Dalam adegan yang mengingatkan pada sebuah film thriller spionase Perang Dingin, seorang mata-mata dibebaskan dan terbang ke Amerika Serikat tanpa gembar-gembor, tanpa kamera berita televisi yang merekam kedatangannya.
Obama berjabat tangan dengan Raul Castro sebelum mencium Presiden Brazil Dilma Rousseff : Screengrab/NBC |
Presiden Barack Obama pun hanya mengatakan bahwa dia adalah salah satu agen intelijen yang paling penting bagi Amerika Serikat. Ia pernah di Kuba dan telah dipenjara selama hampir dua dekade.
Amerika Serikat bersikeras pembebasan agen mata-mata ini sebagai bagian dari pertukaran mata-mata.
Sebaliknya, Washington juga merilis tiga mata-mata Kuba, juga pahlawan di tanah air mereka yang telah dipenjara oleh AS sejak 2001 silam.
Kuba juga membebaskan kontraktor Amerika, Alan Gross, yang telah berada di balik jeruji selama lima tahun.
Nama mata-mata Kuba yang dibebaskan tidak diungkapkan, tetapi kantor direktur intelijen nasional menegaskan ia di Kuba adalah seorang agen intelijen yang sangat dihargai.
'Orang ini yang pengorbanannya hanya diketahui oleh beberapa orang menyediakan informasi yang memungkinkan kita untuk menangkap jaringan agen Kuba, termasuk orang-orang yang ditransfer ke Kuba hari ini, juga sebagai mata-mata lainnya di Amerika Serikat," kata Obama.
"Orang ini sekarang aman di pantai kita," tambahnya. (JN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar