Dinas rahasia luar negeri Israel (Mossad) akan menempuh cara tidak lazim untuk merekrut para agen intelijen dengan mengikuti acara bursa tenaga kerja di salah satu universitas di Negeri Yahudi itu.
Koran the Jerusalem Post kemarin menulis Mossad akan mengirimkan stafnya untuk mewawancarai kandidat prospektif dalam bursa tenaga kerja di Universitas Ben-Gurion (BGU) di Beersheba pada hari ini, seperti dilansir situs xinhuanet, Senin (23/12).
Meskipun mitranya Dinas Intelijen Amerika Serikat (CIA) telah menyeleksi kandidat dengan menggelar pameran di kampus-kampus selama bertahun-tahun, namun Mossad yang dikenal dengan kerahasiaannya itu baru mulai merekrut para lulusan kuliah dalam beberapa tahun terakhir.
Adaptasi metode rekrutmen ala CIA ini bisa jadi menunjukkan tingginya kompetisi di sektor swasta, yang menawarkan gaji lebih tinggi tetapi tidak ada risiko.
Meski Mossad belum akrab dengan pameran pekerjaan, penyedia jasa keamanan Israel seperti Shin Bet telah merekrut beberapa personel baru dengan menempatkan iklan secara periodik di surat kabar dan menerima lamaran kerja dari laman resminya sejak 2005 lalu.
Berdasarkan laporan sebanyak 30 perusahaan pertahanan dan teknologi Israel akan mengirimkan perwakilannya ke bursa kerja untuk menarik minat para lulusan terbaik di kampus pada hari ini.
Perusahaan-perusahaan tersebut, antara lain Intel, EMC, Check Point, Elbit System, dan industri penerbangan Israel.
Salah satu dekan di BGU, Moshe Kaspi, mengatakan pasar tenaga kerja di Israel menunjukkan tren tidak stabil dalam beberapa bulan terakhir akibat pemutusan hubungan kerja dilakukan sejumlah perusahaan.
"Namun kami tetap melihat banyaknya perusahaan ingin mempekerjakan mahasiswa terbaik di bidang teknologi, kesehatan, dan pemasaran," kata Kaspi. (Merdeka)
thanks ya infonya !!!
BalasHapuswww.bisnistiket.co.id