Sebuah pesan tegas dikirimkan oleh Amerika Serikat dan Sektunya melalui latihan militer gabungan yang diberi nama "theater integration and flying training".
Dalam latihan ini angkatan udara Amerika Serikat mengerahkan enam
pesawat pembom stategis B-52 berkemampuan nuklir ke Eropa bergabung bersama pasukan sekutu lainnya dan pasukan mitra NATO di Eropa untuk mengikuti latihan integrasi ruang oparsi dan latihan terbang.
Satuan tugas pembom B-52
Stratofortresses, penerbang dan peralatan pendukung dari Wing Bom ke-2
yang berbasis di Barksdale Air Force Base, Louisiana, tiba di RAF
Fairford akhir pekan lalu dan telah berpartisipasi dalam berbagai misi
pelatihan di seluruh Eropa.
"Pada hari Senin, empat pesawat B-52
melakukan penerbangan ke beberapa tempat di Eropa, termasuk ke Laut
Norwegia, Laut Baltik/Estonia dan Laut Mediterania/Yunani,".
Pembom B-52 dari Pangkalan Angkatan Udara Andersen, Guam, dan RAF
Fairford juga telah melakukan pelatihan ini secara
serentak di Indo-Pasifik dan Eropa ketika pembom terbang ke utara ke
daerah di sebelah timur Semenanjung Kamchatka, dekat Rusia.Angkatan Udara Amerika Serikat menyampaikan, bahwa "Secara
kolektif, penerbangan dari Indo-Pasifik dan Eropa menunjukkan komitmen
Amerika Serikat untuk sekutu dan mitra melalui latihan militer bersama,"
rilisnya.
Bebobot 185 ribu
pound, Pesawat Bomber B-52 pertama kali bertugas pada 1950-an selama puncak Perang
Dingin. Pesawat ini awalnya dirancang untuk bertugas sebagai pembom
nuklir jarak jauh yang bisa menyerang jauh ke dalam wilayah Uni
Soviet.
Pesawat B-52 terbaru terbang pada tahun 1962, dan pesawat setinggi 159 kaki itu pun menjadi ikon Perang Dingin.
Berdasarkan catatan resmi Angkatan Udara Amerika Serikat, Pesawat-pesawat
ini telah banyak dimodifikasi sejak akhir Perang Dingin dan telah
ditingkatkan dengan misil yang dipandu dengan presisi, elektronik dan sensor
teknologi tinggi. Setiap pesawat dapat membawa hingga 70.000 pound bom,
ranjau dan rudal. (CNN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar