Senat AS kini sedang sibuk membahas nuklir Iran yang kontroversial paska gagalnya perundingan P5+1 dan Iran di Jenewa akhir pekan lalu. Senat akan mendapat penjelasan dari Menlu AS John Kerry pada Rabu ini.
Kerry akan mengambil posisi administrasi langsung ke Komite Perbankan, sementara Ssenat AS terus sedang mempertimbangkan paket sanksi baru. Obama sendiri pada Selasa kemarin sudah berbicara dengan Perdana Menteri Inggris David Cameron tentang proposal pekan lalu di Jenewa dan membahas harapan mereka untuk putaran pembicaraan berikutnya.
Sementara DPR telah mensahkan RUU pengerasan sanksi Iran, Senat setuju untuk menunda tindakan lebih lanjut untuk memungkinkan diplomasi AS berhasil.
Senat Komite Hubungan Luar Negeri Ketua Robert Menendez terkejut dengan pernyataan Gedung Putih yang mengedepankan diplomasi.
"Itu cukup menggelisahkan,"tegasnya.
Sementara itu Senator Partai Republik Richard Shelby mengatakan bahwa peringatan Gedung Putih atas dampak sanksi baru itu salah. "Kita tidak tahu seberapa tulus Iran dalam negosiasi secara keseluruhan," katanya
Secara terpisah, Senator Michael Crapo menyatakan Senat harus bergerak agresif maju pada undang-undang sanksi. Meski demikian, ia bersedia untuk mendengarkan argumen Kerry terkait rincian pada perundingan Jenewa di Rabu ini.
Senator Republik Pat Toomey mengatakan sanksi adalah satu-satunya cara untuk membawa Iran ke meja perundingan dan mengakhiri program nuklirnya.
Colin Kahl, Direktur Timur Tengah Program Keamanan di Pusat Keamanan Amerika Baru, mengatakan Kongres mulai menerima ide bahwa tekanan sanksi bisa menyeret Iran ke meja perundingan dan lebih banyak tekanan akan membuat mereka melewati garis gawang.
Tapi Trita Parsi, Presiden Dewan Nasional Amerika Iran, khawatir sanksi baru dapat membatasi kemampuan Rowhani untuk mempertahankan "posisi lunaknya" pada negosiasi.
Sumber : JaringNews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar