Hari ini tepat tiga tahun peringatan insiden Yeongpyeongdo alias peristiwa Pulau Yeonpyeong. Bentrok di perbatasan dua Korea yang menewaskan empat orang itu memantik ketegangan berkepanjangan. Kemarin (22/11) untuk menandai kejadian tersebut, Korea Utara (Korut) kembali menebar ancaman.
"Tiga tahun lalu aksi balasan hanya bisa kami lakukan di Yeonpyeong. Tapi, lain waktu kami akan menjadikan Gedung Biru dan seluruh markas rezim boneka itu sebagai target," ungkap Tentara Rakyat Korut dalam pernyataan tertulis. Pyongyang menyatakan tidak akan segan-segan membumihanguskan pusat pemerintahan Korsel dan istana kepresidenan.
Korut melontarkan ancaman tersebut bersamaan dengan dimulainya latihan militer Korsel di Yeonpyeong dan sekitarnya. Kemarin Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), Angkatan Udara (AU), dan Korps Marinir Korsel memang berlatih perang di pulau perbatasan dua Korea tersebut. Latihan itu merupakan bagian dari rangkaian peringatan insiden Yeonpyeongdo oleh Korsel.
"Jika Selatan (Korsel) kembali memprovokasi kami, lautan api yang pernah tercipta di Yeonpyeong akan berpindah ke Gedung Biru," lanjut Korut dalam ancamannya. Pyongyang lantas memperingatkan Presiden Korsel Park Geun-hye agar tidak bertindak provokatif. Korut meminta pemimpin perempuan itu bisa mengambil pelajaran dari insiden maut tersebut.
Tiga tahun lalu Korut membombardir Yeonpyeong setelah sebelumnya memperingatkan Korsel agar tidak berlatih militer di pulau tersebut. Selama ini Korut memang mengklaim bahwa pulau kecil tersebut sebagai bagian dari wilayahnya. Akibat serangan Korut itu, dua marinir dan dua warga sipil Korsel tewas. Insiden tersebut langsung memantik ketegangan berkepanjangan. (POL)
Korut hrs sdh mempersiapkan diri utk memobilisas prajurit milisi sbg prajurit siap tempur bila ada serangan dr korsel, rudal2 canggih Korsel hrs siap utk serangan cepat ke korsel di tempat2 vital militer dan hrs diwaspadai pesawat2 AS akan melakukan serangan cepat ke rudal2 korut.
BalasHapusbapak sugianto..saya fikir beda banget dengan situasi di indonesia,yg di tunjukkan cuma bacot besar saja.sementara sekiranya terjadi perang dengan negara tetangga belum tentu menang,sebab bila di nilai dari segi kemampuan peralatan perang baik dari segi jumlah maupun kualitas nyatanya masih berada di bawah negara tetangga.khusus angkatan udara dan laut,lihatlah pada kondisi kapal perang indonesia yg relative tua dan tidak punya penangkal serangan udara yg mumpuni.dan sukhoi yg di andalkan angkatan udara cuma 16 unit sahaja.itupun batch pertama sudah di bilang tua juga.mampukah 16 unit itu mengcover keluasan indonesia..?untuk lini lautpun masik banyak yg bolong....
HapusPanjaitan Tan :
HapusSaya masih merasa Yakin , kalau terjadi kontak senjata ( One by One )antara Indonesia dengan dua negara tetangga , Indonesia unggul segala2'a dari mereka . Terutama dari segi kemampuan personel Militer. untuk saat ini Shukoi memang hanya berjumlah 1 skuadron lebih sedikit di banding F-5 / F-16Sg Singapura atau SU-30Mkm Malasyia , tapi dari segi persenjataan Shukoi Su-27/30 Tni_Au mengusung Rudal canggih R23 , 27 , 73 .77 dengan Jangkau 180km dan evektive pada jarak 140Km. ini jauh melebihi kemampuan rudal Air to Air yg di usung pesawat Singapura dengan Aim mawerik X9 dan Aim AMraam , yang punya daya jangkau Maximal 100Km dan evektive pada jarak tembak 65Km , jadi jelas Shukoi Indonesia punya kesempatan lebih besar untuk memenangkan perang angkasa , mengingat Shukoi bisa menembak jauh sebelum mereka berada pada jangkauan jarak tembak F5/F-16Sg Singapura ( Belum lg jarak tempuh Shukoi yg lebih jauh 3500Km banding 2200km / F-16sg , kemampuan Locking Target Shukoi adalah 4 pesawat sedang F-16 hanya mampu mengunci 1 target saja , Juga jgn kita lupakan Shukoi adalah pesawat dengan kemamput Jet berkecepatan Mach 2.5 , ini cukup menguntungkan karena F5/16 hanya berkecepatan 1.5 mach , untuk meliloskan diri dari incaran pesawat mereka Shukoi cukup besar :) , Ingat jg di fligh Bach 2012 Shukoi unggul dari F-18 Super Hornet Australia dan F-5 Singapura , jelas ini membuktikan Kita unggul dari mereka karena F-18 Super Hornet jelas lebih baik dari F-16Sg. Di Lautan kita menang jumlah armada Plus senjata , kita mengusung Yanhond dengan jangkaun 300Km evektive pada 180Km dengan kecepatan di atas Mach 3,ini mengerikan bg mereka karena belum memiliki rudal pencegat yg bisa menghadang Yanhond ini , jumlah kapal selam mereka yg lebih banyak ( 2 vs 6 singapura ) terimbangi dengan jumlah KCR dan Fregat kita yg cukup memadai ( dengan Rudal anti kapal selam'a ).plus jumlah pasukan kita yg puluhan x lipat dari mereka. ( Optimis saja Broow ). Sedang untuk Matra darat kita jelas unggul , kita punya divisi Kostrad dan Koppasus ,jg satuan2 tempur lain dan dari Matra lain yg punya kemampuan darat, laut dan udara , ada Kopaska , Taibif , jala mangkara dan tentunya Marinir itu sendri ( Mereka punya apa ? ). Perang bukan hanya soal senjata Nasionalisme , sumber daya alam dan sumber daya manusia mutlak di butuhkan . Negara mereka adalah negeri imigran dengan latar belakang penduduk dari berbagai negara ( Nasionalisme mereka di ragukan ),