Rusia meluncurkan latihan pertahanan sipil nasional guna memastikan negara itu siap dalam hal serangan nuklir, kimia, dan biologis dari Barat. Latihan perang ini dilakukan ditengah meningkatnya ketegangan internasional, khususnya terkait dengan keterlibatan Rusia di Suriah.
"Penderita skizofrenia dari Amerika tengah mengasah senjata nuklir untuk Moskow," bunyi laporan yang diturunkan oleh jaringan televisi Zvezda yang dikelola Kementerian Pertahanan Rusia seperti dikutip dari Independent, Rabu (5/10/2016).
Berlangsung selama 3 hari, latihan perang ini melibatkan 200 ribu personel situasi darurat bekerjasama dengan 40 juta warga sipil. Latihan ini diadakan oleh Kementerian Pertahanan Sipil, Darurat dan Penanggulangan Dampak Bencana Alam (EMERCOM).
"Latihan akan meliputi latihan terkait radiasi, kimia, dan perlindungan biologis secara personil dan populasi selama keadaan darurat di fasilitas yang penting dan berpotensi berbahaya. Pemadam kebakaran, pertahanan sipil, dan perlindungan masyarakat pada lembaga-lembaga sosial dan bangunan publik juga direncanakan akan dilibatkan," bunyi pernyataan EMERCOM.
"Unit reaksi cepat akan disebar dan pusat pemantauan biologi selama latihan radiasi, kimia, serta menempatkan sanitasi di daerah darurat, sementara jaringan kontrol laboratorium akan dalam keadaan siaga," sambung pernyataan itu.
Selain latihan nasional, EMERCOM telah mengumumkan niatnya untuk membangun fasilitas bawah tanah di bawah Moskow untuk melindungi 100 persen populasi ibukota dari serangan nuklir. (SindoNews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar