Amerika Serikat meminta Rusia dan separatis untuk menghentikan "segera" serangan di Ukraina Timur dan mengungkapkan keprihatinannya tentang pelanggaran gencatan senjata.
Gencatan senjata berusia dua hari berada di ambang runtuh karena pertempuran berkobar di sekitar rel kereta api hub strategis dan kedua belah pihak mengatakan kondisi tidak terpenuhi untuk memulai penarikan senjata berat dari garis depan.
Yang terburuk oleh kekerasan ada di sekitar kota Debaltseve, sebuah kota utama antara kota-kota separatis yang dipegang Donetsk dan Lugansk, d mana ribuan tentara pemerintah yang sebagian besar dikelilingi oleh pemberontak bersenjata berat.
"Amerika Serikat prihatin dengan situasi yang memburuk di dalam dan sekitar Debaltseve di Ukraina Timur," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Jen Psaki dalam sebuah pernyataan.
"Kami mengimbau Rusia dan separatis untuk menghentikan semua serangan langsung dan terlibat dengan OSCE (Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa) untuk memfasilitasi gencatan senjata dan sepenuhnya melaksanakan komitmen Minsk."
Pejabat Kiev dan pemberontak saling menuduh serangan berkelanjutan yang mencegah mereka dari menarik kembali tank, roket dan artileri dari garis depan di Ukraina Timur.
Tim OSCE yang bertugas memantau gencatan senjata belum mampu masuk Debaltseve karena permusuhan.
Pemerintah Ukraina mengatakan pemberontak telah meluncurkan lebih dari 112 serangan terhadap posisi pasukannya dan menewaskan lima tentara dan melukai 25.
Senin kemarin saja ada 38 serangan lain, kebanyakan dari mereka dengan peluncur roket dan mortir. (JaringNews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar