Lebih dari dua lusin negara memiliki kekuatan nuklir, tetapi hanya sedikit yang memiliki senjata nuklir atau diduga mengejar kepemilikan senjata nuklir. Di bawah ini adalah daftarnya.
Amerika Serikat
Negara ini melakukan uji coba nuklir pertama tahun 1945, terakhir 1992. Secara total, AS telah melakukan sekitar 1.054 uji coba dan kini memiliki 7.650 hulu ledak nuklir.
Amerika Serikat telah melakukan uji coba nuklir paling banyak di dunia. Ia juga satu-satunya negara yang mengerahkan senjata nuklirnya di negara lain. Melalui program kerja sama nuklir dengan NATO, nuklir AS ditempatkan di Belgia, Jerman, Italia, Belanda dan Turki .
Melalui berbagai perjanjian, Amerika Serikat dan mantan musuh bebuyutannya, Rusia, berjanji untuk sama-sama mengurangi persenjataan nuklir mereka. Kedua negara ini sama-sama memiliki kemampuan untuk meluncurkan senjata nuklir lewat darat, udara, dan laut.
Rusia
Negara ini melakukan uji coba pertamanya pada 1949, empat tahun setelah rival utamanya, AS. Uji coba terakhir dilakukan pada tahun 1990. Rusia melakukan uji coba sebanyak 715 kali dan ditaksir memiliki 8420 hulu ledak nuklir.
Ketika Soviet menguji bom atom pertama tahun 1949, mereka menggunakan desain yang hampir sama dengan bom Amerika Serikat yang diuji empat tahun sebelumnya serta bom yang diledakkan di atas Nagasaki, Jepang.
Inggris
Uji coba nuklir pertama dilakukan tahun 1952, terakhir tahun 1991. Negara yang dipimpin David Cameron ini melakukan 45 kali uji coba dan kini ditaksir memiliki 225 hulu ledak nuklir.
Ketika Amerika Serikat memulai proyek pembuatan bom (dikenal sebagai Manhattan Project), sekelompok ilmuwan yang dikenal sebagai "Misi Inggris" tiba untuk membantu. Namun, ketika Amerika Serikat mengeluarkan peraturan pada 1946 yang menyatakan berbagi informasi soal bom atom dengan negara lain adalah ilegal, Inggris memulai program nuklirnya sendiri. Undang-Undang AS itu diubah tahun 1954 sehingga kolaborasi antara dua negara bisa kembali terjadi. Lebih dari setengah uji coba nuklir Inggris merupakan operasi bersama dengan Amerika Serikat.
Prancis
Negara ini lebih terlambat dari sekutunya, AS dan Inggris, dalam uji coba nuklir. Uji coba pertama dilakukan tahun 1960, terbaru tahun 1996 lalu. Secara total, Prancis melakukan 210 ujicoba dan diyakini memiliki 300 hulu ledak nuklir.
Setelah ada peninjauan pertahanan oleh Presiden Jacques Chirac, Prancis membongkar senjata nuklir berbasis darat pada 1996 dan mengurangi total jumlah alat peluncurannya sampai sebesar 50 persen. Saat ini sebagian besar dari 300 hulu ledak nuklirnya ditempatkan di empat kapal selam nuklirnya. Sisanya ditempatkan di pesawat, dalam pemeliharaan, atau menunggu pembongkaran, kata Federasi Ilmuwan Amerika .
Cina
Uji coba pertama nuklir Cina dilakukan tahun 1964, yang terbaru tahun 1996. Cina melakukan sebanyak 45 uji coba nuklir, dan kini memiliki 240 hulu ledak nuklir.
Cina mulai membangun senjata nuklir pada tahun 1950 setelah AS memindahkan aset nuklirnya ke Pasifik selama Perang Korea. Setelah berhasil menguji perangkat nuklir pertamanya, Cina melakukan uji coba termonuklir pertamanya 32 bulan kemudian--waktu terpendek antara fisi dan tes fusi dari semua kekuatan nuklir dunia.
Menurut Federasi Ilmuwan Amerika, Cina terus menambah persenjataannya. Pada Desember 2012, negara ini diperkirakan memiliki sekitar 140 hulu ledak yang ditempatkan untuk rudal berbasis darat dan 40 hulu ledak yang diletakkan untuk pesawat. Sisanya menunggu pembongkaran atau disimpan untuk kapal selam nuklir di masa depan.
India
India melakukan uji coba nuklir yang pertama tahun 1974, terbaru 1998 lalu. India melakukan enam kali uji coba nuklir dan diyakini memiliki 80-100 hulu ledak nuklir.
India memutuskan untuk membangun senjata nuklir mereka setelah Cina mulai melakukan uji coba nuklir pada pertengahan 1960-an. India menguji perangkat nuklir pertamanya pada 1974. Negara ini memiliki pesawat dan rudal darat yang mampu mengangkut nuklir, dan tampaknya menambahkan aset di angkatan laut untuk program nuklirnya. Seperti rivalnya, Pakistan, India secara aktif bekerja untuk menghasilkan lebih banyak hulu ledak nuklir, kata Federasi Ilmuwan Amerika.
Pakistan
Uji coba pertama nuklir Pakistan dilakukan tahun 1998, terbaru 1998 lalu. Setidaknya setelah melakukan enam kali uji coba, Pakistan diyakini memiliki 90-110 hulu ledak nuklir
Pada tahun 1972, setelah perang ketiga dengan India, Pakistan diam-diam memutuskan untuk memulai program nuklir untuk mengimbangi India. Seperti India, Pakistan secara aktif bekerja untuk menghasilkan lebih banyak hulu ledak, menurut Federasi Ilmuwan Amerika. Pakistan memiliki kemampuan untuk meluncurkan nuklir melalui pesawat dan rudal berbasis di darat. Pakistan dilaporkan belum memiliki mekanisme peluncuran berbasis di laut.
Korea Utara
Ujicoba pertama nuklir Korea Utara dilakukan tahun 2006, terbaru tahun ini. Uji coba dilakukan tiga kali dan diyakini memiliki kurang dari 10 hulu ledak nuklir
Program nuklir Korea Utara dimulai dengan instalasi reaktor Soviet di Yongbyon. Dalam perjanjian tahun 1994 dengan Amerika Serikat, Korea Utara berjanji untuk menghentikan program senjata nuklirnya dalam pertukaran untuk reaktor untuk menghasilkan listrik. Delapan tahun kemudian, Pyongyang mengakui memiliki program senjata nuklir rahasia dan mengusir inspektur dari Badan Energi Atom Internasional, badan pengawas nuklir PBB. Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan sanksi baru terhadap Korea Utara setelah setiap uji coba nuklirnya.
Israel
Israel menolak untuk mengkonfirmasi atau menyangkal keyakinan luas bahwa ia memiliki nuklir. Namun, Federasi Ilmuwan Amerika memperkirakan negara ini memiliki sekitar 80 senjata nuklir dan punya cukup plutonium untuk membuat sebanyak 200 senjata nuklir.
Mantan Perdana Menteri Shimon Peres, dalam sebuah wawancara televisi tahun 1998, mengatakan Israel mulai mengembangkan "opsi nuklir" pada tahun 1950 untuk mencegah perang. Pusat dari program senjata Israel dilaporkan berada di Pusat Riset Nuklir Negev dekat kota gurun Dimona.
Selama bertahun-tahun, Israel telah mengakuisisi kapal selam dan pesawat yang mampu membawa hulu ledak nuklir. Akan tetapi, Israel tidak mengkonfirmasi apakah mereka telah memodifikasi untuk meluncurkan nuklir. Banyak yang memperkirakan bahwa rudal darat Jericho Israel juga memiliki kemampuan membawa hulu ledak nuklir.
Iran
Selama dekade terakhir ada kekhawatiran di seluruh dunia atas program nuklir Iran. Pada bulan November 2011, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) merilis laporan yang mengatakan ia memiliki "keprihatinan serius" dan informasi "kredibel" bahwa Iran mengembangkan senjata nuklir.
Iran menyatakan bahwa reaktor itu akan memperkaya uranium untuk tujuan energi sipil saja. Namun, IAEA mengatakan Iran belum bekerja sama secara memadai dengan badan ini untuk memverifikasi apakah tujuannya adalah semata-mata untuk kebutuhan sipil. Akibatnya, Dewan Keamanan PBB dan sejumlah negara-negara Barat menerapkan sanksi ekonomi dan mengembargo negara ini. (Tempo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar