Presiden Rusia Vladimir Putin kembali angkat bicara menanggapi pernyataan Presiden AS Barack Obama yang berencana melakukan serangan militer terbatas di Suriah untuk menghukum Assad.
"Omong kosong jika pemerintah Suriah (Assad) menggunakan senjata kimia ketika berperang dengan pemberontak," kata Putin dilansir Reuters, Minggu 1 September 2013.
Orang nomor satu di Rusia itu menegaskan, jika Obama telah memiliki bukti kuat Assad memiliki senjata kimia dan meluncurkan serangan, Washington seharusnya menyampaikannya dulu kepada Dewan Keamanan PBB.
"Saya yakin bahwa itu tidak lebih dari provokasi oleh mereka yang ingin menyeret negara-negara lain dalam konflik Suriah, dan ingin memenangkan dukungan dari anggota-anggota berpengaruh di arena internasional, terutama Amerika Serikat," Putin menambahkan.
Oleh karena itu, Putin mendesak Obama tidak menyerang pasukan Assad. "Sungguh tak masuk akal bagi pemerintah Suriah menggunakan senjata kimia ketika mereka sebenarnya sudah memenangkan perang atas pasukan oposisi."
Menlu AS John Kerry dalam pidatonya, Sabtu kemarin, mengungkapkan detail laporan intelijen AS soal penggunaan dan kepemilikan senjata kimia oleh rezim Assad.
Hal itu membuat sejumlah kalangan meyakini serangan militer akan segera dilancarkan AS ke Suriah dalam waktu dekat. Apalagi, lima kapal perusak AS telah diparkir di sejumlah wilayah dekat Suriah, termasuk di Turki.
Dalam pernyataannya, Kerry juga menyebutkan kalau mayoritas dunia berpihak pada putusan AS untuk segera melakukan intervensi militer ke Suriah, "Khususnya sekutu lama kami, Prancis dan juga negara-negara Liga Arab, Turki dan Australia." (VivaNews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar