"Pengiriman kapal induk Charles de Gaulle dalam operasi (di Irak) dimulai pagi ini," kata seorang staf menteri pertahanan Perancis, Jean-Yves Le Drian.
Kapal induk Perancis, Charles de Gaulle |
Sementara itu, jet Rafale pertama lepas landas dari geladak Charles de Gaulle pada Senin pagi saat kapal itu berlayar 200 kilometer dari lepas pantai Bahrain menuju Irak.
Kapal indul Charles de Gaulle meninggalkan basisnya di Toulon pada 13 Januari lalu untuk misi selama lima bulan, yang di dalamnya termasuk misi beberapa pekan di kawasan Teluk bersama kapal induk AS USS Carl Vinson, sebagai bagian dari koalisi internasional untuk memerangi ISIS.
Setelah misi di Timur Tengah, Charles de Gaulle kemudian akan menuju ke India untuk mengikuti latihan militer gabungan pada pertengahan April.
Kapal induk ini membawa 12 jet tempur Rafale dan sembilan Super Etendard. Kehadiran Charles de Gaulle ini akan meningkatkan kemampuan serangan udara Perancis di kawasan itu.
Sejauh ini, pesawat-pesawat tempur Perancis sudah melakukan 100 misi pengintaian dan 100 misi serangan udara di Irak sejak pertengahan September tahun lalu untuk mendukung pasukan Irak dan Kurdi yang menghadapi ISIS.
Di dalam gugus tugas Charles de Gaulle terdapat sebuah kapal selam, fregat anti-pesawat udara dan HMS Kent, serta sebuah fregat anti-kapal selam milik Inggris. Secara total, di dalam gugus tugas ini terdapat 2.700 pelaut, termasuk 2.000 personel di atas kapal induk itu. (Kompas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar