Sebuah serangan granat di sebuah bar di Malaysia melukai delapan orang, termasuk seorang warga negara China. Meski begitu, pihak kepolisian Malaysia meyakini jika serangan tersebut bukanlah aksi terorisme.
Serangan terhadap Movida Bar di Puchong, sebuah kota pinggiran ibukota Kuala Lumpur, terjadi pada Selasa (28/6/2016) dini hari. Saat itu, para pengunjung tengah menonton siaran langsung Euro 2016.
Wakil Kepala Polisi Negara Selangor, Abdul Rahim Jafar kepada wartawan mengatakan, motif serangan diduga adalah persaingan bisnis, balas dendam, atau target pembunuhan.
"Kami masih menyelidiki siapa tersangka, tapi motif bisa jadi persaingan bisnis, balas dendam, atau satu atau lebih dari para korban bisa saja target pembunuhan," terangnya, seperti dikutip dari Reuters.
Dalam serangan serupa pada 2014, seorang pria tewas, sementara 12 lainnya terluka ketika sebuah bom meledak di luar sebuah pub di Kuala Lumpur. (Detik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar