Parlemen Rusia mengabulkan permohonan Presiden Vladimir Putin untuk menggunakan kekuatan militer di Suriah. Namun pengerahan militer ini hanya sebatas untuk serangan udara saja.
Beberapa bulan terakhir, Rusia terus meningkatkan keberadaan militernya di wilayah Suriah. Rusia beralasan pihaknya bermaksud mendukung tentara rezim Presiden Bashar al-Assad dalam konflik Suriah.
"Presiden Suriah meminta bantuan militer pada pemimpin negara kita," ucap Kepala Staf Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia, Sergei Ivanov usai voting ini digelar di Dewan Federasi (parlemen Rusia), seperti dilansir Reuters, Rabu (30/9/2015).
Namun lanjut Ivanov, voting ini tidak berarti mengizinkan tentara Rusia untuk terjun ke lapangan dan bertempur langsung. Menurut Ivanov, pengerahan militer ini hanya terbatas pada pengerahan Angkatan Udara saja.