Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk pertama kalinya berhasil diwawancarai oleh wartawan Amerika Serikat saat mengunjungi Beirut, Lebanon. Dia sekali lagi membantah penggunaan senjata kimia terhadap warga sipil dan mengancam AS jika menyerang.
Diberitakan ABC News, Senin 9 September 2013, wawancara ini dilakukan oleh wartawan senior CBS Charlie Rose. Dalam laporannya, Rose mengatakan bahwa Assad menolak berbicara soal kepemilikan senjata kimia Suriah, namun dia membantah menggunakan gas sarin terhadap rakyatnya.
"Dia mengatakan, 'saya tidak bisa mengonfirmasi atau membantah apakah kami punya senjata kimia' Tapi, dia mengatakan bahwa, 'Jika pun kami punya - dan saya tidak mengatakan iya atau tidak - senjata itu dikendalikan dari pusat, jadi tidak ada yang punya akses ke sana,'" kata Rose.
"Intinya dia mengatakan, 'Tidak ada bukti bahwa saya menggunakan senjata kimia terhadap rakyat saya sendiri. Tidak ada bukti untuk itu,'" lanjut Rose lagi. Rose menanyakan itu sambil memperlihatkan ulasan New York Times soal senjata kimia Suriah.
Ditanya apakah Assad menyesali insiden itu, kepada Rose dia mengatakan, 'tentu saja'. Tapi Rose mengatakan, 'Dia mengatakan itu seperti tidak datang dari dalam hatinya. Pernyataan yang biasa dikeluarkan pemimpin negara yang mengaku sedih tentang apa yang terjadi pada rakyatnya.'
Komentar Assad ini dikeluarkan seiring semakin banyaknya bukti-bukti yang menunjukkan penggunaan senjata kimia oleh rezimnya. Serangan bulan lalu itu menewaskan 1.429 orang, sebanyak 426 di antaranya adalah anak-anak. Total, sudah lebih dari 100.000 orang tewas dalam konflik 2,5 tahun di Suriah itu.
Senjata kimia ini membuat Amerika Serikat tidak tinggal diam. Presiden Barack Obama kini telah bersiap menyerang Suriah, tinggal menunggu persetujuan kongres yang akan divoting pekan ini.
Menanggapi ini, Assad mengatakan bahwa sekutu mereka tidak akan tinggal diam. "Dia mengatakan, orang-orang yang bersekutu dengannya, akan melakukan pembalasan jika serangan dilakukan. Tapi Assad tidak menyebutkan respon apa yang akan diberikan," kata Rose di acara Face the Nation itu.
Di antara sekutu Assad yang telah menyatakan dukungannya adalah Iran dan militan teroris Hizbullah asal Lebanon. Keduanya selama ini telah memberikan bantuan pada Assad untuk menyerbu pejuang di Suriah.
Rose mengatakan bahwa Assad berpesan pada rakyat Amerika untuk menghentikan rencana mereka. Menurutnya, berdasarkan pengalaman, AS akan menderita jika terlibat pada konflik dan perang di Timur Tengah.
"Hasilnya tidak baik, dan mereka seharusnya tidak ikut campur, mereka harus membicarakannya di kongres dan melalui pemimpin-pemimpin mereka di Washington untuk tidak melakukan serangan," kata Rose, mengutip Assad. (VivaNews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar