Jet Tempur Siluman F-35 |
“Kami memiliki sejumlah potensi pelanggan asing lainnya yang meminta kita memulai dialog yang lebih serius dengan mereka dalam hal pesawat, termasuk Singapura.” ujar Bogdan di International Airshow Australia di Bandara Avalon.
Bogdan mengatakan kantor program bersama (JPO) telah bertukar informasi dengan Angkatan Udara Republik Singapura dalam beberapa tahun, untuk mendukung keputusan mereka dalam rentang waktu yang ditentukan.
“Selama tahun lalu, diskusi kami telah memperdalam dan permintaan mereka untuk informasi sudah lebih luas, sehingga akan menunjukkan kepada kita bahwa Singapura telah mulai mengambil langkah selanjutnya menuju pengambilan keputusan,” katanya.
Pemerintah Singapura belum menunjukkan varian F-35 mana yang mereka minati, namun telah meminta informasi tentang ketiga varian: conventional takeoff, short-takeoff vertical-landing, dan carrier model.
Bogdan menyelenggarakan roundtable media pada pembukaan Avalon 2015 dengan melibatkan Kepala Program F-35 Australia, Marsekal Chris Deeble. Deeble mengatakan proyek untuk memperoleh 72 pesawat F-35 untuk Angkatan Udara Australia telah berada di lini produksi untuk dikirim dan memiliki kemampuan operasional pada akhir 2020.
Namun, Deeble mengidentifikasi beberapa persoalan yang harus mendapatkan perhatian. “Memahami apa kemampuan yang akan kita dapatkan di akhir tahap pengembangan sangat penting,” katanya.
“Apa yang mengkhawatirkan saya adalah tentang pemeliharaan, pelatihan serta dukungan terhadap pesawat. Kami tidak bisa lagi mengandalkan autonomic logistics global system yang terus berevolusi. Itu masa lalu. Kita harus melakukan lebih banyak pekerjaan untuk mempercepat dan memahami artinya dalam konteks nasional “. (defensenews | JKGR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar