Gedung Putih mengatakan, keamanan telah ditingkat di semua fasilitas Amerika Serikat (AS) di seluruh dunia, jelang dibukanya laporan yang mengungkap secara detil kekerasan dalam interogasi yang dilakukan CIA.
Dilansir dari laporan BBC, Senin, 8 Desember 2014, kedutaan besar dan fasilitas lain melakukan langkah-langkah persiapan, di tengah beberapa indikasi resiko keamanan. Laporan Senat AS setebal 480 halaman, akan dibuka pada Selasa, 9 Desember.
Laporan itu akan berisi detil tindakan yang dilakukan CIA terhadap Al-Qaeda, terkait dengan serangan 11 September 2001, termasuk penyiksaan yang dilakukan terhadap para tersangka terorisme, dalam proses investigasi.
Metode interogasi kontroversial yang dilakukan agen-agen CIA, dalam upaya mencari informasi dari tersangka bernilai tinggi. Laporan itu juga diyakini akan menyebutkan, bahwa cara interogasi yang dilakukan, gagal mendapatkan hasil yang diinginkan.
Publikasi atas laporan itu sebelumnya ditunda, dengan tidak tercapainya kesepakatan di Washington, tentang apa yang harus diungkap ke publik. Laporan 480 halaman yang dibuka oleh Partai Demokrat, juga tidak mencakup seluruh laporan.
Laporan penuh penyimpangan CIA yang dibuat Komite Intelijen Senat AS, setebal 6.000 halaman, masih akan tetap dirahasiakan. Operasi CIA terhadap Al-Qaeda, dikenal di internal sebagai interogasi, penahanan dan penyiksaan.
Lebih dari 100 tersangka teroris ditahan di situs-situs gelap di luar AS. Walau hanya sebagian kecil, laporan yang akan dibuka pada Selasa, setidaknya mengungkap bahwa metode interogasi yang dilakukan CIA lebih brutal, dari yang telah diakui sebelumnya.
Laporan Senat pertama kali terungkap, Agustus 2013, yang hanya diakui oleh Presiden Barack Obama, bahwa AS telah melakukan sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai mereka. Namun dia membela tindakan itu, karena adanya tekanan untuk mencegah serangan lain pada AS.
Investigasi terhadap program interogasi CIA, yang dilakukan Departemen Hukum AS, juga berakhir tanpa ada tuntutan hukum pada 2012. Pembelaan juga dikeluarkan mantan presiden George W Bush, akhir pekan lalu.
"Kita beruntung memiliki pria dan wanita yang bekerja keras di CIA, melayani kepentingan kita. Mereka ini patriot," kata Bush, menambahkan bahwa apapun isi laporan, tidak akan mengurangi kontribusi para pelaku penyiksaan itu bagi AS. (VivaNews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar