Presiden Amerika
Serikat, Barack Obama, dan Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan,
Rabu, berbicara melalui telepon untuk membahas perkembangan di Suriah
dan Mesir, kata Gedung Putih.
Selama pembicaraan, yang diminta Erdogan, keduanya membahas bahaya
ekstrimis asing di Suriah dan disepakati tentang penting mendukung
oposisi bersatu dan inklusif, kata dia, dalam satu pernyataan.
Pemberontak Suriah menderita pukulan besar pada Rabu dengan 62 dari
mereka dilaporkan tewas dalam penyergapan, saat Obama mengumumkan
Washington akan menyediakan tambahan 195 juta dolar AS dalam bentuk
makanan dan bantuan kemanusiaan lainnya ke negara yang dirobek perang
itu.
Lebih dari 100.000 orang telah tewas di Suriah sejak berperang di
sana pecah 28 bulan lalu. Sekitar 1,8 juta orang telah melarikan diri
dan mencari perlindungan di negara-negara tetangga.
Obama dan Erdogan juga menyatakan keprihatinan tentang situasi di
Mesir, di mana upaya diplomatik untuk menengahi penyelesaian yang
dirundingkan dan dibangun dari penggulingan Presiden Mohamed Morsi
tidak ada kemajuan.
Pemerintah Mesir telah berjanji untuk menghapus kamp protes, yang memicu ketakutan akan kekerasan.
"Presiden dan perdana menteri menyatakan keprihatinan tentang
situasi di Mesir dan berkomitmen bersama untuk mendukung secara
demokratis dan inklusif ke depan," kata pernyataan itu.
"Kedua pemimpin sepakat agar tim mereka terus berkoordinasi erat untuk mempromosikan kepentingan kita bersama." (Antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar