China Inginkan Dialog Untuk Atasi Masalah Kawasan di Asia

Pembicaraan bilateral antara Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan koleganya, Menteri Pertahanan China Chang Wanquan, mengungkap keinginan China agar dialog dikedepankan dalam berbagai hal di kawasan, termasuk konflik di Laut China Timur dan Laut China Selatan.

Menhan China Jenderal Chang Wanquan | ANTARA FOTO/Fanny Octavianus

Chang berkunjung ke Jakarta sebagai tindak lanjut kunjungan Presiden Indonesia Susilo Yudhoyono ke China dan kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Indonesia beberapa bulan lalu. Chang bertemu dengan Yusgiantoro di kantor Kementerian Pertahanan di Jakarta, Senin.

Semula direncanakan jumpa pers bersama antara Yusgiantoro dan Chang, namun berubah setelah mereka berbicara sekitar dua jam dari waktu lebih singkat yang direncanakan.

Chang --seorang jenderal Angkatan Darat Tentara Pembebasan China-- langsung menuju mobil dan melaju menuju Markas Komando Komando Pasukan Khusus TNI AD, di Cijantung, Jakarta Timur.

Mengutip hasil pembicaraan dua pihak, Yusgiantoro menyatakan sikap resmi Indonesia soal dinamika Laut China Selatan yang secara pokok melibatkan dua kekuatan dunia, yaitu Jepang dan China.

Indonesia melihat konflik kedua negara ini sangat berpengaruh terhadap stabilitas Asia Pasifik, sehingga, "Saya minta, saya mohon hal ini dapat dipahami benar-benar oleh sahabat kita dari Tiongkok tadi," kata Yusgiantoro.

"Terus terang, Indonesia khawatir jika sampai terjadi konflik terbuka di antara kedua negara ini, karena bisa merambah sangat luas, dan kita tidak ingin itu terjadi," kata dia. "Indonesia juga berharap ada komunikasi langsung; langsung saja bicarakan antara Tiongkok dan Jepang," kata dia.

Pada hal inilah, katanya, Chang juga menginginkan ada pembicaraan alias dialog atas berbagai perkembangan di Laut China Selatan, yang menghangat sejak dua tahun terakhir.

China secara sepihak mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan sebagai teritorial laut kedaulatan mereka, termasuk Kepulauan Senkaku, di Laut China Timur, yang secara de fakto dikuasai dan diberdayakan Jepang.

Walau menginginkan ada dialog, namun secara sepihak juga China memberlakukan "aturan main" baru di ruang udara Kepulauan Senkaku, yaitu air defence identification zone, yang diwacanakan akan diberlakukan juga di Laut China Selatan, yang berbatasan langsung dengan Indonesia.  (Antara)