Ratusan narapidana melarikan diri dari dua penjara di Irak setelah kelompok pria bersenjata menyerang dua lembaga pemasyarakatan di dekat Baghdad.
Kerusuhan terjadi selama beberapa jam setelah penjara Abu Ghraib dan Taji diserang.
Serangan mortir dan bom bunuh diri digunakan untuk mendapatkan jalan masuk ke penjara, dengan tahanan termasuk napi al-Qaida.
Paling tidak 34 orang -sebagian besar personil keamanan- tewas dalam bentrokan yang pecah Minggu (21/07) malam.
Seorang anggota parlemen senior, Hakim Al-Zamili, mengatakan sekitar 500 tahanan melarikan diri dari penjara Abu Ghraib.
Sebagian besar adalah anggota senior al-Qaida yang dijatuhi hukuman mati, kata Al-Zamili kepada kantor berita Reuters.
Lebih 200 meninggal sejak awal Ramadan
"Jelas bahwa serangan teroris itu dilakukan oleh al-Qaida untuk membebaskan terpidana teroris al-Qaida," Reuters mengutip penjaga keamanan yang tidak disebutkan namanya.
Abu Ghraib dulu digunakan untuk menyiksa penentang rezim Saddam Hussein.
Nama penjara ini kembali terangkat setelah muncul foto-foto yang diterbitkan tahun 2004 menunjukkan para tahanan disiksa oleh pengawal Amerika Serikat.
Klik Sejumlah serangan di Irak termasuk serangan masjid Sunni pekan lalu yang menewaskan 20 orang.
Lebih dari 200 orang tewas sejak awal Ramadan dan sektiar 2.500 warga Irak meninggal akibat berbagai serangan sejak April, berdasarkan data PBB yang diterbitkan bulan ini. (BBC)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar