Pentagon sedang mengerahkan pasukan ke sejumlah tempat demi mengantisipasi kemungkinan Presiden Barack Obama memilih aksi militer terhadap Suriah, kata Menteri Pertahanan AS, Chuck Hagel, Jumat (23/8/2013).
Hagel mengatakan kepada para wartawan yang ada dalam pesawatnya yang sedang menuju ke Malaysia bahwa di tengah desakan intervensi militer terhadap rezim Suriah setelah rezim diduga melakukan sebuah serangan dengan senjata kimia pada minggu ini, para petinggi militer AS telah menyiapkan berbagai "pilihan" bagi Obama jika ia memutuskan untuk melancarkan serangan terhadap rezim di Damaskus itu. Namun, Hagel menolak untuk merinci posisi pasukan dan persenjataan AS di tengah eskalasi konflik dalam perang sipil Suriah.
"Departemen Pertahanan punya tanggung jawab menyediakan bagi presiden pilihan untuk semua kemungkinan," kata Hagel.
Dia mengemukakan hal itu setelah seorang pejabat pertahanan mengatakan Angkatan Laut AS akan memperluas kehadirannya di Mediterania dengan kehadiran kapal perang keempat yang dipersenjatai rudal jelajah. Armada keenam AS, dengan tanggung jawab wilayah Mediterania, telah memutuskan untuk mempertahankan USS Mahan di wilayah itu ketimbang mengirim kapal itu kembali ke pelabuhan asalnya di Norfolk, Virginia. Saat ini tiga kapal perusak lainnya ditempatkan di wilayah tersebut, yaitu USS Gravely, USS Barry, dan USS Ramage. Keempat kapal perang itu dilengkapi dengan beberapa lusin rudal jelajah Tomahawk.
Perkuatan tersebut memungkinkan Pentagon bertindak lebih cepat jika Obama memerintahkan serangan militer. "Presiden telah meminta Departemen Pertahanan membuat pilihan. Seperti biasa, Departemen Pertahanan melakukan persiapan dan telah siap untuk menyediakan semua pilihan bagi semua kontingensi kepada Presiden Amerika Serikat," kata Hagel.
Kepala Pentagon itu dan sejumlah pejabat pertahanan lainnya menegaskan tidak ada keputusan yang telah diambil terkait apakah menggunakan kekuatan militer terhadap rezim Presiden Bashar al-Assad. Sejumlah koran AS mengemukakan adanya ketidaksepakatan dalam pemerintahan terkait risiko intervensi militer Amerika yang lain di Timur Tengah.
Hagel, yang mengunjungi pasukan marinir AS di Hawaii pada Kamis sebelum berangkat untuk tur selama seminggu di Asia Tenggara, mengatakan, dia mengharapkan badan-badan intelijen Amerika "cepat" menilai apakah Pemerintah Suriah memang menggunakan senjata kimia. Dia mengatakan, Pemerintah AS akan bekerja sama dengan sekutu-sekutunya. "Masyarakat internasional harus dan akan bertindak bersama dalam jenis-jenis masalah seperti ini," kata Hagel. (Kompas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar