Pasukan lintas udara Rusia saat ini tengah bersiap memamerkan koleksi senjata terbarunya, yakni kendaraan tempur BMD-4M dan kendaraan lapis baja universal BTR-MD Rakushka (arti: tempurung). Senjata baru tersebut akan mengitari Lapangan Merah pada 9 Mei 2015 mendatang, saat perayaan peringatan Perang Patriotik Raya. Dalam satu dekade ke depan, satuan lintas udara Rusia akan membeli 1.500 unit BMD-4M dan 2.500 unit BTR-MD.
Kendaraan lapis baja Rakushka akan menjadi kendaraan tempur aktif pasukan lintas udara Rusia, menggantikan pendahulunya BTR-D yang telah digunakan selama 40 tahun. Pasukan Rusia telah lama menunggu kendaraan tempur baru.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dokumen spesifikasi teknis proyek pengembangan kendaraan militer pasukan lintas udara Rusia telah diterbitkan pada 1992, namun proyek ini menemui jalan buntu, sebelum akhirnya pada September 2009 muncul proyek modernisasi BMD dan pembuatan kendaraan lapis baja Rakushka menggunakan format kendaraan dalam dokumen tersebut sebagai dasarnya.
Saat ini, Rakushka tengah menjalani uji coba di dalam pasukan Rusia. Minggu lalu, stasiun televisi Kementerian Pertahanan Rusia menunjukan cuplikan keikutsertaan Rakushka dalam latihan tempur satuan pasukan lintas udara Tula. Rakushka menunjukan kemampuannya dalam bergerak cepat di lingkungan pemukiman padat dan mendapat sambutan hangat dari para mekanik dan pengemudi yang gembira karena menjadi salah satu pengemudi pertama kendaraan tersebut.
Di dalam reportase tersebut disebutkan bahwa kendaraan ini dirancang bukan untuk melakukan serangan frontal. Kendaraan ini dirancang sebagai penahan serangan musuh, sehingga senjata yang dimiliki pun tidak mengesankan, berupa dua senapan mesin kaliber 7,62 mm yang ditaruh di bagian atas kabin dan di pinggir kiri depan kabin.
Kendaraan berbobot 13,2 ton ini digunakan untuk melakukan tugas logistik seperti pengiriman pasukan ke garis depan, mengantarkan amunisi senjata, serta mengevakuasi korban luka. Untuk memenuhi tugas tersebut, kendaraan ini harus memiliki kecepatan, kapasitas angkut, serta kemampuan manuver yang baik. Parameter tersebut merupakan nomor andalan BTR-MD. Meski konstruksi kendaraan ini dibuat terbatas agar dapat dimuat dalam kendaraan transportasi udara serta mampu bergerak di atas air, kendaraan ini mampu meningkatkan daya angkutnya 1,5 kali lebih besar dibanding BTR-D. Kendaraan ini bisa memuat 13 tentara serta dua orang awak pengendali, sedangkan konstruksi bagian dalam kendaraan ini mempermudah pengangkutan korban luka yang berada di atas tandu maupun pengangkutan amunisi.
Rakushka sendiri dibuat menggunakan sasis BMD-4, sehingga mampu melakukan unifikasi produksi dengan beberapa jenis kendaraan lapis baja lain. Hal ini merupakan hal baru dalam dunia senjata Rusia, yang biasanya membuat kendaraan dengan spesifikasi komponen yang benar-benar berbeda satu sama lain tanpa memperhatikan sisi keekonomisan produksi tersebut.
Berenang dan Terjun dengan Parasut
“Kendaraan ini merupakan kendaraan tempur yang dirancang untuk pasukan lintas udara, sehingga kendaraan ini harus memiliki kemampuan pendaratan dan penggunaan terpisah dari pasukan utama tentara Rusia. Hal terpenting bagi kendaraan ini adalah kemampuan menahan paparan tembakan dari serangkaian tipe senjata dalam kontak perang,” kata Redaktur Utama majalah Natsionalnaya Oborona Igor Korotchenko mengomentari Rakushka.
Kendaraan lapis baja ini dirakit dengan mesin penggerak di belakang, sementara bagian tengah merupakan tempat pengangkutan personel atau barang angkut, dan di bagian depan adalah tempat pengendali kendaraan. Kendaraan ini melindungi awak dan personel di dalamnya dengan badan mobil yang terbuat dari baja aluminium dan dua blok pelontar granat Tucha, yang menjamin kendaraan dan pasukan tentara dengan jalan keluar yang aman dari zona peperangan. Tempat duduk personel juga dirancang terhubung ke atas badan mobil, untuk menjaga keamanan para personel dari ledakan ranjau darat. Selain itu, terdapat filter udara dari luar serta pemanas kabin.
Rakushka tidak hanya dapat terjun menggunakan parasut, tetapi juga berenang dengan kecepatan sepuluh kilometer per jam, menaklukan hambatan di permukaan air, berenang mengarungi gelombang laut, dan masuk kembali ke kapal pendarat.
Pada Agustus lalu, Rakusha telah menjalani uji coba di laut. Saat itu, ‘sang Tempurung’ mampu menunjukan arti julukannya tersebut di atas air. Kendaraan ini tidak hanya berhasil mendarat di pesisir pantai dengan tingkat ketinggian gelombang skala empat hingga lima, tetapi juga berenang kembali masuk ke dalam kapal pendarat yang berada 500 meter dari pinggir pantai dengan ketinggian gelombang skala tiga.
Pasukan lintas udara yang mendapatkan kendaran baru ini pada Juni lalu berencana untuk melakukan uji coba ekstrem hingga 2015, guna memeriksa kelemahan dan cacat kendaraan ini. Setelah itu, BTR-MD akan masuk ke dalam perbendaharaan senjata tentara Rusia.
Pada Agustus lalu, menjelang perayaan Hari Pasukan Lintas Udara Rusia, Komandan Utama Pasukan Lintas Udara Kolonel Jenderal Vladimir Shamanov mengumumkan bahwa hingga 2015, pasukan di bawah komandonya akan mendapatkan dua kompleks yang terdiri dari 32 mesin BMD-4M dan lebih dari 20 unit BTR Rakushka. (RBTH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar