Konflik Suriah belum juga berakhir. Pembicaraan damai untuk membahas krisis Suriah, menurut rencana akan digelar di Jenewa, Swiss tahun ini.
Presiden Rusia Vladimir Putin pun menyambut jika Indonesia bergabung dalam konferensi Jenewa itu.
"Kami yakin bahwa mungkin untuk menambah jumlah partisipan (konferensi) dengan mengikutsertakan negara-negara muslim besar seperti Indonesia," kata Putin.
"Menurut pendapat saya, hal itu cukup wajar adanya dan kami akan menyambutnya," imbuh Putin seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (8/10/2013).
Hal tersebut disampaikan Putin kepada kantor berita Rusia, ITAR-Tass di sela-sela KTT APEC yang berlangsung di Nusa Dua, Bali.
Bulan lalu, Sekjen PBB Ban Ki-moon mengatakan, konferensi Jenewa II tersebut akan digelar pada pertengahan November mendatang. Pemerintah Rusia dan AS pun setuju untuk menggelar pertemuan tersebut pada pertengahan November mendatang.
Konferensi Jenewa II ini bertujuan untuk mengumpulkan pihak-pihak yang bertikai di Suriah guna mencapai solusi politik. Solusi politik ini diperlukan untuk mengakhiri konflik Suriah yang telah berlangsung sejak Maret 2011 lalu. Menurut PBB, lebih dari 115 ribu orang telah tewas selama krisis Suriah berlangsung. (Detik)
amerika dan nato seharusnya menghentikan provokasi dan dukungan ke oposisi suriah, biarkan masalah dalam negeri suriah diselesaikan rakyat suriah tanpa intervensi amerika dan nato, rusia harus tetap berada di belakang suriah selama amerika dan nato mengintervensi masalah suriah
BalasHapus