Pengerahan kekuatan militer NATO di depan pintu Rusia kini mencapai dua kali lipat dari sebelumnya dan memaksa Moskow untuk mengambil langkah-langkah pembalasan. Demikian disampaikan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu, pada Rabu petang.
”Sekarang NATO dan Amerika Serikat (AS) telah mengerahkan sekitar 1.200 buah peralatan militer, termasuk 30 jet tempur, serta lebih dari 1.000 tentara di wilayah negara-negara Eropa Timur secara rotasi,” kata Shoigu dalam sebuah pernyataan yang dirilis Departemen Pertahanan Rusia.
“Kapal-kapal Angkatan Laut AS serta kapal militer dari anggota NATO lainnya secara teratur memasuki Baltik dan Laut Hitam,” lanjut Shoigu, seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (30/6/2016).
Update Berita Militer, Pertahanan dan Keamanan Dunia
Kamis, 30 Juni 2016
Rabu, 29 Juni 2016
Dua Kapal Perang Nyaris Senggolan di Laut Mediterania, AS dan Rusia Perang Urat Saraf
Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Rusia saling menuduh satu sama lain setelah kedua kapal perang mereka nyaris bersenggolan di Laut Mediterania.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan kapal perang perusak USS Gravely melintasi jalur kapal Rusia perang Yaroslav Mudry Rusia pada 17 Juni 2016. Kapal perang AS itu, nyaris terlibat pertemuan berbahaya dengan kapal perang Rusia.
“Angkatan Laut AS melakukan sebuah pelanggaran berat terhadap aturan internasional tentang pencegahan tabrakan di laut,” bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia. Moskow tuding Washington melanggar perjanjian maritim yang ditandatangani kedua pihak pada tahun 1972.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan kapal perang perusak USS Gravely melintasi jalur kapal Rusia perang Yaroslav Mudry Rusia pada 17 Juni 2016. Kapal perang AS itu, nyaris terlibat pertemuan berbahaya dengan kapal perang Rusia.
“Angkatan Laut AS melakukan sebuah pelanggaran berat terhadap aturan internasional tentang pencegahan tabrakan di laut,” bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia. Moskow tuding Washington melanggar perjanjian maritim yang ditandatangani kedua pihak pada tahun 1972.
Serangan Istanbul Bukti Terorisme Tak Mengenal Agama
Presiden Turki, Tayyip Erdogan mengecam keras serangan bom yang menghantam bandara Ataturk di Istanbul, semalam. Erdogan menuturkan, serangan ini kembali menunjukan bahwa terorisme tidak ada kaitannya dengan sebuah agama, khususnya Islam.
"Serangan yang berlangsung selama bulan suci Ramadhan, menunjukkan bahwa serangan terorisme dengan tidak menghargai kepercayaan dan nilai-nilai agama," ucap Erdogan, seperti dilansir Russia Today pada Rabu (29/6).
Dia juga menyebut bahwa serangan ini harusnya menjadi titik balik bagi dunia internasional, untuk terus meningkatkan upaya melawan teroris. Dalam pandangannya, tidak ada negara yang aman akan ancaman terorisme.
"Serangan yang berlangsung selama bulan suci Ramadhan, menunjukkan bahwa serangan terorisme dengan tidak menghargai kepercayaan dan nilai-nilai agama," ucap Erdogan, seperti dilansir Russia Today pada Rabu (29/6).
Dia juga menyebut bahwa serangan ini harusnya menjadi titik balik bagi dunia internasional, untuk terus meningkatkan upaya melawan teroris. Dalam pandangannya, tidak ada negara yang aman akan ancaman terorisme.
Jika Berminat Jepang Bisa Buat Senjata Nuklir dalam Semalam
Wakil Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada Presiden China Xi Jinping bahwa Jepang memiliki kapasitas untuk memiliki senjata nuklir dalam waktu “hampir semalam.”
Berbicara pada program Public Broadcasting Service ditayangkan Senin, 27/6/2016 Biden mengatakan ia telah mendesak Presiden China Xi Jinping, untuk mempengaruhi Korea Utara sehingga meninggalkan perkembangan rudal dan senjata nuklirnya.
Mengacu pada perilaku Pyongyang yang baru-baru ini menguji dan dan meluncurkan rudal nuklir yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB, Biden mengatakan jika China dan Amerika Serikat gagal mengambil tindakan efektif terhadap Korea Utara, “Apa yang terjadi jika Jepang, memutuskan besok membuat nuklir? Mereka memiliki kapasitas untuk melakukannya untuk waktu hampir semalam.”
Biden tidak mengatakan kapan percakapannya dengan Xi berlangsung.
Berbicara pada program Public Broadcasting Service ditayangkan Senin, 27/6/2016 Biden mengatakan ia telah mendesak Presiden China Xi Jinping, untuk mempengaruhi Korea Utara sehingga meninggalkan perkembangan rudal dan senjata nuklirnya.
Mengacu pada perilaku Pyongyang yang baru-baru ini menguji dan dan meluncurkan rudal nuklir yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB, Biden mengatakan jika China dan Amerika Serikat gagal mengambil tindakan efektif terhadap Korea Utara, “Apa yang terjadi jika Jepang, memutuskan besok membuat nuklir? Mereka memiliki kapasitas untuk melakukannya untuk waktu hampir semalam.”
Biden tidak mengatakan kapan percakapannya dengan Xi berlangsung.
Serangan Bom Lukai 8 Orang di Malaysia
Sebuah serangan granat di sebuah bar di Malaysia melukai delapan orang, termasuk seorang warga negara China. Meski begitu, pihak kepolisian Malaysia meyakini jika serangan tersebut bukanlah aksi terorisme.
Serangan terhadap Movida Bar di Puchong, sebuah kota pinggiran ibukota Kuala Lumpur, terjadi pada Selasa (28/6/2016) dini hari. Saat itu, para pengunjung tengah menonton siaran langsung Euro 2016.
Serangan terhadap Movida Bar di Puchong, sebuah kota pinggiran ibukota Kuala Lumpur, terjadi pada Selasa (28/6/2016) dini hari. Saat itu, para pengunjung tengah menonton siaran langsung Euro 2016.
Selasa, 28 Juni 2016
Menhan Jerman : NATO dan Rusia Harus Terbuka Soal Penempatan Pasukan
Menteri Pertahanan Jerman, Ursula von der Leyen mengatakan, NATO dan Rusia harus saling terbuka mengenai penempatan pasukan mereka. Hal ini perlu dilakukan guna mencegah eskalasi lebih lanjut antara kedua belah pihak.
Ursula menuturkan, NATO dan Rusia harus membuka komunikasi, dan mulai berbagai data mengenai penempatan atau penempatan ulang pasukan mereka di seluruh Eropa. Menurutnya, NATO sejatinya ingin memiliki hubungan baik dengan Rusia.
Ursula menuturkan, NATO dan Rusia harus membuka komunikasi, dan mulai berbagai data mengenai penempatan atau penempatan ulang pasukan mereka di seluruh Eropa. Menurutnya, NATO sejatinya ingin memiliki hubungan baik dengan Rusia.
Sepakati Rekonsiliasi dengan Turki, Israel Tetap Blokade Laut Gaza
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyatakan, pencabutan blokade maritim di Gaza tidak termasuk dalam kesepakatan rekonsiliasi dengan Turki. Dengan demikian, blokade di seluruh wilayah perairan Gaza masih akan tetap berlaku.
Berbicara saat melakukan kunjungan ke Roma, Italia, Netanyahu menuturkan masalah keamanan di perairan adalah sesuatu hal yang tidak bisa dikompromikan. Oleh karena itu, pihaknya tidak setuju untuk mencabut blokade tersebut, yang akhirnya turut disetujui oleh Turki.
"Hal kedua perjanjian tersebut adalah kelanjutan dari blokade keamanan maritim lepas pantai Jalur Gaza. Ini adalah kepentingan keamanan tertinggi bagi kami. Saya tidak siap untuk berkompromi soal hal itu," ucap Netanyahu, seperti dilansir Al Arabiya pada Senin (27/6).
Berbicara saat melakukan kunjungan ke Roma, Italia, Netanyahu menuturkan masalah keamanan di perairan adalah sesuatu hal yang tidak bisa dikompromikan. Oleh karena itu, pihaknya tidak setuju untuk mencabut blokade tersebut, yang akhirnya turut disetujui oleh Turki.
"Hal kedua perjanjian tersebut adalah kelanjutan dari blokade keamanan maritim lepas pantai Jalur Gaza. Ini adalah kepentingan keamanan tertinggi bagi kami. Saya tidak siap untuk berkompromi soal hal itu," ucap Netanyahu, seperti dilansir Al Arabiya pada Senin (27/6).
Turki Isyratkan Penyesalan Telah Tembak Jatuh Jet Bomber Su-24 Rusia
Presiden Turki Tayyip Erdogan tampaknya mulai menyesali insiden penembakan jet Su-24 Rusia oleh militer Turki. Hal ini disampaikan oleh juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Peskov mengatakan, Erdogan kembali mengirimkan surat kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. Dalam surat itu, papar Peskov, tersirat bahwa Erdogan menyesali insiden itu, dan menunjukan tanda akan segera meminta maaf pada Rusia.
"Presiden Putin telah menerima surat dari Presiden Turki, Erdogan. Pemimpin Turki mengungkapkan minat dalam menyelesaikan situasi di sekitar jatuhnya pesawat jet pembom Rusia," kata Peskov.
Peskov mengatakan, Erdogan kembali mengirimkan surat kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. Dalam surat itu, papar Peskov, tersirat bahwa Erdogan menyesali insiden itu, dan menunjukan tanda akan segera meminta maaf pada Rusia.
"Presiden Putin telah menerima surat dari Presiden Turki, Erdogan. Pemimpin Turki mengungkapkan minat dalam menyelesaikan situasi di sekitar jatuhnya pesawat jet pembom Rusia," kata Peskov.
Label:
Konflik Eropa,
Pesawat Tempur,
Rusia,
Turki
Senin, 27 Juni 2016
Video Penumpang Singapore Airlines Abadikan Mesin yang Terbakar dari Dalam Pesawat
Seorang penumpang Singapore Airlines SQ368 mengabadikan momen saat mesin sebelah kanan pesawat Boeing 777-300ER terbakar. Video tersebut diambil sesaat setelah pesawat mendarat di bandara Changi, Singapura.
Dalam insiden itu semua penumpang yang berjumlah 222 dan 19 orang kru berhasil diselamatkan. “Seluruh penumpang telah diturunkan dan dibawa ke terminal dengan bus. Selanjutnya, penumpang akan diterbangkan dengan pesawat lain ke Milan (Italia).” Demikian pernyataan resmi pihak Singapore Airlines (27/6/2016).
Dalam insiden itu semua penumpang yang berjumlah 222 dan 19 orang kru berhasil diselamatkan. “Seluruh penumpang telah diturunkan dan dibawa ke terminal dengan bus. Selanjutnya, penumpang akan diterbangkan dengan pesawat lain ke Milan (Italia).” Demikian pernyataan resmi pihak Singapore Airlines (27/6/2016).
Seorang Oknum Intelijen Yordania Curi dan Jual Senjata Milik CIA
Seorang anggota intilijen Yordania dikabarkan telah mencuri dan menjual senjata-senjata milik badan intelijen Amerika Serikat (AS) atau CIA dan Arab Saudi. Senjata yang dicuri adalah senjata yang hendak dikirimkan kepada pemberontak Suriah.
Menurut laporan yang dirilis New York Times, seperti dilansir Al Arabiya pada Senin (27/6), anggota intelijen Yordania itu mencuri senjata yang dikirimkan ke Yordania, untuk kelak diberikan kepada pemberontak Suriah. Senjata itu kemudian dijual ke pasar gelap.
Menurut sebuah penyelidikan bersama oleh New York Times dan Al Jazeera, beberapa senjata yang dicuri digunakan dalam penembakan pada bulan November yang menewaskan dua warga Amerika dan tiga orang lainnya di fasilitas pelatihan polisi di Amman.
Menurut laporan yang dirilis New York Times, seperti dilansir Al Arabiya pada Senin (27/6), anggota intelijen Yordania itu mencuri senjata yang dikirimkan ke Yordania, untuk kelak diberikan kepada pemberontak Suriah. Senjata itu kemudian dijual ke pasar gelap.
Menurut sebuah penyelidikan bersama oleh New York Times dan Al Jazeera, beberapa senjata yang dicuri digunakan dalam penembakan pada bulan November yang menewaskan dua warga Amerika dan tiga orang lainnya di fasilitas pelatihan polisi di Amman.
Kampanye Neo-Nazi Amerika Serikat Menelan Korban
Sejumlah orang mengalami luka tusuk dan sebagian di antaranya berada dalam kondisi kritis, menyusul pertikaian antara kelompok neo-Nazi dan kelompok yang berseberangan, di Gedung DPR di Sacramento, Amerika Serikat, Minggu (26/6/2016).
Seperti dilaporkan laman LA Times, setidaknya ada lima pasien yang dilarikan ke rumah sakit akibat luka tusukan tersebut.
Hal itu diungkapkan Chris Harvey, petugas hubungan masyarakat di Kantor Dinas Pemadam Kebakaran Sacramento.
"Sejumlah orang lainnya mengalami luka potong, gores, dan memar namun tidak dibawa ke rumah sakit," kata Harvey.
Seperti dilaporkan laman LA Times, setidaknya ada lima pasien yang dilarikan ke rumah sakit akibat luka tusukan tersebut.
Hal itu diungkapkan Chris Harvey, petugas hubungan masyarakat di Kantor Dinas Pemadam Kebakaran Sacramento.
"Sejumlah orang lainnya mengalami luka potong, gores, dan memar namun tidak dibawa ke rumah sakit," kata Harvey.
Label:
Amerika,
Isu Politik,
Isu Terorisme
Brexit Berita Bagus untuk Rusia, dan Berita Buruk Untuk NATO
Satu-satunya orang yang lebih bahagia ketimbang Boris Johnson atas hengkangnya Inggris dari Uni Eropa alias Brexit bisa jadi adalah Presiden Rusia Vladimir Putin.
Kremlin telah bertahun-tahun mencoba untuk membuat celah dalam aliansi NATO dan Uni Eropa, tetapi dengan sedikit keberhasilan. Sekarang orang-orang Inggris memilih meninggalkan Uni Eropa dan keinginan Putin terpenuhi.
”Mereka (para pemimpin Rusia) minum vodka dalam jumlah berlebihan di Kremlin hari ini,” kata Derek Chollet, mantan penasihat senior di Pentagon kepada Foreign Policy, mengacu pada kebahagiaan Putin atas Brexit.
”Apa yang membuatnya menyedihkan adalah bahwa ini adalah kesalahan unforced,” kata Chollet, yang sekarang aktif di German Marshall Found, yang dilansir semalam (26/6/2016). ”Putin telah berusaha untuk memaksa divisi di Barat, tapi dia benar-benar belum berhasil dengan baik. Ini adalah keuntungan baginya tanpa dia harus melakukan sesuatu.”
Kremlin telah bertahun-tahun mencoba untuk membuat celah dalam aliansi NATO dan Uni Eropa, tetapi dengan sedikit keberhasilan. Sekarang orang-orang Inggris memilih meninggalkan Uni Eropa dan keinginan Putin terpenuhi.
”Mereka (para pemimpin Rusia) minum vodka dalam jumlah berlebihan di Kremlin hari ini,” kata Derek Chollet, mantan penasihat senior di Pentagon kepada Foreign Policy, mengacu pada kebahagiaan Putin atas Brexit.
”Apa yang membuatnya menyedihkan adalah bahwa ini adalah kesalahan unforced,” kata Chollet, yang sekarang aktif di German Marshall Found, yang dilansir semalam (26/6/2016). ”Putin telah berusaha untuk memaksa divisi di Barat, tapi dia benar-benar belum berhasil dengan baik. Ini adalah keuntungan baginya tanpa dia harus melakukan sesuatu.”
Label:
Konflik Eropa,
Militer Inggris,
NATO,
Rusia
Amerika Cemaskan Keamanan Inggris Pasca Brexit
Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Susan Rice mengaakui bahwa ada kecemasan terhadap keamanan Inggris setelah negara itu memilih keluar dari Uni Eropa alias Brexit.
Kendati demikian, dia menjamin kerja sama AS dan Inggris di bidang kontra-terorisme dan masalah keamanan lainnya tetap bertahan.
Rice, dalam forum Aspen Ideas Festival di Aspen, Colorado, mengatakan bahwa AS dan Inggris akan tetap menjadi mitra dan sekutu terdekat.”Sedangkan kebutuhan pada keanggotaan NATO tetap,” ujarnya.
”Kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk memastikan bahwa wilauah di mana kami bekerja sama di bidang kontra-terorisme, akan tetap solid,” lanjut Rice, seperti dikutip Reuters, Senin (27/6/2016).
Kendati demikian, dia menjamin kerja sama AS dan Inggris di bidang kontra-terorisme dan masalah keamanan lainnya tetap bertahan.
Rice, dalam forum Aspen Ideas Festival di Aspen, Colorado, mengatakan bahwa AS dan Inggris akan tetap menjadi mitra dan sekutu terdekat.”Sedangkan kebutuhan pada keanggotaan NATO tetap,” ujarnya.
”Kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk memastikan bahwa wilauah di mana kami bekerja sama di bidang kontra-terorisme, akan tetap solid,” lanjut Rice, seperti dikutip Reuters, Senin (27/6/2016).
Minggu, 26 Juni 2016
Ogah Berpisah Dari Uni Eropa, akyat London Serukan Merdeka dari Inggris
Rakyat London belum bisa menerima kemenangan pro-Brexit dalam referendum bersejarah Inggris. Mereka menyerukan London memerdekakan diri dari wilayah Inggris lainnya dan tetap bergabung dengan Uni Eropa.
Dalam referendum, London memang basis utama pendukung Inggris bertahan di Uni Eropa alias anti-Brexit. Lebih dari 2,2 juta pemilih di London memberikan suara bagi Inggris untuk bertahan di Uni Eropa.
Namun, suara London ternyata tidak bisa mengalahkan suara warga Inggris di beberapa wilayah lain yang memilih Brexit.
Warga Inggris yang frustrasi menyerukan Wali Kota Sadiq Khan untuk memerdekakan diri dari Inggris. Seruan itu bermunculan di media sosial.
Dalam referendum, London memang basis utama pendukung Inggris bertahan di Uni Eropa alias anti-Brexit. Lebih dari 2,2 juta pemilih di London memberikan suara bagi Inggris untuk bertahan di Uni Eropa.
Namun, suara London ternyata tidak bisa mengalahkan suara warga Inggris di beberapa wilayah lain yang memilih Brexit.
Warga Inggris yang frustrasi menyerukan Wali Kota Sadiq Khan untuk memerdekakan diri dari Inggris. Seruan itu bermunculan di media sosial.
Sabtu, 25 Juni 2016
Keinginan India Gabung dengan Klub Nuklir ditolak China
China mempertahankan sikapnya menolak bergabungnya India dengan kelompok negara-negara yang berusaha untuk mencegah proliferasi senjata nuklir dengan mengendalikan akses ke teknologi sensitif itu. Hal itu dikatakan oleh kepala Departemen Pengawasan Senjata Kementerian Luar Negeri China.
Kelompok Pemasok Nuklir (NSG) bertemu pekan ini di Seoul, Korea Selatan (Korsel). Namun, China menyatakan tidak akan melanggar aturan dan memungkinkan India menjadi anggota karena tidak menandatangani Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT), pakta utama kontrol senjata global.
"Negara-negara Pemohon harus penandatangan Perjanjian Non-Proliferasi senjata nuklir (NPT). Ini adalah pilar, bukan sesuatu yang China menetapkan. Hal ini diakui secara universal oleh masyarakat internasional," kata Wang Qun seperti dikutip dari Reuters, Jumat (24/6/2016).
Kelompok Pemasok Nuklir (NSG) bertemu pekan ini di Seoul, Korea Selatan (Korsel). Namun, China menyatakan tidak akan melanggar aturan dan memungkinkan India menjadi anggota karena tidak menandatangani Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT), pakta utama kontrol senjata global.
"Negara-negara Pemohon harus penandatangan Perjanjian Non-Proliferasi senjata nuklir (NPT). Ini adalah pilar, bukan sesuatu yang China menetapkan. Hal ini diakui secara universal oleh masyarakat internasional," kata Wang Qun seperti dikutip dari Reuters, Jumat (24/6/2016).
Keluar Dari Uni Eropa , Inggris Tetap Bagian Dari NATO
Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO, Jens Stoltenberg mengatakan, Inggris tetap menjadi sekutu NATO yang kuat dan posisinya dalam aliansi tidak akan diubah oleh keputusan untuk meninggalkan Uni Eropa atau Brexit.
"Orang-orang Inggris telah memutuskan untuk meninggalkan Uni Eropa. Seperti mendefinisikan bab berikutnya dalam hubungan dengan Uni Eropa, saya tahu bahwa posisi Inggris di NATO akan tetap tidak berubah," kata Stoltenberg dalam sebuah pernyataan.
"Inggris akan tetap kuat dan berkomitmen pada aliansi NATO dan akan terus memainkan peran utama dalam Aliansi kami. Hari ini, seperti yang kita hadapi lebih ketidakstabilan dan ketidakpastian, NATO lebih penting daripada sebelumnya sebagai platform untuk kerjasama antar Sekutu Eropa, dan antara Eropa dan Amerika Utara," bunyi pernyataan itu seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (24/6/2016).
"Orang-orang Inggris telah memutuskan untuk meninggalkan Uni Eropa. Seperti mendefinisikan bab berikutnya dalam hubungan dengan Uni Eropa, saya tahu bahwa posisi Inggris di NATO akan tetap tidak berubah," kata Stoltenberg dalam sebuah pernyataan.
"Inggris akan tetap kuat dan berkomitmen pada aliansi NATO dan akan terus memainkan peran utama dalam Aliansi kami. Hari ini, seperti yang kita hadapi lebih ketidakstabilan dan ketidakpastian, NATO lebih penting daripada sebelumnya sebagai platform untuk kerjasama antar Sekutu Eropa, dan antara Eropa dan Amerika Utara," bunyi pernyataan itu seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (24/6/2016).
Label:
Konflik Eropa,
Militer Inggris,
NATO
Jumat, 24 Juni 2016
Kelompok Abu Sayyaf Kembali Culik WN Indonesia, Pemerintah Kecolongan
Tujuh anak buah kapal warga negara Indonesia kemarin dilaporkan kembali diculik oleh kelompok bersenjata di Filipina.
Pada Rabu kemarin beredar informasi menyebutkan salah satu anggota keluarga ABK dihubungi oleh orang mengaku dari kelompok Abu Sayyaf yang menyandera tujuh ABK dari kapal tongkang TB Charles 00.
Kabar ini dibenarkan oleh perusahaan pemilik kapal, PT PP Rusianto Bersaudara. Mereka mengaku tujuh dari 13 ABKnya diculik. Hanya enam ABK yang kembali merapat di Pelabuhan Samarinda dari Tarakan.
Selanjutnya kabar ini diteruskan oleh perusahaan kepada Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang serta Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda.
Pada Rabu kemarin beredar informasi menyebutkan salah satu anggota keluarga ABK dihubungi oleh orang mengaku dari kelompok Abu Sayyaf yang menyandera tujuh ABK dari kapal tongkang TB Charles 00.
Kabar ini dibenarkan oleh perusahaan pemilik kapal, PT PP Rusianto Bersaudara. Mereka mengaku tujuh dari 13 ABKnya diculik. Hanya enam ABK yang kembali merapat di Pelabuhan Samarinda dari Tarakan.
Selanjutnya kabar ini diteruskan oleh perusahaan kepada Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang serta Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda.
Label:
Isu Terorisme,
Konflik Asia,
Marinir
Turki Tegaskan Tak Akan Pernah Minta Maaf pada Rusia
Pemerintah Turki menegaskan mereka tidak akan pernah meminta maaf kepada Rusia terkait insiden penembakan Su-24. Rusia mengajukan dua syarat bagi Turki jika ingin hubungan kedua negara kembali normal, yakni meminta maaf dan membayar kompensasi kepada keluarga korban.
"Kami turut sedih dengan apa yang terjadi, tapi kami tidak akan membayar kompensasi atau meminta maaf atas insiden itu," kata juru bicara kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin dalam sebuah pernyataan.
Kalin dalam pernyataanya juga mengatakan, pihaknya percaya baik dalam waktu dekat ataupun panjang hubungan Turki dan Rusia akan kembali membaik. Sebab, bila dibiarkan terus seperti ini, hal ini akan berdampak buruk bagi kedua negara.
"Kami turut sedih dengan apa yang terjadi, tapi kami tidak akan membayar kompensasi atau meminta maaf atas insiden itu," kata juru bicara kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin dalam sebuah pernyataan.
Kalin dalam pernyataanya juga mengatakan, pihaknya percaya baik dalam waktu dekat ataupun panjang hubungan Turki dan Rusia akan kembali membaik. Sebab, bila dibiarkan terus seperti ini, hal ini akan berdampak buruk bagi kedua negara.
Label:
Konflik Eropa,
Pesawat Tempur,
Rusia,
Turki
Bahas Sengketa Pulau Kuril Jepang-Rusia Lakukan Pembicaraan
Jepang dan Rusia mengadakan pembicaraan yang ditujukan untuk memecahkan masalah sengketa teritorial sejak akhir Perang Dunia (PD) II. Sengketa teritorial ini telah mencegah keduanya menandatangani perjanjian damai secara resmi untuk mengakhiri permusuhan perang.
Kedua negara memiliki hubungan diplomatik, namun hubungan kedua negara menjadi tegang oleh sengketa atas empat pulau. Jepang mengenal pulau-pulau tersebut sebagau wilayah utara dan Rusia mengenalnya sebagai bagian dari Kepulauan Kuril.
Utusan Khusus Jepang untuk hubungan Jepang-Rusia, Chikahito Harada, dan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Igor Morgulov bertemu di Tokyo untuk melakukan pertemuan satu hari pada Rabu kemarin.
"Kita akan mengatasi masalah ini dengan cara baru untuk memecahkan kebuntuan yang telah berlangsung sampai sekarang," kata Harada tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut, seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (23/6/2016).
Kedua negara memiliki hubungan diplomatik, namun hubungan kedua negara menjadi tegang oleh sengketa atas empat pulau. Jepang mengenal pulau-pulau tersebut sebagau wilayah utara dan Rusia mengenalnya sebagai bagian dari Kepulauan Kuril.
Utusan Khusus Jepang untuk hubungan Jepang-Rusia, Chikahito Harada, dan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Igor Morgulov bertemu di Tokyo untuk melakukan pertemuan satu hari pada Rabu kemarin.
"Kita akan mengatasi masalah ini dengan cara baru untuk memecahkan kebuntuan yang telah berlangsung sampai sekarang," kata Harada tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut, seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (23/6/2016).
Amerika Serikat Desak PBB Kecam Uji Coba Rudal Korea Utara
Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB, Samantha Power, menyerukan Dewan Keamanan (DK) PBB untuk bersatu dan mendesak PBB untuk mengecam uji coba rudal Korea Utara (Korut). Hal itu diungkapkannya dalam pertemuan darurat DK PBB pasca Korut menembakan dua rudal balistik.
Jepang dan AS, setelah berkonsultasi dengan Korea Selatan (Korsel), meminta briefing tertutup kepada Sekretariat PBB atas penembakan uji coba dua rudal balistik jarak menengah yang dilakukan Korut.
"Pembangkangan Korut terhadap hukum internasional terus terulang. Ini menggaribawahi betapa pentingnya bagi kita untuk bergerak bersama-sama guna memastikan konsekuensi atas perilaku inheren destabilisasi ini, dan ancaman yang melekat dalam tindakan pelangaran yang konsisten dan diulangi ini terhadap perdamaian dan keamanan internasional," kata Power seperti dikutip dari Belfast Telegraph, Kamis (23/6/2016).
Jepang dan AS, setelah berkonsultasi dengan Korea Selatan (Korsel), meminta briefing tertutup kepada Sekretariat PBB atas penembakan uji coba dua rudal balistik jarak menengah yang dilakukan Korut.
"Pembangkangan Korut terhadap hukum internasional terus terulang. Ini menggaribawahi betapa pentingnya bagi kita untuk bergerak bersama-sama guna memastikan konsekuensi atas perilaku inheren destabilisasi ini, dan ancaman yang melekat dalam tindakan pelangaran yang konsisten dan diulangi ini terhadap perdamaian dan keamanan internasional," kata Power seperti dikutip dari Belfast Telegraph, Kamis (23/6/2016).
Label:
Amerika,
Korea Utara,
PBB,
Rudal
Kamis, 23 Juni 2016
Sukses Uji Rudal Musudan, Korea Utara Percaya Diri Tandingi Amerika Serikat
Pemerintah Korea Utara (Korut) mengklaim sukses menguji tembak dua rudal balistik jarak menengah Musudan. Kesuksesan itu membuat diktator muda Korut, Kim Jong-un, yakin bisa menyerang Amerika Serikat (AS) di kawasan Pasifik.
Klaim kesuksesan uji tembak rudal balistik Musudan itu diumumkan kantor berita KCNA. Pengumuman muncul setelah pada Rabu pagi, militer Korut menguji tembak dua rudal balistik jarak menengah Musudan atau dikenal sebagai Hwangsong-10.
Militer AS dan Korea Selatan menganggap satu dari dua rudal Musudan yang diuji tembak rezim Kim Jong-un mengalami kegagalan.
”Uji tembak berhasil dilakukan tanpa memberikan efek sedikit pun pada keamanan negara-negara sekitar,” bunyi pengumuman yang dirilis KCNA, semalam.
Klaim kesuksesan uji tembak rudal balistik Musudan itu diumumkan kantor berita KCNA. Pengumuman muncul setelah pada Rabu pagi, militer Korut menguji tembak dua rudal balistik jarak menengah Musudan atau dikenal sebagai Hwangsong-10.
Militer AS dan Korea Selatan menganggap satu dari dua rudal Musudan yang diuji tembak rezim Kim Jong-un mengalami kegagalan.
”Uji tembak berhasil dilakukan tanpa memberikan efek sedikit pun pada keamanan negara-negara sekitar,” bunyi pengumuman yang dirilis KCNA, semalam.
Tentara Baru Australia Dipelonco dengan Diperkosa
Para tentara baru Australia yang berusia belasan diperkosa dan dipaksa memperkosa sebagai bagian dari perpeloncoan atau inisiasi. Praktik tidak terpuji yang tengah diselidiki oleh pengadilan ini terjadi sejak tahun 1960-an di negara itu.
Diberitakan CNN, lembaga penyelidikan kejahatan seksual anak Australia, The Royal Commission into Institutional Responses to Child Sex Abuse, pada Selasa (21/6) mendengarkan bukti-bukti dari para korban yang mengalami pelecehan seksual di beberapa divisi militer Australia, termuda mengalaminya saat berusia 15 tahun.
Fokus utama penyelidikan adalah pelecehan dan penyerangan seksual di pusat pelatihan angkatan laut HMAS Leeuwin di Australia Barat dan sekolah pelatihan militer Balcombe di Victoria pada tahun 1960-1980-an serta di antara tentara baru angkatan pertahanan Australia sejak tahun 2000. Total ada 111 korban yang mengaku mengalaminya.
Diberitakan CNN, lembaga penyelidikan kejahatan seksual anak Australia, The Royal Commission into Institutional Responses to Child Sex Abuse, pada Selasa (21/6) mendengarkan bukti-bukti dari para korban yang mengalami pelecehan seksual di beberapa divisi militer Australia, termuda mengalaminya saat berusia 15 tahun.
Fokus utama penyelidikan adalah pelecehan dan penyerangan seksual di pusat pelatihan angkatan laut HMAS Leeuwin di Australia Barat dan sekolah pelatihan militer Balcombe di Victoria pada tahun 1960-1980-an serta di antara tentara baru angkatan pertahanan Australia sejak tahun 2000. Total ada 111 korban yang mengaku mengalaminya.
Senapan Pembunuh AR-15 Terjual 30 Ribu Pucuk Pasca Penembakan Orlando
Senapan serbu AR-15 laris manis usai penembakan di kelab gay Orlando yang menewaskan 50 orang. Senapan pembunuh ini menjadi favorit pelaku penembakan massal di Amerika Serikat dan menjadi sasaran perdebatan pengendalian senjata.
Diberitakan The Independent, sebuah toko daring di Amerika Serikat bahkan telah menjual lebih dari 30 ribu pucuk AR-15 dalam sepekan usai penembakan di Orlando.
Toko yang berbasis di Bellevue, Pennsylvania itu, Hunter's Warehouse, mengakui penjualan AR-15 meningkat usai pelaku penembakan Orlando, Omar Mateen, menggunakannya dalam insiden itu.
Senapan semi-otomatis yang merupakan pengembangan dari senjata serbu M-16 militer ini juga digunakan dalam berbagai peristiwa penembakan di AS, yaitu di San Bernardino tahun lalu yang menewaskan 14 orang, pembantaian 27 siswa dan guru di SD Sandy Hook, dan pembunuhan 12 orang di bioskop Aurora, sama-sama di tahun 2012.
Diberitakan The Independent, sebuah toko daring di Amerika Serikat bahkan telah menjual lebih dari 30 ribu pucuk AR-15 dalam sepekan usai penembakan di Orlando.
Toko yang berbasis di Bellevue, Pennsylvania itu, Hunter's Warehouse, mengakui penjualan AR-15 meningkat usai pelaku penembakan Orlando, Omar Mateen, menggunakannya dalam insiden itu.
Senapan semi-otomatis yang merupakan pengembangan dari senjata serbu M-16 militer ini juga digunakan dalam berbagai peristiwa penembakan di AS, yaitu di San Bernardino tahun lalu yang menewaskan 14 orang, pembantaian 27 siswa dan guru di SD Sandy Hook, dan pembunuhan 12 orang di bioskop Aurora, sama-sama di tahun 2012.
Selasa, 21 Juni 2016
Cerita Pilot Drone Amerika Serikat Bunuh Militan dari Jarak Jauh
Sudah melihat film Eye in the Sky? Dikisahkan drone yang dikendalikan dari Amerika Serikat, menjadi pengintai kaum militan bahkan meluncurkan rudal yang menghantam sasaran dengan tepat dan mematikan. Hal semacam itu benar-benar terjadi di dunia nyata.
Operasional drone AS antara lain berada di pangkalan udara Creech di Las Vegas. Di sinilah pilot terpilih mengendalikan drone yang beroperasi di lapangan untuk membantu kepentingan militer AS. Mantan pilot yang pernah bekerja di sini, Michael Haas, menceritakan pengalamannya.
Ia bekerja antara tahun 2005 sampai tahun 2011, saat AS sangat agresif memburu kaum militan di berbagai negara. Dari depan komputernya, dia telah membunuh target militer AS nun jauh di sana di Afghanistan.
Operasional drone AS antara lain berada di pangkalan udara Creech di Las Vegas. Di sinilah pilot terpilih mengendalikan drone yang beroperasi di lapangan untuk membantu kepentingan militer AS. Mantan pilot yang pernah bekerja di sini, Michael Haas, menceritakan pengalamannya.
Ia bekerja antara tahun 2005 sampai tahun 2011, saat AS sangat agresif memburu kaum militan di berbagai negara. Dari depan komputernya, dia telah membunuh target militer AS nun jauh di sana di Afghanistan.
Jepang Deteksi Tanda-Tanda Peluncuran Misil Korea Utara
Jepang mendeteksi tanda-tanda peluncuran misil terbaru dari Korea Utara (Korut), setelah pada awal tahun sempat mengejutkan komunitas internasional lewat uji coba bom hidrogen dan peluncuran roket ke luar angkasa.
Pyongyang gagal meluncurkan misil balistik pada akhir Mei, yang menandai serangkaian kegagalan dalam teknologi senjata balistik.
Namun Korut, yang secara berkala mendapat kecaman dan sanksi dari PBB, tidak menunjukkan tanda-tanda menyerah dalam mencapai tujuan akhirnya, yakni senjata nuklir yang dapat mencapai daratan Amerika Serikat (AS).
Media lokal Jepang, termasuk Kyodo News dan NHK, Selasa (21/6/2016), mengutip beberapa sumber yang mengatakan sejumlah tanda telah terdeteksi mengenai kemungkinan peluncuran misil di Korut.
Pyongyang gagal meluncurkan misil balistik pada akhir Mei, yang menandai serangkaian kegagalan dalam teknologi senjata balistik.
Namun Korut, yang secara berkala mendapat kecaman dan sanksi dari PBB, tidak menunjukkan tanda-tanda menyerah dalam mencapai tujuan akhirnya, yakni senjata nuklir yang dapat mencapai daratan Amerika Serikat (AS).
Media lokal Jepang, termasuk Kyodo News dan NHK, Selasa (21/6/2016), mengutip beberapa sumber yang mengatakan sejumlah tanda telah terdeteksi mengenai kemungkinan peluncuran misil di Korut.
Label:
Jepang,
Konflik Asia,
Korea Utara,
Rudal
Martha Peterson Wanita Pertama AS yang "Berkeliaran" di Rusia
Seorang ibu dua anak bernama Martha Peterson, diketahui menjadi mata-mata wanita pertama Amerika Serikat (AS) yang ditugaskan beroperasi dua tahun di Rusia.
Setelah lama merahasiakan profesinya yang pernah jadi mata-mata untuk CIA, dia mengungkapkannya pada dua anaknya.
Martha Peterson dilatih untuk bergabung dengan CIA pada tahun 1975 dan, setelah menjadi ahli dan belajar tentang pengintaian di Rusia—yang kala itu masih bernama Soviet.
Selama bertugas di negeri komunis itu, Martha Peterson tetap menyamar. Dia pernah menerima paket rahasia dari agen “TRIGON” bernama asli Aleksandr Dmitryevich Ogorodnik, seorang diplomat Soviet yang direkrut untuk bekerja pada CIA di Amerika Latin.
Setelah lama merahasiakan profesinya yang pernah jadi mata-mata untuk CIA, dia mengungkapkannya pada dua anaknya.
Martha Peterson dilatih untuk bergabung dengan CIA pada tahun 1975 dan, setelah menjadi ahli dan belajar tentang pengintaian di Rusia—yang kala itu masih bernama Soviet.
Selama bertugas di negeri komunis itu, Martha Peterson tetap menyamar. Dia pernah menerima paket rahasia dari agen “TRIGON” bernama asli Aleksandr Dmitryevich Ogorodnik, seorang diplomat Soviet yang direkrut untuk bekerja pada CIA di Amerika Latin.
Iran Klaim Sukses Gagalkan Rencana Serangan Teror Terbesar
Pemerintah
Iran mengklaim telah berhasil menggagalkan rencana serangan teror
terbesar yang mungkin akan menghantam Iran. Aksi teror tersebut
rencananya akan menargetkan Teheran dan sejumlah kota besar lainnya di
Iran.
"Dalam
plot kriminal dari kelompok Takfiri teroris anti-Islam, serangkaian
pemboman telah direncanakan di beberapa tempat untuk hari-hari
mendatang. Teroris berhasil ditangkap dan beberapa bom dan sejumlah
besar bahan peledak disita," kata Kementerian Intelijen Iran.
Kementerian itu, seperti dilansir IRNA pada Senin (20/6) menuturkan, selain menyita sejumlah bahan peledak, mereka juga berhasil menyita sejumlah senjata dan amunisi dalam operasi anti-teror tersebut.
Kementerian itu, seperti dilansir IRNA pada Senin (20/6) menuturkan, selain menyita sejumlah bahan peledak, mereka juga berhasil menyita sejumlah senjata dan amunisi dalam operasi anti-teror tersebut.
Korea Selatan : Pyongyang Gunakan Nuklir untuk Peras Kami
Kementerian Unifikasi Korea Selatan (Korsel) menuturkan, Korea Utara (Korut) menggunakan kekuatan nuklirnya untuk memeras Korsel. Korut mengancam akan menghancurkan pangkalan Amerika Serikat (AS) di Korsel, jika Negeri Gingseng itu menolak ajakan dialog Korut.
Bulan lalu, Pyongyang mendesak Seoul untuk menerima tawaran guna mengadakan pembicaraan militer dan menyerukan langkah-langkah bersama untuk melaksanakan tindakan-tindakan untuk persatuan nasional. Tawaran itu kemudian ditolak oleh Korsel.
Komite Pertahanan Korut kemarin mengatakan, mereka akan merespon penolakan tersebut dengan serangan nuklir terhadap pangkalan militer AS yang berada di Korsel.
Bulan lalu, Pyongyang mendesak Seoul untuk menerima tawaran guna mengadakan pembicaraan militer dan menyerukan langkah-langkah bersama untuk melaksanakan tindakan-tindakan untuk persatuan nasional. Tawaran itu kemudian ditolak oleh Korsel.
Komite Pertahanan Korut kemarin mengatakan, mereka akan merespon penolakan tersebut dengan serangan nuklir terhadap pangkalan militer AS yang berada di Korsel.
Senin, 20 Juni 2016
Seorang Prajurit Militer India Hidup Kembali Setelah 7 Tahun Dinyatakan Meninggal
Dharamveer Singh, seorang prajurit tentara diketahui 'hidup lagi' setelah dinyatakan meninggal pada tahun 2012. Kini prajurit tersebut bertekad bisa masuk menjadi bagian dari militer India untuk ke dua kalinya.
Pihak militer India awalnya sudah tidak memiliki harapan sama sekali akan keberadaan prajurit yang hilang pada tahun 2009. Singh hilang usai sebuah kecelakaan dalam tugas di Dehradun. Selanjutnya, kuat dugaan nyawanya tidak terselamatkan, seperti dilansir laman Times of India, Kamis (16/6).
Pihak militer India awalnya sudah tidak memiliki harapan sama sekali akan keberadaan prajurit yang hilang pada tahun 2009. Singh hilang usai sebuah kecelakaan dalam tugas di Dehradun. Selanjutnya, kuat dugaan nyawanya tidak terselamatkan, seperti dilansir laman Times of India, Kamis (16/6).
Minggu, 19 Juni 2016
Amerika Serikat Kirim 2 Kapal Induk ke Filipina
Amerika Serikat (AS) mengirimkan dua kapal induknya dan sejumlah kapal pendamping untuk mengikuti latihan militer di Samudera Pasifik barat.
UUS John C. Stennis dan USS Ronald Reagen berlayar bersama-sama di Laut Filipina sebagai bagian dari operasi latihan pertahanan udara dan pengawasan laut. Operasi ini melibatkan 12.000 pelaut, 140 pesawat dan enam kapal perang kecil, begitu pernyataan Armada Pasifik AS yang berpusat di Hawaii.
"Kami harus mengambil keuntungan dari kesempatan ini untuk berlatih teknik perang yang diperlukan dalam operasi Angkatan Laut modern," kata Laksamana John D. Alexander seperti dikutip dari The New York Times, Minggu (19/6/2016).
UUS John C. Stennis dan USS Ronald Reagen berlayar bersama-sama di Laut Filipina sebagai bagian dari operasi latihan pertahanan udara dan pengawasan laut. Operasi ini melibatkan 12.000 pelaut, 140 pesawat dan enam kapal perang kecil, begitu pernyataan Armada Pasifik AS yang berpusat di Hawaii.
"Kami harus mengambil keuntungan dari kesempatan ini untuk berlatih teknik perang yang diperlukan dalam operasi Angkatan Laut modern," kata Laksamana John D. Alexander seperti dikutip dari The New York Times, Minggu (19/6/2016).
Label:
Amerika,
Filipina,
kapal Induk,
Marinir,
Militer Asia Pasifik
Rusia : NATO Berusaha Lakukan Propaganda Anti Rusia
Kepala pemerintahan Kremlin, Sergey Ivanov mengatakan, informasi tentang dugaan ancaman dari Rusia terhadap negara-negara Baltik adalah propaganda. Hal itu bertujuan untuk mendapatkan keuntungan politik dan ekonomi. Ia kemudian menunjuk penyebaran pasukan tambahan sebagai pelanggaran mendasar pendekatan hubungan NATO-Rusia.
"Ini adalah propaganda dari awal sampai akhir. Saya akan mengatakan itu sebagai propaganda kasar. Menuliskan klaim semacam itu harus melihat peta Perang Dunia II untuk melihat bagaimana Tentara Soviet menyerang di Suwalki, dan seolah-olah tidak ada yang berubah, sebagai alasan ilmiah dan pseudo ilmiah meletakannya di atas meja," kata Ivanov seperti dikutip dari laman TASS, Minggu (19/6/2016).
Laporan semacam itu, kata Ivanov, muncul dari situasi ekonomi yang buruk di negara-negara Baltik dan orang-orang melarikan diri dari wilayah itu. "Apa yang harus dilakukan? Resep terbaik: berteriak tentang serangan yang akan datang dari Rusia, itu hanya mimpi tentang memperbudak negara-negara Baltik," kata Ivanov.
"Ini adalah propaganda dari awal sampai akhir. Saya akan mengatakan itu sebagai propaganda kasar. Menuliskan klaim semacam itu harus melihat peta Perang Dunia II untuk melihat bagaimana Tentara Soviet menyerang di Suwalki, dan seolah-olah tidak ada yang berubah, sebagai alasan ilmiah dan pseudo ilmiah meletakannya di atas meja," kata Ivanov seperti dikutip dari laman TASS, Minggu (19/6/2016).
Laporan semacam itu, kata Ivanov, muncul dari situasi ekonomi yang buruk di negara-negara Baltik dan orang-orang melarikan diri dari wilayah itu. "Apa yang harus dilakukan? Resep terbaik: berteriak tentang serangan yang akan datang dari Rusia, itu hanya mimpi tentang memperbudak negara-negara Baltik," kata Ivanov.
Norwegia Belanja Jet Tempur dan Kapal Selam Untuk Antisipasi Invasi Militer Rusia
Norwegia mengumumkan rencana meningkatkan alutsista militer terbesar
sejak akhir Perang Dingin untuk meningkatkan pertahanannya terhadap
serangan tidak terduga Rusia.
Negara Skandinavia anggota NATO itu berencana membeli jet tempur baru dan kapal selam untuk meningkatkan kemampuan melindungi diri dari Rusia di perbatasan Arktik. Norwegia diramalkan akan membeli 52 jet tempur F-35 dan empat kapak selam, serta pesawat pengintai baru untuk mengganti enam pesawat P-3 Orion yang dinilai sudah tua.
"Kami memiliki tetangga yang semakin tak terduga di Timur, yang memperkuat kapasitas militernya dan menunjukkan kesediaan untuk menggunakan kekuatan militer sebagai alat politik," kata Perdana Menteri Norwegia, Erna Solberg, seperti dikutip dari France24, Minggu (19/6/2016).
Negara Skandinavia anggota NATO itu berencana membeli jet tempur baru dan kapal selam untuk meningkatkan kemampuan melindungi diri dari Rusia di perbatasan Arktik. Norwegia diramalkan akan membeli 52 jet tempur F-35 dan empat kapak selam, serta pesawat pengintai baru untuk mengganti enam pesawat P-3 Orion yang dinilai sudah tua.
"Kami memiliki tetangga yang semakin tak terduga di Timur, yang memperkuat kapasitas militernya dan menunjukkan kesediaan untuk menggunakan kekuatan militer sebagai alat politik," kata Perdana Menteri Norwegia, Erna Solberg, seperti dikutip dari France24, Minggu (19/6/2016).
Label:
Kapal Selam,
Konflik Eropa,
Militer Norwegia,
Pesawat Tempur,
Rusia
Pemerintah Jerman Sebut NATO Gila Perang
Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman, Frank-Walter Steinmeier mengecam latihan militer NATO di Eropa Timur. Steinmeier bahkan menyebut aliansi bentukan Amerika Serikat (AS) itu sebagai organisasi gila perang.
Steinmeier mengatakan, manuver luas yang diluncurkan NATO pada bulan ini kontraproduktif terhadap keamanan regional dan memanaskan ketegangan dengan Rusia. Ia pun mendesak NATO untuk mengganti latihan militer dengan dialog dan kerjasama dengan Rusia.
"Apa yang kita lakukan saat ini adalah mengobarkan situasi lebih lanjut melalui pamer kekuatan senjata dan menghasut perang," kata Steinmeier dalam sebuah wawancara yang diterbitkan di surat kabar Bild am Sontag Jerman.
Kebijakan latihan perang NATO dianggap memanaskan hubungan dengan Rusia (Insert: Menlu Jerman Frank-Walter Steinmeier) | (Sindonews/Ian) |
Steinmeier mengatakan, manuver luas yang diluncurkan NATO pada bulan ini kontraproduktif terhadap keamanan regional dan memanaskan ketegangan dengan Rusia. Ia pun mendesak NATO untuk mengganti latihan militer dengan dialog dan kerjasama dengan Rusia.
"Apa yang kita lakukan saat ini adalah mengobarkan situasi lebih lanjut melalui pamer kekuatan senjata dan menghasut perang," kata Steinmeier dalam sebuah wawancara yang diterbitkan di surat kabar Bild am Sontag Jerman.
Serpihan Rudal Korut Ditemukan di Jepang
Sebuah fragmen yang diduga berasal dari rudal milik Korea Utara (Korut) telah ditemukan di dekat pantai Jepang. Potongan rudal itu ditemukan pada hari Jumat yang lalu.
Seperti dikutip dari laman Express, Minggu (19/6/2016), potongan rudal itu ditemukan di lepas pantai barat daya Semenanjung Korea dekat dengan Tottori Prefecture.
Jepang telah memantau aktivitas balistik Korut sejak Kim Jong-un meluncurkan satelit ke luar angkasa. Jong-un telah bersumpah untuk terus meningkatkan kemampuan nuklir negaranya meski mendapat peringatan berulang kali dari PBB.
Seperti dikutip dari laman Express, Minggu (19/6/2016), potongan rudal itu ditemukan di lepas pantai barat daya Semenanjung Korea dekat dengan Tottori Prefecture.
Jepang telah memantau aktivitas balistik Korut sejak Kim Jong-un meluncurkan satelit ke luar angkasa. Jong-un telah bersumpah untuk terus meningkatkan kemampuan nuklir negaranya meski mendapat peringatan berulang kali dari PBB.
Label:
Jepang,
Korea Utara,
Militer Asia Pasifik,
Rudal
Sabtu, 18 Juni 2016
Jet Tempur Siluman Terbaru Rusia T-50 Memasuki Tahap Produksi Masal
United Aircraft Corporation (UAC), perusahaan pembuat jet tempur Rusia dilaporkan siap untuk memproduksi jet tempur siluman generasi terbaru, yakni T-50. T-50 adalah jet tempur siluman generasi kelima Rusia.
Seorang sumber di UAC menuturkan, pihaknya sedang mempersiapkan laporan awal untuk membuat kelompok pertama pesawat yang juga dikenal sebagai Airborne Complex Calon Frontline Aviation (PAK FA), untuk Angkatan Udara Rusia. Dalam kelompok pertama itu, UAC akan membuat 12 jet T-50.
Sumber itu, seperti dilansir Sputnik pada Jumat (17/6), mengatakan uji coba terakhir T-50 akan dilakukan pada tanggal 20 Juni mendatang. Uji coba itu akan dilakukan di Komsomolsk-on-Amur, yang berada di timur Rusia.
Seorang sumber di UAC menuturkan, pihaknya sedang mempersiapkan laporan awal untuk membuat kelompok pertama pesawat yang juga dikenal sebagai Airborne Complex Calon Frontline Aviation (PAK FA), untuk Angkatan Udara Rusia. Dalam kelompok pertama itu, UAC akan membuat 12 jet T-50.
Sumber itu, seperti dilansir Sputnik pada Jumat (17/6), mengatakan uji coba terakhir T-50 akan dilakukan pada tanggal 20 Juni mendatang. Uji coba itu akan dilakukan di Komsomolsk-on-Amur, yang berada di timur Rusia.
Rusia Siapkan "Tentara Super" untuk Perang Dunia III Lawan NATO
Presiden Rusia Vladimir Putin saat ini sedang membangun ‘tentara super’ dan mempersiapkan konflik ‘skala besar’, seperti dirilis The Sun, Kamis (16/6/2016).
Menurut para pakar intelijen, Putin melakukan langkah-langkah tersebut untuk mengantisipasi aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang berusaha untuk mengontrolnya.
Dinas intelijen Kanada, CSIC (The Sun menyebutnya MI6), melaporkan, Putin sedang mempersiapkan ‘tentara super’ Rusia untuk Perang Dunia III melawan NATO.
MI6 telah memperingatkan bahwa militer Rusia sedang berusaha memodernisasi diri dalam persiapan untuk perang di Eropa Timur.
Menurut para pakar intelijen, Putin melakukan langkah-langkah tersebut untuk mengantisipasi aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang berusaha untuk mengontrolnya.
Dinas intelijen Kanada, CSIC (The Sun menyebutnya MI6), melaporkan, Putin sedang mempersiapkan ‘tentara super’ Rusia untuk Perang Dunia III melawan NATO.
MI6 telah memperingatkan bahwa militer Rusia sedang berusaha memodernisasi diri dalam persiapan untuk perang di Eropa Timur.
Presiden Korut, Kim Jong-un Dikabarkan Tewas Terkena Serangan Bom Bunuh Diri
Sebuah rumor mengejutkan datang dari Korea Utara. Kali ini, pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-un dikabarkan tewas akibat serangan bom bunuh diri.
Adalah laman East Asia Tribune yang pertama kali mengabarkan tewasnya Ketua Partai Pekerja Korea itu. Laman berita yang berbasis di Shanghai, Tiongkok itu mengabarkan, Jong-un tewas lantaran bom bunuh diri yang dilakukan seorang perempuan di ibu kota Korut, Pyongyang
Konon, serangan atas Jong-un itu terjadi pada Kamis (16/6) pukul 14.00 waktu setempat. Lokasi persisnya ada di Distrik Potonggang.
Saat itu Jong-un tengah menghadiri sebuah acara kenegaraan di pinggir Sungai Potong. Tiba-tiba ada seorang penonton yang menerobos barikade keamanan dan berlari kencang ke arah Jong-un.
Adalah laman East Asia Tribune yang pertama kali mengabarkan tewasnya Ketua Partai Pekerja Korea itu. Laman berita yang berbasis di Shanghai, Tiongkok itu mengabarkan, Jong-un tewas lantaran bom bunuh diri yang dilakukan seorang perempuan di ibu kota Korut, Pyongyang
Konon, serangan atas Jong-un itu terjadi pada Kamis (16/6) pukul 14.00 waktu setempat. Lokasi persisnya ada di Distrik Potonggang.
Saat itu Jong-un tengah menghadiri sebuah acara kenegaraan di pinggir Sungai Potong. Tiba-tiba ada seorang penonton yang menerobos barikade keamanan dan berlari kencang ke arah Jong-un.
Kamis, 16 Juni 2016
Amerika Serikat yakini Korut Sedang Perluas Produksi Senjata Nuklir
Sebuah lembaga penelitian Amerika Serikat (AS) mengatakan, Korea Utara (Korut) kemungkinan secara signifikan memperluas produksi senjata nuklirnya. Korut disebut bisa menambahkan enam atau lebih senjata ke gudang senjata miliknya dalam 18 bulan terakhir.
Sebelumnya, Lembaga Sains dan Keamanan Internasional (ISIS) yang berbasis di Washington tahun lalu memperkirakan Korut telah memiliki 10 sampai 16 senjata nuklir pada akhir 2014. Laporan ini kemudian direvisi oleh lembaga David Albright dan Serena Kelleher-Vergantini.
Lembaga ini mengatakan, Korut kemungkinan telah menambah empat sampai enam senjata sejak saat itu, sehingga total mencapai 13 sampai 21 atau bahkan lebih. Laporan ini tidak memperhitungkan kemungkinan produksi tambahan yang berasal dari pabrik centrifuge kedua, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (15/6/2016).
Sebelumnya, Lembaga Sains dan Keamanan Internasional (ISIS) yang berbasis di Washington tahun lalu memperkirakan Korut telah memiliki 10 sampai 16 senjata nuklir pada akhir 2014. Laporan ini kemudian direvisi oleh lembaga David Albright dan Serena Kelleher-Vergantini.
Lembaga ini mengatakan, Korut kemungkinan telah menambah empat sampai enam senjata sejak saat itu, sehingga total mencapai 13 sampai 21 atau bahkan lebih. Laporan ini tidak memperhitungkan kemungkinan produksi tambahan yang berasal dari pabrik centrifuge kedua, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (15/6/2016).
Intelijen : ISIS Tengah Berusaha Gelar Operasi di Negara Barat
Direktur Badan Intelijen Amerika Serikat (AS) atau CIA, John Brennan menuturkan, ISIS sedang berusaha untuk melakukan operasi di negara-negara Barat, khususnya AS. ISIS, menurut Brennan, kemungkinan besar akan menggunakan strategi gerilia dalam melakukan aksinya.
Dalam sambutan yang disiapkan untuk Komite Intelijen Senat, Brennan mengatakan, ISIS sedang bekerja untuk membangun suatu alat guna mengarahkan dan mengilhami serangan terhadap musuh asing, seperti dalam serangan baru-baru ini di Paris dan Brussels.
"ISIS memiliki kader asal Barat yang berpotensi menjadi alat untuk melakukan serangan di Barat. ISIS mungkin bekerja untuk menyelundupkan mereka ke negara-negara, mungkin di antara arus pengungsi atau melalui perjalanan yang sah," ucapnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (16/6).
Dalam sambutan yang disiapkan untuk Komite Intelijen Senat, Brennan mengatakan, ISIS sedang bekerja untuk membangun suatu alat guna mengarahkan dan mengilhami serangan terhadap musuh asing, seperti dalam serangan baru-baru ini di Paris dan Brussels.
"ISIS memiliki kader asal Barat yang berpotensi menjadi alat untuk melakukan serangan di Barat. ISIS mungkin bekerja untuk menyelundupkan mereka ke negara-negara, mungkin di antara arus pengungsi atau melalui perjalanan yang sah," ucapnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (16/6).
Aktivis, Tuding Rusia Telah Gunakan Senjata Terlarang di Suriah
Aktivis Suriah, Hadi al-Abdallah menyebut, Rusia telah menggunakan sejumlah senjata terlarang saat melakukan serangan di Suriah. Rusia disebut menggunakan bom cluster dan juga bom fosfor saat melakukan serangan di Allepo.
Abdallah, yang juga merupakan jurnalis di Suriah menuturkan, fakta mengenai penggunaan senjata terlarang yang digunakan oleh Rusia ditemukan saat jet Rusia menyerang sebuah rumah sakit yang berada di Allepo.
"Jet tempur menyerang sebuah rumah sakit di Anadann, di pinggiran Aleppo dengan bom fosfor. Rumah sakit itu terbakar setelah dihantam bom yang mengandung fosfor," kata Adbdallah, seperti dilansir Middleeasteye pada Kamis (16/6).
Abdallah, yang juga merupakan jurnalis di Suriah menuturkan, fakta mengenai penggunaan senjata terlarang yang digunakan oleh Rusia ditemukan saat jet Rusia menyerang sebuah rumah sakit yang berada di Allepo.
"Jet tempur menyerang sebuah rumah sakit di Anadann, di pinggiran Aleppo dengan bom fosfor. Rumah sakit itu terbakar setelah dihantam bom yang mengandung fosfor," kata Adbdallah, seperti dilansir Middleeasteye pada Kamis (16/6).
Label:
Konflik Timur Tengah,
Rusia,
Senjata Kimia,
Suriah
Senin, 13 Juni 2016
Tahun 2016 Perdagangan Alutsista global diprediksi sentuh USD 69 miliar
Perdagangan alat utama sistem pertahanan (Alutsista) global berpotensi mencapai USD 69 miliar pada 2016. Itu bakal menjadi rekor tertinggi lantaran penjualan tahun lalu menyentuh USD 65 miliar.
Demikian diungkap IHS Jane dalam laporan terbarunya, seperti diberitakan CNBC, Senin (13/6).
Ditengarai, lonjakan penjualan tersebut disulut sejumlah faktor. Diantaranya, peningkatan ketegangan di sejumlah wilayah, termasuk Laut China Selatan, permintaan yang konsisten dari Timur Tengah, dan kebangkitan industri pertahanan Prancis.
Importir alutsista tertinggi tetap dipegang Timur Tengah. Total pembelian negara-negara di wilayah tersebut mencapai USD 21,6 miliar pada 2015.
Demikian diungkap IHS Jane dalam laporan terbarunya, seperti diberitakan CNBC, Senin (13/6).
Ditengarai, lonjakan penjualan tersebut disulut sejumlah faktor. Diantaranya, peningkatan ketegangan di sejumlah wilayah, termasuk Laut China Selatan, permintaan yang konsisten dari Timur Tengah, dan kebangkitan industri pertahanan Prancis.
Importir alutsista tertinggi tetap dipegang Timur Tengah. Total pembelian negara-negara di wilayah tersebut mencapai USD 21,6 miliar pada 2015.
Pasukan Tempur Amerika Serikat Minta Dibuatkan Senjata AK-47
Komando Operasi Khusus Amerika Serikat (SOCOM) sedang mempertimbangkan untuk meminta produsen senjata AS menuntaskan salinan rancangan senapan serbu Rusia, AK-47. SOCOM, yang mengawasi unit paling elit di negara itu, berencana menjadikan senapan serbu legendaris itu sebagai senjata perang bagi pasukan AS, seperti dilaporkan Washington Post.
Seperti dikutip dari Sputnik, Minggu (12/6/2016), SOCOM telah memposting pesanan untuk senjata non-standar dan amunisinya kepada situs kontraktor federal pada awal bulan lalu. Istilah "non-standar" berkaitan dengan senjata yang tidak digunakan oleh AS dan sekutu NATO-nya, termasuk senapan serbu Kalashnikov, senapan sniper Dragunov, dan senjata pesawat 14,5mm.
Menurut juru bicara SOCOM, Matt Allen, dalam jangka panjang AK-47 buatan AS dapat membantu pembayar pajak menghemat uang. Selain itu, menurut Washington Post, pemerintah AS akan mudah mengontol peredaran senjata tersebut.
Seperti dikutip dari Sputnik, Minggu (12/6/2016), SOCOM telah memposting pesanan untuk senjata non-standar dan amunisinya kepada situs kontraktor federal pada awal bulan lalu. Istilah "non-standar" berkaitan dengan senjata yang tidak digunakan oleh AS dan sekutu NATO-nya, termasuk senapan serbu Kalashnikov, senapan sniper Dragunov, dan senjata pesawat 14,5mm.
Menurut juru bicara SOCOM, Matt Allen, dalam jangka panjang AK-47 buatan AS dapat membantu pembayar pajak menghemat uang. Selain itu, menurut Washington Post, pemerintah AS akan mudah mengontol peredaran senjata tersebut.
Pimpin Latihan Perang NATO di Dekat Rusia, Pemerintah Jerman Tuai Kecaman
Langkah Jerman untuk memimpin latihan perang NATO di dekat perbatasan Rusia membuat Pemerintah Kanselir Angela Merkel dikecam. Alasannya, langkah itu bisa memicu Perang Dingin baru atau bahkan lebih buruk.
Kecaman muncul dari mantan kanselir Jerman, Gerhard Schroeder. Menurutnya, memimpin latihan perang NATO di dekat Rusia adalah “kesalahan serius”.
Latihan perang NATO bertajuk “Anaconda-2016” yang dipimpin Jerman itu berlangsung hanya beberapa hari setelah ulang tahun ke-75 invasi Jerman terhadap Uni Soviet pada Juni 1941.
Manuver besar-besaran NATO ini berpusat di Polandia dengan melibatkan lebih dari 30 ribu tentara. Latihan perang ini dianggap Rusia sebagai provokasi terbesar sejak Perang Dunia II.
Kecaman muncul dari mantan kanselir Jerman, Gerhard Schroeder. Menurutnya, memimpin latihan perang NATO di dekat Rusia adalah “kesalahan serius”.
Latihan perang NATO bertajuk “Anaconda-2016” yang dipimpin Jerman itu berlangsung hanya beberapa hari setelah ulang tahun ke-75 invasi Jerman terhadap Uni Soviet pada Juni 1941.
Manuver besar-besaran NATO ini berpusat di Polandia dengan melibatkan lebih dari 30 ribu tentara. Latihan perang ini dianggap Rusia sebagai provokasi terbesar sejak Perang Dunia II.
Label:
Jerman,
Konflik Eropa,
Latihan Militer,
Rusia
Motor Hybrid Siluman Pasukan Khusus AS Bisa Gunakan Bahan Bakar Dari Lemak
Pada 2014 lalu, pemerintah Amerika Serikat mengadakan kompetisi untuk merancang sepeda motor untuk penggunaan pasukan khusus di lapangan. Dua finalis dari kompetisi itu akan dipamerkan pada konferensi Pasukan Operasi Khusus di Florida, Amerika Serikat.
Salah satunya, seperti dilansir Morebikes, Senin (13/6/2016) adalah LSA Autonomy Nightmare. Motor ini sejatinya dalah motor bermesin bensin.
Tak hanya itu, motor ini bisa menggunakan kompresi pengapian lainnya. Artinya, motor ini bisa menggunakan bensin, bahan bakar jet atau propana.
Salah satunya, seperti dilansir Morebikes, Senin (13/6/2016) adalah LSA Autonomy Nightmare. Motor ini sejatinya dalah motor bermesin bensin.
Tak hanya itu, motor ini bisa menggunakan kompresi pengapian lainnya. Artinya, motor ini bisa menggunakan bensin, bahan bakar jet atau propana.
Milisi Syria Rebut Tank T-90S Tercanggih Rusia
Sebuah grup milisi, bernama “Harakat Nour al-Din al-Zenki” atau “Nour al-Din al-Zenki Movement” dilaporkan telah menangkap sebuah Tank Tempur Utama atau Main Battle Tank (MBT) tercanggih buatan Russia tipe T-90S.
Grup tersebut telah mengunggah sebuah foto dari MBT T-90 dan mengklaim Tank tersebut telah mereka rebut pada sebuah pertempuran yang berlangsung di daerah pertanian Mallah di sebelah utara Aleppo pada 9 Juni kemarin.
Laporan tersebut mengungkap bahwa tank tersebut digunakan oleh pasukan Tiger Tentara Arab Syria sebelum akhirnya direbut oleh grup milisi al-Zenki Movement units.
Pada 9 Juni lalu, Pasukan pemerintah Assad melancarkan sebuah serangan di daerah Mallah, tepatnya sebelah utara dari jalan Castello yang strategis, jalan tersebut merupakan jalur suplai terakhir para milisi.
Grup tersebut telah mengunggah sebuah foto dari MBT T-90 dan mengklaim Tank tersebut telah mereka rebut pada sebuah pertempuran yang berlangsung di daerah pertanian Mallah di sebelah utara Aleppo pada 9 Juni kemarin.
Laporan tersebut mengungkap bahwa tank tersebut digunakan oleh pasukan Tiger Tentara Arab Syria sebelum akhirnya direbut oleh grup milisi al-Zenki Movement units.
Pada 9 Juni lalu, Pasukan pemerintah Assad melancarkan sebuah serangan di daerah Mallah, tepatnya sebelah utara dari jalan Castello yang strategis, jalan tersebut merupakan jalur suplai terakhir para milisi.
Label:
Konflik Timur Tengah,
Rusia,
Suriah,
Tank
Jumat, 10 Juni 2016
Respon Rusia Atas Keberadaan Kapal AS di Laut Hitam
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, Moskow akan merespon keberadaan kapal perang Amerika Serikat (AS) di Laut Hitam dengan langkah-langkah yang tidak ditentukan. Rusia menilai, AS sengaja melakukan hal itu untuk meningkatkan ketegangan jelang pertemuan puncak NATO.
Sebelumnya, media pemerintah Rusia melaporkan, bahwa kapal perusak milik Angkatan Laut AS, USS Porter, telah memasuki Laut Hitam beberapa hari lalu. Langkah ini menimbulkan kegusaran di Moskow, karena sebelumnya AS juga telah menyebar sistem rudal baru seperti dikutip dari Reuters, Jumat (10/6/2016).
"Tentu saja, ini tidak sesuai dengan persetujuan kami dan tidak diragukan lagi akan mendatangkan respon," bunyi laporan kantor berita Rusia, RIA Novosti, mengutip pernyataan Andrei Kelin pejabat senior Kementerian Luar Negeri Rusia menanggapi keberadaan USS Porter.
Kapal perusak milik AS, USS Porter, dikabarkan telah memasuki perairan Laut Hitam |
Sebelumnya, media pemerintah Rusia melaporkan, bahwa kapal perusak milik Angkatan Laut AS, USS Porter, telah memasuki Laut Hitam beberapa hari lalu. Langkah ini menimbulkan kegusaran di Moskow, karena sebelumnya AS juga telah menyebar sistem rudal baru seperti dikutip dari Reuters, Jumat (10/6/2016).
"Tentu saja, ini tidak sesuai dengan persetujuan kami dan tidak diragukan lagi akan mendatangkan respon," bunyi laporan kantor berita Rusia, RIA Novosti, mengutip pernyataan Andrei Kelin pejabat senior Kementerian Luar Negeri Rusia menanggapi keberadaan USS Porter.
Label:
Amerika,
Konflik Eropa,
NATO,
Rusia
China Akan Bangun Laboratorium Bawah Laut di Laut China Selatan
China telah mengumumkan rencananya untuk membangun sebuah laboratorium di bawah laut di kawasan Laut China Selatan.
Rencana Beijing ini dikhawatirkan akan memicu pertikaian antara China dengan negara-negara ASEAN yang terlibat sengketa di kawasan itu.
China belum menjelaskan apakah laboratorium yang akan dibangun memiliki fitur militer atau peran lain yang bisa meningkatan ketegangan di Laut China Selatan.
Proyek ambisius Beijing ini akan berlokasi 3.000 meter (9.800 kaki) di bawah permukaan air di Laut China Selatan. Hal ini terungkap dari presentasi Departemen Sains China yang baru-baru ini dilihat oleh Bloomberg yang dikutip Jumat (10/6/2016).
Rencana Beijing ini dikhawatirkan akan memicu pertikaian antara China dengan negara-negara ASEAN yang terlibat sengketa di kawasan itu.
China belum menjelaskan apakah laboratorium yang akan dibangun memiliki fitur militer atau peran lain yang bisa meningkatan ketegangan di Laut China Selatan.
Proyek ambisius Beijing ini akan berlokasi 3.000 meter (9.800 kaki) di bawah permukaan air di Laut China Selatan. Hal ini terungkap dari presentasi Departemen Sains China yang baru-baru ini dilihat oleh Bloomberg yang dikutip Jumat (10/6/2016).
Jet Tempur Su-27 Jatuh dan Meledak
Sebuah pesawat jet tempur Su-27 Rusia jatuh dan meledak di wilayah yang berjarak 30 km di luar Ibu Kota Rusia, Moskow, Kamis (9/6/2016). Pilot jet tempur dinyatakan tewas.
Laporan awal dari sejumlah media Rusia menyebut, jet tempur yang jatuh di daerah permukiman adalah MiG-29. Namun, Departemen Pertahanan Rusia telah mengkonfirmasi bahwa jet tempur yang jatuh adalah Sukhoi Su-27.
Lokasi kecalakaan pesawat tempur itu berada di dekat Desa Muranovo, Distrik Pushkino, luar Moskow.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, tidak ada amunisi di dalam pesawat jet tempur tersebut.
Laporan awal dari sejumlah media Rusia menyebut, jet tempur yang jatuh di daerah permukiman adalah MiG-29. Namun, Departemen Pertahanan Rusia telah mengkonfirmasi bahwa jet tempur yang jatuh adalah Sukhoi Su-27.
Lokasi kecalakaan pesawat tempur itu berada di dekat Desa Muranovo, Distrik Pushkino, luar Moskow.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, tidak ada amunisi di dalam pesawat jet tempur tersebut.
Kapal Destroyer Canggih Andalan Inggris Mogok di Laut Mediterania
Kapal perang Inggris yang dibangun dengan biaya 1 miliar poundsterling atau sekitar Rp19,2 triliun mogok di Teluk Persia karena mesin rusak.
Kontraktor pembuat kapal mengklaim bahwa Kementerian Pertahanan Inggris tidak memberitahu mereka bahwa kapal perang tipe 45 destroyer dengan berat 8.000 ton itu, menghabiskan waktu yang cukup lama di Teluk Persia.
Mesin kapal perang berhenti bekerja saat kapal berada di tengah laut. Hal itu membuat para awak kapal bertahan dalam kegelapan selama berjam-jam.
Mogoknya kapal perang itu membuat Kementerian Pertahanan Inggris dikecam para anggota parlemen, karena menempatkan kehidupan para tentara Inggris dalam risiko berbahaya.
Kritik keras salah satunya disampaikan oleh anggota parlemen dari Scottish National Party (SNP), Douglas Chapman.
Kontraktor pembuat kapal mengklaim bahwa Kementerian Pertahanan Inggris tidak memberitahu mereka bahwa kapal perang tipe 45 destroyer dengan berat 8.000 ton itu, menghabiskan waktu yang cukup lama di Teluk Persia.
Mesin kapal perang berhenti bekerja saat kapal berada di tengah laut. Hal itu membuat para awak kapal bertahan dalam kegelapan selama berjam-jam.
Mogoknya kapal perang itu membuat Kementerian Pertahanan Inggris dikecam para anggota parlemen, karena menempatkan kehidupan para tentara Inggris dalam risiko berbahaya.
Kritik keras salah satunya disampaikan oleh anggota parlemen dari Scottish National Party (SNP), Douglas Chapman.
Pasukan Rusia Bisa Bikin NATO Kewalahan dalam 60 Jam
Deputi Asisten Menteri Pertahanan Amerika Serikat untuk Rusia, Ukraina dan Eurasia, Michael Carpenter, memperingatkan bahwa pasukan Rusia mampu menginvasi dan membuat NATO kewalahan hanya dalam tempo 60 jam.
Menurutnya, meskipun NATO telah menumpuk kekuatan militer di Eropa khususnya di dekat perbatasan Rusia, hal itu masih belum cukup.
Peringatan dari Carpenter ini disampaikan dalam sidang Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS awal pekan ini. Peringatan Carpenter ini mengacu pada laporan dari kelompok think tank RAND Corporation yang diminta Senator Senator Cory Gardner. Laporan ini menyatakan kekhawatiran bahwa pasukan Rusia bisa membuat NATO kewalahan hanya dalam 60 jam.
”Pada akhir 2017, ketika kami menerapkan semua pendanaan ERI (European Reassurance Initiative) yang muncul secara online, kesiapan kami akan jauh lebih baik untuk mengatasi tantangan dan jauh lebih siap untuk menghalangi agresi Rusia di wilayah itu ketimbang sekarang,” katanya.
Menurutnya, meskipun NATO telah menumpuk kekuatan militer di Eropa khususnya di dekat perbatasan Rusia, hal itu masih belum cukup.
Peringatan dari Carpenter ini disampaikan dalam sidang Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS awal pekan ini. Peringatan Carpenter ini mengacu pada laporan dari kelompok think tank RAND Corporation yang diminta Senator Senator Cory Gardner. Laporan ini menyatakan kekhawatiran bahwa pasukan Rusia bisa membuat NATO kewalahan hanya dalam 60 jam.
”Pada akhir 2017, ketika kami menerapkan semua pendanaan ERI (European Reassurance Initiative) yang muncul secara online, kesiapan kami akan jauh lebih baik untuk mengatasi tantangan dan jauh lebih siap untuk menghalangi agresi Rusia di wilayah itu ketimbang sekarang,” katanya.
Langganan:
Postingan (Atom)