merupakan resolusi pertama DK PBB mengenai Suriah sejak konflik terjadi pada Maret 2011 lalu.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat John Kerry pun mengingatkan, Suriah akan menghadapi konsekuensi jika tidak mematuhi resolusi DK PBB mengenai senjata kimianya.
"Jika rezim itu gagal bertindak, maka akan ada konsekuensi," cetus Kerry di depan DK PBB usai voting yang mengesahkan resolusi tersebut seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (28/9/2013).
Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat John Kerry pun mengingatkan, Suriah akan menghadapi konsekuensi jika tidak mematuhi resolusi DK PBB mengenai senjata kimianya.
"Jika rezim itu gagal bertindak, maka akan ada konsekuensi," cetus Kerry di depan DK PBB usai voting yang mengesahkan resolusi tersebut seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (28/9/2013).
Label:
Amerika,
Konflik Timur Tengah,
Senjata Kimia
Dewan Keamanan PBB Keluarkan Resolusi Penghancuran Senjata Kimia Suriah
Dewan Keamanan PBB akhirnya mengesahkan resolusi yang memerintahkan penghancuran senjata kimia Suriah. Dengan suara bulat, negara-negara anggota DK PBB juga mengecam serangan gas beracun di Damaskus, Suriah bulan Agustus lalu.
Ini merupakan resolusi DK PBB pertama mengenai konflik Suriah yang telah berlangsung 30 bulan. Sebelumnya, tiga resolusi mengenai Suriah selalu digagalkan oleh Rusia dan China yang memiliki hak veto.
Sekjen PBB Ban Ki-moon seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (28/9/2013), menyebut resolusi ini "berita menjanjikan pertama tentang Suriah setelah sekian lama." Ban juga berharap akan menggelar konferensi damai mengenai Suriah pada pertengahan November mendatang.
Ini merupakan resolusi DK PBB pertama mengenai konflik Suriah yang telah berlangsung 30 bulan. Sebelumnya, tiga resolusi mengenai Suriah selalu digagalkan oleh Rusia dan China yang memiliki hak veto.
Sekjen PBB Ban Ki-moon seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (28/9/2013), menyebut resolusi ini "berita menjanjikan pertama tentang Suriah setelah sekian lama." Ban juga berharap akan menggelar konferensi damai mengenai Suriah pada pertengahan November mendatang.
Label:
Konflik Timur Tengah,
PBB,
Senjata Kimia
Diancam Al-Shabaab, Kenya Tolak Tarik Pasukan dari Somalia
Kelompok militan Al-Shabaab mengancam akan kembali melancarkan serangan di Kenya jika pasukan Kenya tidak ditarik mundur dari Somalia. Namun pemerintah Kenya tak menghiraukan ancaman tersebut.
"Kami pergi ke Somalia karena Al-Shabaab merupakan ancaman bagi keamanan nasional... Kami akan terus melanjutkan aksi tersebut sampai keamanan dan kepentingan kami di negara itu dilindungi," tegas Menteri Dalam Negeri Kenya Joseph Ole Lenku kepada para wartawan di Nairobi, Kenya seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (28/9/2013).
"Kami pergi ke Somalia karena Al-Shabaab merupakan ancaman bagi keamanan nasional... Kami akan terus melanjutkan aksi tersebut sampai keamanan dan kepentingan kami di negara itu dilindungi," tegas Menteri Dalam Negeri Kenya Joseph Ole Lenku kepada para wartawan di Nairobi, Kenya seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (28/9/2013).
Jumat, 27 September 2013
Teroris Al Shabaab Siksa Sandra Secara Keji Hinga Tewas
Sebuah kesaksian mengerikan diungkap oleh seorang tentara dan dokter yang telah diizinkan masuk ke dalam mal Westgate, Nairobi, Kenya untuk mencari sisa korban tewas.
Begitu masuk ke dalam, mereka melihat banyak jenazah yang terlihat disiksa terlebih dulu baru kemudian dieksekusi mati oleh anggota kelompok militan asal Somalia, al Shabaab.
Laman Dailymail, Kamis 26 September 2013 melansir pernyataan seorang dokter yang tidak ingin disebut namanya. Dia melihat begitu banyak anggota tubuh seperti hidung, mata, dan telinga berserakan. Tentara dan dokter ini diizinkan masuk ke dalam mal, setelah tim penjinak bom memastikan mal Westgate aman untuk dimasuki.
"Anda akan menemukan jenazah para sandera dengan kaki menggantung dan mereka ada di atas atap," ungkap dokter itu.
Begitu masuk ke dalam, mereka melihat banyak jenazah yang terlihat disiksa terlebih dulu baru kemudian dieksekusi mati oleh anggota kelompok militan asal Somalia, al Shabaab.
Laman Dailymail, Kamis 26 September 2013 melansir pernyataan seorang dokter yang tidak ingin disebut namanya. Dia melihat begitu banyak anggota tubuh seperti hidung, mata, dan telinga berserakan. Tentara dan dokter ini diizinkan masuk ke dalam mal, setelah tim penjinak bom memastikan mal Westgate aman untuk dimasuki.
"Anda akan menemukan jenazah para sandera dengan kaki menggantung dan mereka ada di atas atap," ungkap dokter itu.
Presiden Bolivia Sebut Amerika Serikat Lindungi Teroris
Dalam pidatonya di depan Majelis Umum PBB, Presiden Bolivia Evo Morales
melontarkan pernyataan pedas mengenai Amerika Serikat. Morales juga
mendesak agar markas besar PBB dipindahkan dari New York, AS.
Dalam pidatonya seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (26/9/2013), Morales menuding AS melindungi para teroris.
"Saya ingin kalian tahu bahwa AS melindungi para teroris dan yang korup," cetus Morales. "Mereka mengungsi ke sini, dan pemerintah AS tidak membantu dalam perang melawan korupsi," katanya.
Evo Morales |
Dalam pidatonya seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (26/9/2013), Morales menuding AS melindungi para teroris.
"Saya ingin kalian tahu bahwa AS melindungi para teroris dan yang korup," cetus Morales. "Mereka mengungsi ke sini, dan pemerintah AS tidak membantu dalam perang melawan korupsi," katanya.
'Tentara Bayaran' OPM Divonis 7 Bulan di PN Melbourne
Gerard Michael Little, warga Melbourne, Australia, divonis bersalah dan dijatuhi hukum tujuh bulan penjara di pengadilan negeri Kota Brisbane, Kamis (26/9/2013) dengan tuduhan mempersiapkan diri menjadi tentara bayaran untuk Organisasi Papua Merdeka (OPM). Namun, karena vonis itu sejalan dengan lamanya masa tahanan, ia langsung dibebaskan.
Little, 46 tahun, yang dilatih untuk menjadi tentara bayaran untuk melawan militer dan polisi Indonesia di Papua, dinyatakan bersalah karena mempersiapkan diri untuk menerobos ke negara lain.
Little, 46 tahun, yang dilatih untuk menjadi tentara bayaran untuk melawan militer dan polisi Indonesia di Papua, dinyatakan bersalah karena mempersiapkan diri untuk menerobos ke negara lain.
Indonesia Ingatkan Kebijakan Pencari Suaka Australia Bahayakan Hubungan Bilateral
Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa memperingatkan kebijakan pencari suaka Australia beresiko membahayakan kepercayaan dan kerjasama bilateral kedua negara.
Marty Natalagawa bertemu Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop di New York pekan ini dan telah berbicara empat mata mengenai beragam isu bilateral.
Pernyataan yang dirilis Kementrian Luar Negeri Indonesia menjelaskan secara rinci materi pertemuan tersebut, termasuk di antaranya penegasan sikap Indonesia terhadap kebiajakn menghalau kembali perahu pencari suaka ke perairan Indonesia yang akan dilakukan pemerintah Australia.
Marty Natalagawa bertemu Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop di New York pekan ini dan telah berbicara empat mata mengenai beragam isu bilateral.
Pernyataan yang dirilis Kementrian Luar Negeri Indonesia menjelaskan secara rinci materi pertemuan tersebut, termasuk di antaranya penegasan sikap Indonesia terhadap kebiajakn menghalau kembali perahu pencari suaka ke perairan Indonesia yang akan dilakukan pemerintah Australia.
Amerika dan Rusia Sepakati Resolusi Soal Senjata Kimia Suriah
Sejumlah diplomat mengatakan Rusia dan AS mencapai kesepakatan terkait resolusi PBB tentang perlucutan senjata kimia yang dimiliki oleh Suriah.
Mereka mengatakan Dewan Kemanan PBB menggelar pertemuan untuk mendiskusikan dokumen tentang resolusi tersebut pada hari Kamis (26/09) malam waktu setempat.
Kespakatan ini dipandang sebagai sebuah langkah penting yang dicapai oleh Rusia dan AS terkait rencana penghancuran senjata kimia dimana Suriah sepakat untuk menyelseaikannya pada pertengahan 2014.
Kesepakatan ini mengakhiri kebuntuan dalam menyelesaikan maslaah Suriah yang berlangsung selama dua setengah tahun.
Mereka mengatakan Dewan Kemanan PBB menggelar pertemuan untuk mendiskusikan dokumen tentang resolusi tersebut pada hari Kamis (26/09) malam waktu setempat.
Kespakatan ini dipandang sebagai sebuah langkah penting yang dicapai oleh Rusia dan AS terkait rencana penghancuran senjata kimia dimana Suriah sepakat untuk menyelseaikannya pada pertengahan 2014.
Kesepakatan ini mengakhiri kebuntuan dalam menyelesaikan maslaah Suriah yang berlangsung selama dua setengah tahun.
Label:
Amerika,
Konflik Timur Tengah,
Rusia,
Senjata Kimia
Iran Serukan Dunia Bebas Senjata Nuklir
Presiden baru Iran, Hassan Rouhani, mengatakan semua negara di dunia seharusnya tidak dibolehkan memiliki senjata nuklir.
Pernyataan ini dikeluarkan menjelang pertemuan langsung tingkat tinggi antara pejabat Iran dan Amerika Serikat soal program nuklir Teheran.
"Tak boleh ada negara yang memiliki senjata nuklir, karena tak ada satu pihak pun yang berhak mempunyai senjata-senjata yang salah ini," kata Presiden Rouhani.
Dalam debat tentang perlucutan senjata nuklir di PBB, Presiden Rouhani juga mengatakan bahwa Israel harus menandatangani Traktat Nonproliferasi Nuklir, sebagai upaya mewujudkan kawasan Timur Tengah yang bebas nuklir.
Pernyataan ini dikeluarkan menjelang pertemuan langsung tingkat tinggi antara pejabat Iran dan Amerika Serikat soal program nuklir Teheran.
"Tak boleh ada negara yang memiliki senjata nuklir, karena tak ada satu pihak pun yang berhak mempunyai senjata-senjata yang salah ini," kata Presiden Rouhani.
Dalam debat tentang perlucutan senjata nuklir di PBB, Presiden Rouhani juga mengatakan bahwa Israel harus menandatangani Traktat Nonproliferasi Nuklir, sebagai upaya mewujudkan kawasan Timur Tengah yang bebas nuklir.
Kamis, 26 September 2013
AS Peringatkan Adanya Ancaman Teror
Kementerian Luar Negeri AS mengeluarkan peringataan tentang terjadinya "aksi teroris dan kekerasan" terhadap warga Amerika di seluruh dunia.
Ancaman serangan ini menurut mereka dilakukan oleh al-Qaida dan kelompok militan lainnya.
Dalam peringatannya, mereka mengatakan al-Qaida dan sejumlah kelompok militan kemungkinan telah merencanakan penyerangan terhadap sejumlah fasilitas AS.
Mereka mengatakan dalam serangannya kelompok militan bisa menyasar hotel, kegiatan, pertunjukan olahraga dan banyak tempat lainnya.
AS menutup kantor kedutaannya di Yaman menyusul adanya ancaman serangan |
Ancaman serangan ini menurut mereka dilakukan oleh al-Qaida dan kelompok militan lainnya.
Dalam peringatannya, mereka mengatakan al-Qaida dan sejumlah kelompok militan kemungkinan telah merencanakan penyerangan terhadap sejumlah fasilitas AS.
Mereka mengatakan dalam serangannya kelompok militan bisa menyasar hotel, kegiatan, pertunjukan olahraga dan banyak tempat lainnya.
Rabu, 25 September 2013
Komitmen China dalam Memerangi Terorisme
Pemerintah China menyatakan akan memerangi segala bentuk terorisme menyusul aksi teror yang dilancarkan kelompok garis keras di Nairobi, Kenya, hingga mengakibatkan 62 orang tewas termasuk satu warga negara China.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hong Lei dalam pernyataannya di Beijing mengatakan China sangat menentang segala bentuk terorisme dan menyatakan duka mendalam kepada para keluarga yang anggotanya menjadi korban.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hong Lei dalam pernyataannya di Beijing mengatakan China sangat menentang segala bentuk terorisme dan menyatakan duka mendalam kepada para keluarga yang anggotanya menjadi korban.
Label:
China,
Isu Terorisme,
Militer Afrika
Al Shabaab Bantah Warga AS dan Inggris Terlibat Dalam Aksis Penyerangan Mal
Kelompok gerilyawan Somalia Al Shabaab membantah pernyataan seorang menteri Kenya bahwa orang Amerika dan seorang warga Inggris di antara gerilyawan yang menyerang pusat perbelanjaan di Nairobi.
Ramai diberitakan, dua atau tiga orang warga Amerika dan seorang Inggris ada di dalam kelompok itu. Menurut informasi yang diperoleh pemerintah, perempuan berkewarganegaraan Inggris itu sudah banyak terlibat dalam aksi terorisme.
Perempuan Inggris berjuluk "Janda Putih" itu bernama asli Samantha Lewthwaite, putri dari seorang pensiunan tentara Inggris dan janda dari pelaku bom bunuh diri di London, 7 Juli 2005, Lindsay Germaine.
Ramai diberitakan, dua atau tiga orang warga Amerika dan seorang Inggris ada di dalam kelompok itu. Menurut informasi yang diperoleh pemerintah, perempuan berkewarganegaraan Inggris itu sudah banyak terlibat dalam aksi terorisme.
Perempuan Inggris berjuluk "Janda Putih" itu bernama asli Samantha Lewthwaite, putri dari seorang pensiunan tentara Inggris dan janda dari pelaku bom bunuh diri di London, 7 Juli 2005, Lindsay Germaine.
Korea Selatan Batal Membeli F-15 Silent Eagle dari Boeing
Pemerintah Korea Selatan (Korsel) menolak tawaran Boeing untuk pengadaan jet tempur senilai US$ 7,7 miliar (Rp 77 miliar). Pengadaan pesawat militer ini pun akan ditender ulang.
Dalam penawaran tersebut Boeing akan mengirimkan 60 pesawat tempur dengan teknologi terkini untuk mengganti armada F-4 dan F-5 yang selama ini dipakai negeri ginseng tersebut.
Selain Boeing, tender pengadaan pesawat militer dengan nilai terbesar di dunia itu juga diikuti oleh rivalnya dari Amerika Serikat (AS) Lockheed Martin Corp dan konsorsium European Aeronautic Defence & Space Co. dari Eropa.
F-15 Silent Eagle |
Dalam penawaran tersebut Boeing akan mengirimkan 60 pesawat tempur dengan teknologi terkini untuk mengganti armada F-4 dan F-5 yang selama ini dipakai negeri ginseng tersebut.
Selain Boeing, tender pengadaan pesawat militer dengan nilai terbesar di dunia itu juga diikuti oleh rivalnya dari Amerika Serikat (AS) Lockheed Martin Corp dan konsorsium European Aeronautic Defence & Space Co. dari Eropa.
Pemerintah Kenya Terus Cari Otak Penyerangan Mal
Pemerintah Kenya masih berupaya keras mengungkap siapa dalang di balik penyerangan di Mal Westgate di Nairobi, Kenya. Ada dugaan, seorang wanita kulit putih, yang kemungkinan berkewarganegaraan Amerika atau Inggris, terlibat dalam aksi terorisme itu.
Wanita itu bernama Samantha Lewthwaite. Ia merupakan janda dari Germaine Lindsay, seorang pengebom bunuh diri yang menewaskan lebih dari 50 orang di sistem transportasi London, 2005 lalu.
"Tapi itu baru kemungkinan, belum ada kesimpulan pasti sejauh ini," ujar sumber, seperti dilansir laman Reuters, Selasa 24 September 2013.
Wanita itu bernama Samantha Lewthwaite. Ia merupakan janda dari Germaine Lindsay, seorang pengebom bunuh diri yang menewaskan lebih dari 50 orang di sistem transportasi London, 2005 lalu.
"Tapi itu baru kemungkinan, belum ada kesimpulan pasti sejauh ini," ujar sumber, seperti dilansir laman Reuters, Selasa 24 September 2013.
Pemberontak Suriah Ingin Hancurkan Suriah, Bukan Sekadar Tumbangkan Assad.?
Perang di Suriah telah berlangsung 30 bulan. Tanda-tanda ke arah perdamaian belum juga terlihat. Kelompok antipemerintah menyatakan menolak berdialog. Tuntutan mereka tetap: Presiden Basyar al-Assad harus mundur.
Kenyataannya, pemberontak Suriah tidak solid. Mereka terdiri dari banyak kelompok dengan pelbagai tujuan. Di antaranya Tentara Pembebasan Suriah (FSA) berisi serdadu desertir dan Jabhat an-Nusra terkait jaringan Al-Qaidah. Dua kelompok inki berbeda tujuan. FSA ingin Assad jatuh, sedangkan Jabhat an-Nusra berambisi mendirinkan negara Islam di Suriah.
Kenyataannya, pemberontak Suriah tidak solid. Mereka terdiri dari banyak kelompok dengan pelbagai tujuan. Di antaranya Tentara Pembebasan Suriah (FSA) berisi serdadu desertir dan Jabhat an-Nusra terkait jaringan Al-Qaidah. Dua kelompok inki berbeda tujuan. FSA ingin Assad jatuh, sedangkan Jabhat an-Nusra berambisi mendirinkan negara Islam di Suriah.
Selasa, 24 September 2013
Dunia Menanti Penyerahan Daftar Senjata Kimia Suriah
Setelah kesepakatan terkait krisis politik di Suriah antara Rusia-Amerika Serikat tercapai, masyarakat dunia kini menantikan realisasi penyerahan daftar senjata kimia yang dimiliki Rusia.
Gedung Putih kini jelas berharap Suriah segera menyerahkan daftar senjata kimianya dalam beberapa hari ke depan. Seperti diketahui, Presiden Suriah Bashar al-Assad diberikan waktu sepekan untuk membuat deklarasi penuh dan menyerahkan daftar senjata kimia yang dimilikinya.
Gedung Putih kini jelas berharap Suriah segera menyerahkan daftar senjata kimianya dalam beberapa hari ke depan. Seperti diketahui, Presiden Suriah Bashar al-Assad diberikan waktu sepekan untuk membuat deklarasi penuh dan menyerahkan daftar senjata kimia yang dimilikinya.
China Ingin Senjata Kimia Suriah Dimusnahkan Secepatnya
China mendesak agar pelaksanaan kesepakatan Amerika Serikat-Rusia untuk menghancurkan senjata kimia Suriah segera diwujudkan.
"Kami mendukung sejak dini proses menghancurkan senjata kimia Suriah," kata Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, di Institusi Brooking di Washington.
Menlu Wang mengatakan China secara tegas menentang penggunaan senjata kimia oleh negara atau individu.
"Kami mendukung sejak dini proses menghancurkan senjata kimia Suriah," kata Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, di Institusi Brooking di Washington.
Menteri Luar Negeri China Wang Yi (Jaringnews/Johannes Sutanto de Britto) |
Menlu Wang mengatakan China secara tegas menentang penggunaan senjata kimia oleh negara atau individu.
Senin, 23 September 2013
Mengenal Al-Shabaab Kelompok Peyerang Mal di Kenya yang Menewaskan Puluhan Orang
Zulobbia Kassam baru saja selesai menyeruput kopinya saat lampu tiba-tiba padam di mal Westgate, Nairobi, Kenya. Pikirnya, lampu akan menyala sebentar lagi. Namun dia malah mendengar suara tembakan dan orang-orang berlarian menyelamatkan diri. Horor dimulai.
"Kami langsung bersembunyi. Kami mendengar tembakan di mana-mana, di bawah tangga dan di atas. Bahkan kami mendengar tembakan di dekat kami. Semua orang ketakutan, menangis dan berdoa," kata Kassam.
Kelompok teroris bersenjata yang mengklaim sebagai al-Shabaab asal Somalia menyerbu mal tersebut. Mereka menembaki para pengunjung. Sedikitnya 59 orang tewas, lebih dari 150 lainnya terluka. Di antara yang terbunuh adalah warga negara asing. Korban terluka berusia antara dua hingga 78 tahun.
"Kami langsung bersembunyi. Kami mendengar tembakan di mana-mana, di bawah tangga dan di atas. Bahkan kami mendengar tembakan di dekat kami. Semua orang ketakutan, menangis dan berdoa," kata Kassam.
Kelompok teroris bersenjata yang mengklaim sebagai al-Shabaab asal Somalia menyerbu mal tersebut. Mereka menembaki para pengunjung. Sedikitnya 59 orang tewas, lebih dari 150 lainnya terluka. Di antara yang terbunuh adalah warga negara asing. Korban terluka berusia antara dua hingga 78 tahun.
Minggu, 22 September 2013
Bom Bunuh Diri Tewaskan 53 Orang di Gereja di Pakistan
Sedikitnya 53 orang tewas dan lebih dari 100 orang lainya luka-luka saat dua pembom bunuh diri, Minggu (22/9), melancarkan serangan di sebuah gereja di kota Peshawar di Pakistan barat laut yang bergolak, kata sejumlah pejabat. Peristiwa itu merupakan salah satu serangan paling mematikan selama bertahun-tahun terhadap umat Kristen di Pakistan yang mayoritas penduduknya Muslim.
Angka korban tewas itu disampaikan Dokter Sher Ali, wakil pengawas medis Rumah Sakit Lady Reading, sebuah rumah sakit utama di Peshawar.
Sekelompok polisi terlihat berpatroli sambil membawa senjata berat di kota Peshawar, Pakistan. | AFP |
Angka korban tewas itu disampaikan Dokter Sher Ali, wakil pengawas medis Rumah Sakit Lady Reading, sebuah rumah sakit utama di Peshawar.
Sabtu, 21 September 2013
Mentri Luar Negeri Indonesia Diundang Presiden Suriah
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Marty Natalegawa menyambut undangan Presiden Suriah Bashar Al Assad untuk mengunjungi negara tersebut. Demikian disampaikan Marty dalam kuliah umum di Columbia University, New York, Amerika Serikat.
Marty mengatakan akan segera menemui Menlu Suriah Waled Al Muallem. Namun ia belum memastikan jadwal kunjungannya.
Adapun Marty, saat ini, berada di New York untuk menghadiri rangkaian acara sidang majelis umum PBB 2013. Dalam pertemuan itu, Marty akan menyampaikan sejumlah inisiatif Indonesia untuk menyelesaikan konflik Suriah. (MentroNews)
Marty mengatakan akan segera menemui Menlu Suriah Waled Al Muallem. Namun ia belum memastikan jadwal kunjungannya.
Adapun Marty, saat ini, berada di New York untuk menghadiri rangkaian acara sidang majelis umum PBB 2013. Dalam pertemuan itu, Marty akan menyampaikan sejumlah inisiatif Indonesia untuk menyelesaikan konflik Suriah. (MentroNews)
Setelah Suriah, Kini Giliran Senjata Kimia Israel yang Harus dimusnahkan
Dicapainya kesepakatan Amerika Serikat dan Rusia pada 14 September 2013 lalu soal penghancuran senjata kimia Suriah membuat Israel terdengar bernapas lega. Banyak orang memperkirakan bahwa jika serangan militer AS terjadi, hal itu akan mendorong Suriah atau sekutunya pentingnya di Libanon, Hizbullah, untuk membalasnya dengan menyerang Israel.
Tak mengherankan jika selama beberapa minggu pada awal September lalu ribuan orang Israel rela menunggu berjam-jam dalam antrean untuk mendapatkan masker gas yang diberikan pemerintah. Sikap warga Israel ini dipicu adanya spekulasi bahwa Suriah akan menyerang tetangganya di selatan ini dengan senjata kimia
Tak mengherankan jika selama beberapa minggu pada awal September lalu ribuan orang Israel rela menunggu berjam-jam dalam antrean untuk mendapatkan masker gas yang diberikan pemerintah. Sikap warga Israel ini dipicu adanya spekulasi bahwa Suriah akan menyerang tetangganya di selatan ini dengan senjata kimia
Daftar Negara Yang Diduga Memiliki Senjata Nuklir
Lebih dari dua lusin negara memiliki kekuatan nuklir, tetapi hanya sedikit yang memiliki senjata nuklir atau diduga mengejar kepemilikan senjata nuklir. Di bawah ini adalah daftarnya.
Amerika Serikat
Negara ini melakukan uji coba nuklir pertama tahun 1945, terakhir 1992. Secara total, AS telah melakukan sekitar 1.054 uji coba dan kini memiliki 7.650 hulu ledak nuklir.
Amerika Serikat telah melakukan uji coba nuklir paling banyak di dunia. Ia juga satu-satunya negara yang mengerahkan senjata nuklirnya di negara lain. Melalui program kerja sama nuklir dengan NATO, nuklir AS ditempatkan di Belgia, Jerman, Italia, Belanda dan Turki .
Melalui berbagai perjanjian, Amerika Serikat dan mantan musuh bebuyutannya, Rusia, berjanji untuk sama-sama mengurangi persenjataan nuklir mereka. Kedua negara ini sama-sama memiliki kemampuan untuk meluncurkan senjata nuklir lewat darat, udara, dan laut.
Amerika Serikat
Negara ini melakukan uji coba nuklir pertama tahun 1945, terakhir 1992. Secara total, AS telah melakukan sekitar 1.054 uji coba dan kini memiliki 7.650 hulu ledak nuklir.
Amerika Serikat telah melakukan uji coba nuklir paling banyak di dunia. Ia juga satu-satunya negara yang mengerahkan senjata nuklirnya di negara lain. Melalui program kerja sama nuklir dengan NATO, nuklir AS ditempatkan di Belgia, Jerman, Italia, Belanda dan Turki .
Melalui berbagai perjanjian, Amerika Serikat dan mantan musuh bebuyutannya, Rusia, berjanji untuk sama-sama mengurangi persenjataan nuklir mereka. Kedua negara ini sama-sama memiliki kemampuan untuk meluncurkan senjata nuklir lewat darat, udara, dan laut.
Jumat, 20 September 2013
Pelucutan Senjata Kimia Suriah Tak Mungkin 100%
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin mengatakan tidak yakin semua senjata kimia Suriah dapat dihancurkan di bawah rencana internasional. Pasalnya, Presiden Rusia berperan penting dalam menunda serangan militer AS ke Suriah setelah senjata kimia digunakan di Damaskus pada 21 Agustus yang diklaim menewaskan 1.429 orang.
"Apakah kita akan mampu mencapai itu semua? Saya tidak yakin 100 persen tentang itu," kata Putin seperti dikutip Al-Jazeera, Jumat (20/9/2013).
Meski berperan sentral dalam kesepakatan internasional dalam pelucutan senjata kimia Suriah, Putin memperingatkan dunia untuk tidak menempatkan tanggung jawab pada Rusia untuk kesuksesan usaha tersebut.
"Apakah kita akan mampu mencapai itu semua? Saya tidak yakin 100 persen tentang itu," kata Putin seperti dikutip Al-Jazeera, Jumat (20/9/2013).
Meski berperan sentral dalam kesepakatan internasional dalam pelucutan senjata kimia Suriah, Putin memperingatkan dunia untuk tidak menempatkan tanggung jawab pada Rusia untuk kesuksesan usaha tersebut.
Label:
Konflik Timur Tengah,
Rusia,
Senjata Kimia
Suriah : Menghancur Senjata Kimia Bukan Karena Takut Ancaman Amerika
Bashar Al Assad, menegaskan, keputusannya untuk menghancurkan stok senjata kimianya bukan karena terpaksa akibat ancaman serangan AS.
"Ya, ada sebuah kesalahpahaman bahwa kami menyetujui perjanjian itu karena (ancaman) orang-orang Amerika," ucap Assad dalam dalam wawancara dengan media Amerika Serikat, Fox News dan dilansir AFP, Kamis (19/9/2013).
"Ini semua tentang menyerang Suriah agar tidak menggunakan senjatanya lagi," imbuhnya merujuk pada pernyataan Presiden AS Barack Obama soal serangan militer untuk menghukum rezim Assad.
"Ya, ada sebuah kesalahpahaman bahwa kami menyetujui perjanjian itu karena (ancaman) orang-orang Amerika," ucap Assad dalam dalam wawancara dengan media Amerika Serikat, Fox News dan dilansir AFP, Kamis (19/9/2013).
"Ini semua tentang menyerang Suriah agar tidak menggunakan senjatanya lagi," imbuhnya merujuk pada pernyataan Presiden AS Barack Obama soal serangan militer untuk menghukum rezim Assad.
Label:
Amerika,
Konflik Timur Tengah,
Senjata Kimia
Kamis, 19 September 2013
Ilmuwan Atom : Israel Miliki 80 Nuklir
Israel tidak pernah membenarkan atau membantah memiliki senjata nuklir. Namun, laporan terbaru yang ditulis ilmuwan atom Amerika Serikat mengatakan, Israel setidaknya memiliki 80 hulu ledak nuklir dan cukup bahan untuk memproduksi lebih dari 190.
Dalam laporan yang diterbitkan dalam Bulletin of the Atomic Scientists, ahli proliferasi senjata nuklir Robert S. Norris dan Hans M. Kristensen menilai bahwa Israel berhenti memproduksi hulu ledak nuklir pada 2004 setelah persediaannya mencapai sekitar 80 amunisi.
Namun Israel dapat dengan mudah menggandakan jumlah stok nuklirnya karena memiliki cukup bahan fisil untuk membangun setidaknya 115 bom, kata para ahli atom itu.
Dalam laporan yang diterbitkan dalam Bulletin of the Atomic Scientists, ahli proliferasi senjata nuklir Robert S. Norris dan Hans M. Kristensen menilai bahwa Israel berhenti memproduksi hulu ledak nuklir pada 2004 setelah persediaannya mencapai sekitar 80 amunisi.
Namun Israel dapat dengan mudah menggandakan jumlah stok nuklirnya karena memiliki cukup bahan fisil untuk membangun setidaknya 115 bom, kata para ahli atom itu.
Militer Filipina Bebaskan Sebagian Sandera MNLF
Pertempuran melibatkan kelompok separatis dengan pasukan pemerintah Filipina di Kota Zamboanga telah memasuki hari ke-10.
Dalam keterangannya kepada media pada Rabu, 18 September 2013, pejabat militer Filipina mengatakan, pasukan pemerintah berhasil menguasai 70 persen kawasan yang dikontrol oleh pejuang Front Pembebasan Bangsa Moro (MNLF), kelompok bersenjata yang ingin mendirikan negara Islan di selatan Filipina.
Lebih dari 100 orang yang disandera oleh pemberontak berhasil dibebaskan pada Selasa, 17 September 2013, saat pemberontak sedang terlibat adu senjata dengan pasukan pemerintah di jalanan. Aksi ini menyebabkan ratusan warga sipil terjebak, sebagian di antaranya disandera atau dijadikan tameng hidup.
Dalam keterangannya kepada media pada Rabu, 18 September 2013, pejabat militer Filipina mengatakan, pasukan pemerintah berhasil menguasai 70 persen kawasan yang dikontrol oleh pejuang Front Pembebasan Bangsa Moro (MNLF), kelompok bersenjata yang ingin mendirikan negara Islan di selatan Filipina.
Lebih dari 100 orang yang disandera oleh pemberontak berhasil dibebaskan pada Selasa, 17 September 2013, saat pemberontak sedang terlibat adu senjata dengan pasukan pemerintah di jalanan. Aksi ini menyebabkan ratusan warga sipil terjebak, sebagian di antaranya disandera atau dijadikan tameng hidup.
Amerika Masukkan Dua Warga Indonesia ke Dalam Daftar Hitam Teroris
Kementerian Keuangan Amerika Serikat, Rabu (18/9/2013), memasukkan nama dua orang warga negara Indonesia ke dalam daftar hitam karena dianggap dekat dengan kelompok-kelompok militan Islam.
Kedua orang itu, yang pertama adalah Said Ahmad Sungkar (51), yang diduga terlibat penggalangan dana untuk mendukung Jamaah Islamiyah (JI) dan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT).
Kedua kelompok ini oleh Washington dimasukkan ke dalam daftar organisasi teroris.
Pria kedua adalah Afif Abdul Majid (58). Pria ini adalah pemimpin JAT yang membantu proses rekrutmen dan pelatihan orang-orang yang akan digunakan dalam berbagai aksi kekerasan.
Kedua orang itu, yang pertama adalah Said Ahmad Sungkar (51), yang diduga terlibat penggalangan dana untuk mendukung Jamaah Islamiyah (JI) dan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT).
Kedua kelompok ini oleh Washington dimasukkan ke dalam daftar organisasi teroris.
Pria kedua adalah Afif Abdul Majid (58). Pria ini adalah pemimpin JAT yang membantu proses rekrutmen dan pelatihan orang-orang yang akan digunakan dalam berbagai aksi kekerasan.
Label:
Amerika,
Indonesia,
Isu Terorisme
Selasa, 17 September 2013
Penembakan Massal Terjadi di Amerika, 13 Orang Tewas
Penembakan di pangkalan Angkatan Laut AS di Washington menewaskan sedikitnya 13 orang, termasuk pelaku serangan itu.
Kepala Kepolisian Washington Cathy Lanier menegasakan bahwa jumlah pasti korban yang tewas dan cedera berubah-ubah dalam hitungan jam setelah penembakan yang terjadi sekitar lima kilometer dari Gedung Putih.
Sejauh ini motif penembakan itu masih belum diketahui. Polisi masih mencari dua tersangka lain yang mungkin terlibat dalam penembakan massal ini. Dua tersangka lain sebagai seorang pria kulit putih dan seorang lagi kulit hitam, dan mereka mengenakan pakaian militer.
Kepala Kepolisian Washington Cathy Lanier menegasakan bahwa jumlah pasti korban yang tewas dan cedera berubah-ubah dalam hitungan jam setelah penembakan yang terjadi sekitar lima kilometer dari Gedung Putih.
Sejauh ini motif penembakan itu masih belum diketahui. Polisi masih mencari dua tersangka lain yang mungkin terlibat dalam penembakan massal ini. Dua tersangka lain sebagai seorang pria kulit putih dan seorang lagi kulit hitam, dan mereka mengenakan pakaian militer.
Senin, 16 September 2013
Angkatan Laut ASEAN dan AS "Bebaskan" Sandera
KRI Krait-827 salah satu kapal perang di bawah jajaran Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) melaksanakan latihan manuver lapangan dengan mengadakan latihan Visit, board, search, and seizure (VBSS) pada latihan bersama (Latma) multilateral South East Asia Coorporation And Training (SEACAT) 2013 di perairan laut Batam, Propinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Latihan yang berlangsung selama 13 hari, tanggal 1-13 September 2013 tersebut merupakan kegiatan latihan multilateral Angkatan Laut kawasan Asia Tenggara atau ASEAN yang diikuti oleh tujuh negara yakni Indonesia, Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapore, Philipina dan Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy).
Dalam latihan manuver lapangan yang dilaksanakan di perairan utara Teluk Tering sampai dengan utara Teluk Jodo, Perairan Pulau Batam, Kepri, KRI Krait-872 melaksanakan latihan pembebasan sandera.
Latihan yang berlangsung selama 13 hari, tanggal 1-13 September 2013 tersebut merupakan kegiatan latihan multilateral Angkatan Laut kawasan Asia Tenggara atau ASEAN yang diikuti oleh tujuh negara yakni Indonesia, Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapore, Philipina dan Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy).
Dalam latihan manuver lapangan yang dilaksanakan di perairan utara Teluk Tering sampai dengan utara Teluk Jodo, Perairan Pulau Batam, Kepri, KRI Krait-872 melaksanakan latihan pembebasan sandera.
Label:
Amerika,
Latihan Militer,
Militer Asia Pasifik
Minggu, 15 September 2013
Oktober Barack Obama Akan Kembali Kunjungi Indonesia
Dengan Presiden Benigno Aquino di Filipina, Obama akan berbicara isu ekonomi dan keamanan. Filipina telah memasukkan kasus sengketa di Laut China Selatan ini ke Arbitrase Pengadilan Perserikatan Bangsa-bangsa.
Iran : Amerika Kehilangan Dalih Untuk Mulai Penyerangan Suriah
Wakil Menteri Luar Negeri untuk Urusan Arab dan Afrika Iran, Hossein Amir-Abdollahian, Sabtu, mengatakan bahwa Amerika Serikat kehilangan dalih apapun untuk melancarkan aksi militer terhadap Suriah.
Amir-Abdollahian mengatakan kepada wartawan bahwa situasi baru berlaku setelah pemimpin Suriah menandatangani Konvensi Pelarangan Senjata Kimia, sehingga dalih telah diambil dari AS dan negara-negara tertentu untuk menyerang Suriah.
Dia mengatakan, bola sekarang berada di pengadilan AS dan mereka harus pergi ke depan untuk membangun kepercayaan dengan orang-orang Suriah sejalan dengan tren demokrasi di negeri itu.
Amir-Abdollahian mengatakan kepada wartawan bahwa situasi baru berlaku setelah pemimpin Suriah menandatangani Konvensi Pelarangan Senjata Kimia, sehingga dalih telah diambil dari AS dan negara-negara tertentu untuk menyerang Suriah.
Dia mengatakan, bola sekarang berada di pengadilan AS dan mereka harus pergi ke depan untuk membangun kepercayaan dengan orang-orang Suriah sejalan dengan tren demokrasi di negeri itu.
Label:
Amerika,
Iran,
Konflik Timur Tengah
Uni Eropa Sambut Kesepakatan Senjata Kimia Suriah
Uni Eropa pada
Sabtu menyambut kesepakatan Rusia-Amerika Serikat untuk menghancurkan
persediaan senjata kimia Suriah dan menawarkan bantuan blok dengan
pelaksanaan perjanjian.
"Saya menyambut kesepakatan yang dicapai hari ini antara Amerika Serikat dan Federasi Rusia untuk memastikan pemusnahan cepat dan aman senjata kimia Suriah dan programnya," kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton dalam satu pernyataan.
"Saya menyambut kesepakatan yang dicapai hari ini antara Amerika Serikat dan Federasi Rusia untuk memastikan pemusnahan cepat dan aman senjata kimia Suriah dan programnya," kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton dalam satu pernyataan.
Label:
Konflik Timur Tengah,
Senjata Kimia
Rusia - Amerika Sepakat Hancurkan Senjata Kimia Suriah
Washington dan Moskow telah menyetujui kesepakatan untuk menghancurkan senjata kimia Suriah. Informasi terbaru ini disampaikan Menteri Luar Negeri AS John Kerry setelah menggelar pembicaraan khususs Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.
"Kerangka yang diimplementasikan sepenuhnya dapat mengakhiri ancaman senjata karena (senjata kimia) mengancam tidak hanya untuk rakyat Suriah, tetapi juga tetangga mereka," kata Kerry wartawan pada konferensi pers bersama dengan Lavrov, setelah mengakhiri tiga hari perundingan di Jenewa.
Menlu AS John Kerry dan Menlu Rusia Sergei Lavrov (Foto: rte.ie) |
"Kerangka yang diimplementasikan sepenuhnya dapat mengakhiri ancaman senjata karena (senjata kimia) mengancam tidak hanya untuk rakyat Suriah, tetapi juga tetangga mereka," kata Kerry wartawan pada konferensi pers bersama dengan Lavrov, setelah mengakhiri tiga hari perundingan di Jenewa.
Label:
Amerika,
Konflik Timur Tengah,
Rusia,
Senjata Kimia
Filipina Bahas Gencatan Senjata dengan MNLF
Wakil Presiden Filipina tiba di kota selatan Zamboanga pada Sabtu ini guna membahas rencana gencatan senjata dengan pemberontak Muslim yang hingga kini masih menawan puluhan sandera sipil, sementara korban tewas telah mencapai lebih dari 50 orang.
Orang nomor dua di Filipina Jejomar Binay menempatkan rencana gencatan senjata kepada pemimpin pemberontak Nur Misuari dan Menteri Pertahanan Voltaire Gazmin pada Jumat kemarin sementara miitan bersenjata membakar rumah dan puluhan ribu orang di kota melarikan diri karena terancam.
Juru bicara Presiden Abigail Valte mengatakan bahwa sampai gencatan senjata dilaksanakan, operasi militer akan terus dilakukan.
Militer Filipina mengepung Zamboanga |
Orang nomor dua di Filipina Jejomar Binay menempatkan rencana gencatan senjata kepada pemimpin pemberontak Nur Misuari dan Menteri Pertahanan Voltaire Gazmin pada Jumat kemarin sementara miitan bersenjata membakar rumah dan puluhan ribu orang di kota melarikan diri karena terancam.
Juru bicara Presiden Abigail Valte mengatakan bahwa sampai gencatan senjata dilaksanakan, operasi militer akan terus dilakukan.
Sabtu, 14 September 2013
China Minta Amerika Tak Bertingkah di Laut China Selatan
China memperingatkan Amerika Serikat untuk tidak mendukung klaim tetangga China atas pulau-pulau yang disengketakan di Laut China Timur. Seperti diketahui, dalam beberapa bulan terakhir ini hubungan China-Jepang memburuk secara dramatis sejak Tokyo menasionalisasi beberapa yang dinamakan Pulau Senkaku dan diklaim Beijing sebagai Diaoyu.
Tragisnya, China juga mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan, termasuk perairan dekat pantai negara tetangganya, yang menyebabkan ketegangan dengan Filipina dan Vietnam.
Tragisnya, China juga mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan, termasuk perairan dekat pantai negara tetangganya, yang menyebabkan ketegangan dengan Filipina dan Vietnam.
Label:
Amerika,
China,
Laut China Selatan,
Militer Asia Pasifik
Helikopter Militer Mesir Gempur Militan Islam di Sinai
Helikopter militer Mesir menggempur sarang militan di Sinai pada Jumat ini atau dua hari setelah pembom bunuh diri menewaskan enam tentara di semenanjung yang terus bergolak tersebut.
Helikopter Apache menargetkan persembunyian dan kendaraan yang digunakan oleh militan di dekat kota Sheikh Zuwayid di Sinai utara. Aksi ini dimengerti sebagai aksi balas dendam atas kematian enam tentara.
Seperti diketahui, dua bom mobil menargetkan markas intelijen militer di kota Rafah dan sebuah pos pemeriksaan terdekat yang menewaskan enam tentara dan dua militan yang mengendarai kendaraan pada Rabu lalu.
Helikopter Apache menargetkan persembunyian dan kendaraan yang digunakan oleh militan di dekat kota Sheikh Zuwayid di Sinai utara. Aksi ini dimengerti sebagai aksi balas dendam atas kematian enam tentara.
Seperti diketahui, dua bom mobil menargetkan markas intelijen militer di kota Rafah dan sebuah pos pemeriksaan terdekat yang menewaskan enam tentara dan dua militan yang mengendarai kendaraan pada Rabu lalu.
Label:
Helikopter,
Konflik Timur Tengah
Gedung Konsulat AS di Afganistan Dibom, 3 Tewas
Gedung Konsulat Jenderal Amerika Serikat di bagian barat Afganistan, diserang dua bom mobil pada Jumat 13 September, pagi tadi waktu setempat. Ledakan terjadi di kota Herat dan diklaim dilakukan oleh kelompok Taliban.
Laman Time, Jumat 13 September 2013 melansir akibat serangan yang terjadi sekitar pukul enam pagi itu, sebanyak tiga orang tewas. Ketiga korban terdiri dari dua polisi dan satu petugas keamanan di gedung Konsulat.
Semua korban tewas langsung dilarikan ke sebuah RS di kota Herat. Menurut juru bicara RS, Abdul Raoof Ahmadi, selain tiga korban tewas, sebanyak 17 orang lainnya terluka.
Semua korban tewas langsung dilarikan ke sebuah RS di kota Herat. Menurut juru bicara RS, Abdul Raoof Ahmadi, selain tiga korban tewas, sebanyak 17 orang lainnya terluka.
Pemberontak Moro Serang Kota Kedua di Filipina Selatan
Pemerintah Filipina, Kamis (12/9/2013), mengatakan, kelompok bersenjata yang diduga pemberontak Muslim Moro menyerang kota kedua di kawasan selatan negara itu.
Para pejabat mengatakan, paling tidak dua tentara terluka saat kelompok bersenjata menyerang pos keamanan di Provinsi Basilan.
Pemerintah menambahkan, satu desa di pusat kota Lamitan, di Provinsi Basilan, juga diserang para pemberontak.
Basilan adalah provinsi di kawasan otonomi Mindanao tidak jauh dari Zamboanga. Basilan dikenal sebagai tempat berlindung sejumlah kelompok militan.
Para pejabat mengatakan, paling tidak dua tentara terluka saat kelompok bersenjata menyerang pos keamanan di Provinsi Basilan.
Pemerintah menambahkan, satu desa di pusat kota Lamitan, di Provinsi Basilan, juga diserang para pemberontak.
Basilan adalah provinsi di kawasan otonomi Mindanao tidak jauh dari Zamboanga. Basilan dikenal sebagai tempat berlindung sejumlah kelompok militan.
AS-Rusia Diskusikan Senjata Kimia Suriah
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat dan Rusia telah mulai pembicaraan penting di Jenewa mengenai rencana untuk pengendalian senjata kimia Suriah oleh pihak internasional.
Sergei Lavrov dan John Kerry mengatakan mereka berharap rencana itu bisa menunda aksi militer AS terhadap Suriah. Sementara PBB mengkonfirmasi telah menerima dokumen dari Suriah untuk bergabung dengan Konvensi Senjata Kimia, yang merupakan langkah kunci dalam rencana Rusia.
Presiden Suriah mengatakan akan menyerahkan data mengenai persenjataan mereka dalam satu bulan setelah penandatanganan konvensi itu.
Sergei Lavrov dan John Kerry mengatakan mereka berharap rencana itu bisa menunda aksi militer AS terhadap Suriah. Sementara PBB mengkonfirmasi telah menerima dokumen dari Suriah untuk bergabung dengan Konvensi Senjata Kimia, yang merupakan langkah kunci dalam rencana Rusia.
Presiden Suriah mengatakan akan menyerahkan data mengenai persenjataan mereka dalam satu bulan setelah penandatanganan konvensi itu.
Label:
Amerika,
Konflik Timur Tengah,
Rusia,
Senjata Kimia
Diam-diam CIA Kirim Senjata untuk Pejuang Suriah
Badan intelijen Amerika Serikat, CIA, dilaporkan diam-diam telah mengirimkan bantuan persenjataan untuk pejuang di Suriah. Pengiriman telah dilakukan selama sebulan terakhir, usai Presiden Barack Obama memutuskan pemberian bantuan senjata.
Informasi rahasia ini disampaikan oleh seorang pejabat intelijen AS dan dua mantan pejabat CIA pada Kamis waktu setempat, kepada Washington Post dan Wall Street Journal. Narasumber tidak ingin disebutkan namanya.
Menurut mereka, CIA telah mengirimkan persenjataan ringan dan amunisi yang mudah dilacak pengirimannya. AS juga tengah mengupayakan pengiriman persenjataan anti-tank seperti peluncur roket granat untuk para pejuang dalam menghadapi militer Bashar al-Assad.
Informasi rahasia ini disampaikan oleh seorang pejabat intelijen AS dan dua mantan pejabat CIA pada Kamis waktu setempat, kepada Washington Post dan Wall Street Journal. Narasumber tidak ingin disebutkan namanya.
Menurut mereka, CIA telah mengirimkan persenjataan ringan dan amunisi yang mudah dilacak pengirimannya. AS juga tengah mengupayakan pengiriman persenjataan anti-tank seperti peluncur roket granat untuk para pejuang dalam menghadapi militer Bashar al-Assad.
Label:
Amerika,
Konflik Timur Tengah,
Kudeta
Jumat, 13 September 2013
Suriah Serahkan Senjata Kimia ke PBB
Niat Suriah untuk menyerahkan senjata kimianya untuk diawasi badan internasional, perlahan-lahan mulai direalisasikan. Sebagai langkah awal, Presiden Bashar al-Assad dilaporkan sudah menjadi bagian dari konvensi anti senjata kimia global.
Kantor berita Reuters, Kamis 12 September 2013 melansir hal itu disampaikan oleh Duta Besar Suriah di PBB, Bashar Ja'afari. Kepada media yang menemuinya di markas PBB di New York, Bashar Ja'afari mengatakan bahwa hal ini dilakukan sebagai bagian dari kesepakatan demi menghindari serangan militer AS.
"Secara legal, terhitung sejak hari ini Suriah telah menjadi anggota penuh dari konvensi senjata kimia," kata Ja'afari.
Kantor berita Reuters, Kamis 12 September 2013 melansir hal itu disampaikan oleh Duta Besar Suriah di PBB, Bashar Ja'afari. Kepada media yang menemuinya di markas PBB di New York, Bashar Ja'afari mengatakan bahwa hal ini dilakukan sebagai bagian dari kesepakatan demi menghindari serangan militer AS.
"Secara legal, terhitung sejak hari ini Suriah telah menjadi anggota penuh dari konvensi senjata kimia," kata Ja'afari.
Mesir Perpanjang Status Keadaan Darurat
Presiden sementara Mesir, Adly Mansour, pada Kamis kemarin, 12 September 2013 memutuskan untuk memperpanjang keadaan darurat di Mesir. Keadaan darurat diperpanjang hingga dua bulan ke depan.
Laman Al Arabiya, Kamis 12 September 2013 melansir pernyataan tersebut dari Juru Bicara Presiden Mansour.
"Presiden Adly Mansour memutuskan untuk memperpanjang keadaan darurat negara hingga dua bulan ke depan," ujarnya dalam sebuah pernyataan.
Laman Al Arabiya, Kamis 12 September 2013 melansir pernyataan tersebut dari Juru Bicara Presiden Mansour.
"Presiden Adly Mansour memutuskan untuk memperpanjang keadaan darurat negara hingga dua bulan ke depan," ujarnya dalam sebuah pernyataan.
Putin "Mengkuliahi" Obama Soal Suriah, AS Gusar
Pejabat kantor presiden Amerika Serikat gusar atas artikel opini Presiden Rusia, Vladimir Putin, di harian berpengaruh The New York Times. Dalam artikel itu, Putin tampak seolah-olah mengkuliahi AS agar tidak sembrono menyerang Suriah soal kepemilikan senjata kimia, karena masih bisa diselesaikan secara diplomatik.
Berjudul "A Plea for Caution from Russia" (Permintaan untuk Berhati-hati dari Rusia), artikel opini itu dimuat The New York Times pada edisi 11 September 2013. Dalam tulisannya, mantan agen intelijen KGB itu mengkampanyekan proposal Rusia soal perlunya pengawasan senjata kimia Suriah di bawah kendali internasional dan mengingatkan AS agar jangan gegabah menghukum rezim Bashar al-Assad dengan menyerang negaranya karena pada akhirnya bisa mengacaukan stabilitas dan tatanan dunia yang selama ini juga diperjuangkan Amerika.
Berjudul "A Plea for Caution from Russia" (Permintaan untuk Berhati-hati dari Rusia), artikel opini itu dimuat The New York Times pada edisi 11 September 2013. Dalam tulisannya, mantan agen intelijen KGB itu mengkampanyekan proposal Rusia soal perlunya pengawasan senjata kimia Suriah di bawah kendali internasional dan mengingatkan AS agar jangan gegabah menghukum rezim Bashar al-Assad dengan menyerang negaranya karena pada akhirnya bisa mengacaukan stabilitas dan tatanan dunia yang selama ini juga diperjuangkan Amerika.
Label:
Amerika,
Konflik Timur Tengah,
Rusia
Angkatan Laut Amerika diperairan Tunggu Perintah Pengerang Suriah
AKSI militer Amerika Serikat ke Suriah masih menunggu komando Presiden Barack Obama. Kapal-kapal perang Amerika Serikat telah dikerahkan ke perairan Mediterania.
Saat ini Washington memang masih mengulur-ulurkan waktu rencana aksi militer itu dengan alasan upaya solusi diplomatik. Namun kapal-kapal penghancur yang dilengkapi dengan rudal-rudal penjelajah, hingga kini masih tetap terlihat di perairan Mediterania. Lagi pula Sejauh ini belum ada perintah untuk meninggalkan perairan tersebut.
Kapal Penghancur AS di Perairan Mediterania |
Saat ini Washington memang masih mengulur-ulurkan waktu rencana aksi militer itu dengan alasan upaya solusi diplomatik. Namun kapal-kapal penghancur yang dilengkapi dengan rudal-rudal penjelajah, hingga kini masih tetap terlihat di perairan Mediterania. Lagi pula Sejauh ini belum ada perintah untuk meninggalkan perairan tersebut.
Label:
Amerika,
Kapal Perang,
Konflik Timur Tengah
Kamis, 12 September 2013
Badan Intelijen AS dan Inggris Pecahkan Sandi Situs Internet
Badan-badan intelijen Amerika Serikat dan Inggris telah memecahkan sandi pengamanan komunikasi secara luas, termasuk surat elektronik, transaksi bank serta pembicaraan melalui telepon, demikian menurut informasi dari dokumen yang bocor.
Dokumen-dokumen yang dibocorkan oleh mantan pegawai kontrak badan intelijen AS, Edward Snowden, kepada The New York Times, ProPublica dan The Guardian itu menunjukkan bahwa badan mata-mata kedua negara memiliki kemampuan untuk menguraikan data walaupun ada sandi pengaman yang seharusnya dapat menjaga kerahasiaan, lapor AFP.
Dokumen-dokumen yang dibocorkan oleh mantan pegawai kontrak badan intelijen AS, Edward Snowden, kepada The New York Times, ProPublica dan The Guardian itu menunjukkan bahwa badan mata-mata kedua negara memiliki kemampuan untuk menguraikan data walaupun ada sandi pengaman yang seharusnya dapat menjaga kerahasiaan, lapor AFP.
Label:
Amerika,
Intelijen,
Militer Inggris
Langganan:
Postingan (Atom)