Badan intelijen Amerika Serikat, CIA, dilaporkan diam-diam telah mengirimkan bantuan persenjataan untuk pejuang di Suriah. Pengiriman telah dilakukan selama sebulan terakhir, usai Presiden Barack Obama memutuskan pemberian bantuan senjata.
Informasi rahasia ini disampaikan oleh seorang pejabat intelijen AS dan dua mantan pejabat CIA pada Kamis waktu setempat, kepada Washington Post dan Wall Street Journal. Narasumber tidak ingin disebutkan namanya.
Menurut mereka, CIA telah mengirimkan persenjataan ringan dan amunisi yang mudah dilacak pengirimannya. AS juga tengah mengupayakan pengiriman persenjataan anti-tank seperti peluncur roket granat untuk para pejuang dalam menghadapi militer Bashar al-Assad.
Selain itu, untuk komunitas di Suriah, AS telah memberikan pelatihan manajemen kota dan mengirimkan bantuan seperti truk sampah, ambulans dan mobil pemadam kebakaran. Dikirimkan juga peralatan tempur non-militer, seperti perangkat telekomunikasi canggih dan peralatan medis lengkap.
Dikonfirmasi, CIA menolak berkomentar. Sikap serupa disampaikan oleh Komandan mujahidin Suriah, Jenderal Salim Idris.
Menurut sumber, bantuan disalurkan melalui pihak ketiga di Timur Tengah yang memang sering menyalurkan bantuan senjata untuk pejuang Suriah. Menurut mereka, bantuan itu disampaikan ke tangan komandan tempur yang dipercaya CIA. Selain itu, keberadaan senjata itu dilaporkan berkala kepada AS.
Mujahidin Suriah sebelumnya meminta persenjataan anti-jet tempur untuk menjatuhkan helikopter perang Suriah. Tapi permintaan ini ditolak oleh Amerika Serikat, ditentang juga oleh Yordania dan Israel. Pasalnya, persenjataan canggih ini bisa jatuh ke tangan kelompok sempalan al-Qaeda atau bahkan direbut militan teroris Hizbullah asal Lebanon.
Bantuan CIA ini masuk dalam kategori rahasia. Berarti, hal ini hanya dilaporkan pada komite intelijen Kongres, bukan komite pertahanan Kongres. Itulah mengapa beberapa anggota Kongres mengaku tidak mengetahui soal pengiriman senjata tersebut.
Sebelumnya, AS telah mencanangkan bantuan US$250 juta (Rp2,8 triliun) untuk membantu modernisasi kelompok oposisi Suriah dalam menghadapi Assad. Dari dana itu, sebanyak US$26,6 juta dihibahkan untuk Dewan Militer Tinggi oposisi Suriah.
Dari dana ini, sebanyak US$140 juta telah digunakan. AS telah mengirimkan bantuan non-militer berupa 350.000 paket makanan militer berkalori tinggi pada Mei lalu. (VivaNews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar