Kelompok oposisi Australia menyerukan penyelesaian militer untuk meredam penyelundupan manusia di tengah meningkatnya korban meninggal akibat tenggelamnya kapal pencari suaka.
Pemimpin oposisi Tony Abbott mengatakan masalah ini adalah isu "darurat nasional" dan akan meminta komandan militer menangani kapal-kapal pencari suaka, bila ia terpilih.
Kapal pencari suaka tenggelam di lepas pantaiKlik Cianjur selatan, Jawa Barat Rabu (24/07) dan korban meninggal hingga saat ini mencapai 11 orang sementara beberapa lain masih hilang.
Kebijakan tentang pencari suaka merupakan isu penting dalam pemilihan umum tahun ini di Australia.
Jumlah pencari suaka yang tiba dengan kapal meningkat tahun ini di Australia.
"Ada masalah darurat nasional di perbatasan," kata Abbott Kamis (25/07).
"Itulah mengapa kami perlu pejabat senior militer untuk operasional," kata Abbott.
Perjalanan melalui Indonesia
Berdasarkan rencana yang disebut Operasi Perbatasan Berdaulat, kepala angkatan bersenjata akan diminta untuk menunjuk komandan guna memimpin operasi menangani penyelundupan manusia dan kapal-kapal pencari suaka.
Komandan militer akan melapor langsung kepada menteri imigrasi, kata Abbott.
Kapal-kapal pencari suaka yang masuk ke Australia meningkat dalam 18 bulan terakhir.
Sebagian besar pencari suaka berasal dari Irak, Iran, Sri Lanka, Afghanistan dan Bangladesh. Pada umumnya mereka bertolak ke Indonesia dan kemudian ke Pulau Christmas.
Mereka naik kapal yang melebihi kapasitas dan beberapa di antaranya tenggelam, menyebabkan sejumlah penumpang meninggal. (BBC)
PBB hrs melihat pembunuhan diatas manusia perahu, apa tugas PBB anda adalah menghentikan atas kematian manusia perahu dan masyarakat internasional hrs membantu utk mendesak PBB segera menanganinya. Salam persaudaraan......................
BalasHapus