Indonesia
diminta waspada dengan adanya latihan militer gabungan Amerika Serikat
dengan Australia atau Talisman Sabre 2013 yang melibatkan 28 ribu
personel militer itu.
Guru Besar Hukum Internasional
Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana mengatakan latihan gabungan
tersebut pantas diduga sebagai usaha Amerika untuk mengamankan PT
Freeport Indonesia yang beroperasi di Papua.
"Ada
kecurigaan dari masuknya Amerika sebagai backingan dari Filipina.
Sekarang ditambah lagi adanya kerja sama antara Amerika dan Australia.
Dan juga kemarin-kemarin ini kita tahu adanya pasukan marinir Amerika
yang ditaruh di Australia. Itu juga sudah memunculkan kekhawatiran
termasuk kita juga, bahkan kita khawatir jangan-jangan ini berkaitan
dengan Freeport di Papua," ujar Hikmahanto saat dihubungi, Jakarta,
Selasa (23/7/2013).
Selain itu, latihan gabungan tersebut juga akan mengganggu stabilitas kawasan di Asia Tenggara, Asia Timur, dan Asia Pasifik.
"Ini
akan menggangu stabilitas, lalu kemudian kekuatan-kekuatan itu akan
mencoba untuk mencari format barunya, jadi seharusnya menurut saya
Amerika dan Australia itu lebih sensitif karena Indonesia sedang
berupaya untuk menjaga stabilitas dengan adanya keramaian di Laut Cina
Selatan antara Cina dengan negara anggota Asean," terang dia.
Oleh
karena itu jika pemerintah Indonesia merasa keberatan dan merasa
terganggu dengan latihan militer tersebut, Indonesia harus
menyampaikannya.
Indonesia harus memberitahu Amerika dan Australia tindakan tersebut bisa memprovokasi dan mengganggu stabilitas kawasan.
"Harusnya
disampaikan jika memang pemerintah merasa tidak senang. Supaya mereka
tahu juga bahwa Indonesia sekarang sedang berupaya untuk memfasilitasi
agar tidak terjadi konflik panas dan kekerasan di kawasan ini," saran
dia.
Kalau misalkan ada tindakan seperti itu, kita patut khawatirChina akan mulai agresif melihat perkembangannya. (Tribun)
Ini jadinya kalo guru besar Hukum Internasional gak ngerti tentang strategi dan ekonomi regional. Sekarang tanya deh, nilai Freeport ke ekonomi AS itu cuman berapa persen dibandingin ketergantungan AS sama nilai perdagangannya dengan negara ASEAN. Kalo hegemoni Cina naik itu juga bikin akses perdagangan yg dimiliki AS terganggu dan US NAVY tidak sebebas sekarang. Maaf ya Pak Hikmahanto tapi belajar lebih lagi ya dan gak bikin dugaan bombastis tapi gak dibeking nalar dan ilmu yang cukup.
BalasHapusSalam.