Kantor berita China, Xinhua, dalam editorialnya menyatakan pemerintah Xi Jinping telah melemparkan ancaman langsung kepada Jepang. China menganggap Jepang telah melewati batas dengan ikut berpartisipasi dalam latihan angkatan laut di Laut China Selatan (LCS) atas dasar Kebebasan Navigasi yang digagas Amerika Serikat (AS).
Xinhua menilai, Jepang memiliki "motif tersembunyi" untuk ikut intervensi di LCS termasuk dengan mencoba bergabung dengan AS. Jepang juga berusaha mengumpulkan pengaruh terhadap sengketa teritorial yang dihadapinya dengan China atas Kepulauan Senkaku (Diaoyu).
"Sebagai penjaga ketertiban maritim di LCS adalah tugas bersama dari negara-negara pesisir di kawasan itu, kepentingan besar orang luar seperti Jepang dalam mengikuti jejak AS hampir tidak dapat dibenarkan. Apakah Jepang benar-benar mencari perdamaian dan keamanan regional atau hanya memancing di perairan sengketa dengan meningkatkan kehadiran militer di LCS adalah bukan pertanyaan yang sulit untuk dijawab," begitu tulisan editorial tersebut seperti dikutip dari Sputniknews, Senin (19/9/2016).
Update Berita Militer, Pertahanan dan Keamanan Dunia
Senin, 19 September 2016
ISIS Tembak Jatuh Pesawat Tempur Suriah
Sebuah jet militer Suriah ditembak jatuh selama misi tempur melawan Negara Islam (ISIS) dekat kota Suriah timur Deir al-Zor. Kabar itu dilaporkan kantor berita negara Suriah, SANA, mengutip sumber militer. Menurut sumber tersebut, kemungkinan pilot pesawat tewas dalam insiden tersebut.
Angkatan Udara Suriah tengah melakukan "serangan udara terkonsentrasi" pada posisi ISIS di lingkungan Deir al-Zor yaitu Gunung al-Tharda, al-Orfi dan al-Kanamat.
Dikutip dari Russia Today, Minggu (18/9/2016), ISIS dilaporkan mengaku bertanggung jawab telah menembak pesawat tersebut. Pernyataan itu dimuat dalam akun media sosial yang berafiliasi dengan kelompok teroris itu.
Angkatan Udara Suriah tengah melakukan "serangan udara terkonsentrasi" pada posisi ISIS di lingkungan Deir al-Zor yaitu Gunung al-Tharda, al-Orfi dan al-Kanamat.
Dikutip dari Russia Today, Minggu (18/9/2016), ISIS dilaporkan mengaku bertanggung jawab telah menembak pesawat tersebut. Pernyataan itu dimuat dalam akun media sosial yang berafiliasi dengan kelompok teroris itu.
Serangan Bom Bunuh Diri Tewaskan Jenderal Somalia
Sebuah bom mobil bunuh diri menewaskan seorang jenderal militer Somalia dan lima pengawalnya. Kepolisian Somalia mengatakan peristiwa itu terjadi di ibukota Mogadishu.
"Jenderal Mohamed Roble Jimale Gobanle dan pengawalnya tewas ketika seorang pembom bunuh diri meledakkan sebuah kendaraan bermuatan bahan peledak di samping mobilnya di dekat kompleks kementerian pertahanan Somalia," kata kapten polisi Ali Nur.
Jenderal Gobanle adalah komandan tentara Brigade ke-3 Somalia, divisi tempur melawan ekstrimis Islam al-Shabab di Somalia selatan seperti dikutip dari laman Belfast Telegraph, Senin (19/9/2016).
Kelompok militan al-Shabaab mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Pernyataan itu dipublikasikan stasiun radio milik kelompok Andalus.
"Jenderal Mohamed Roble Jimale Gobanle dan pengawalnya tewas ketika seorang pembom bunuh diri meledakkan sebuah kendaraan bermuatan bahan peledak di samping mobilnya di dekat kompleks kementerian pertahanan Somalia," kata kapten polisi Ali Nur.
Jenderal Gobanle adalah komandan tentara Brigade ke-3 Somalia, divisi tempur melawan ekstrimis Islam al-Shabab di Somalia selatan seperti dikutip dari laman Belfast Telegraph, Senin (19/9/2016).
Kelompok militan al-Shabaab mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Pernyataan itu dipublikasikan stasiun radio milik kelompok Andalus.
Jumat, 09 September 2016
Bodyguard Cantik Mematikan di KTT G-20 Jadi Sorotan Publik Dunia
Shu Xin nama bodyguard tercantik yang muncul di KTT G-20 di Hangzhou, China. Wanita yang diduga bekerja untuk Tentara Pembebasan Rakyat China ini mendadak jadi terkenal setelah foto-fotonya muncul di berbagai media dunia.
Menurut media China, People's Daily Online, Kamis (8/9/2016), Shu Xin berasal dari Kota Guiyang, China selatan. Dia lahir tahun 1990-an. Tak banyak informasi yang bisa diketahui dari bodyguard tercantik di KTT G-20 tersebut.
Shu Xin jadi perhatian publik dunia, setelah fotonya muncul dalam media China dengan artikel berjudul “Siapa bodyguard paling kuat bagi para pemimpin di G-20?”.
Selama KTT G-20 berlangsung, Shu Xin pernah tertangkap kamera menjaga sebuah mobil yang digunakan oleh Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi.
Menurut media China, People's Daily Online, Kamis (8/9/2016), Shu Xin berasal dari Kota Guiyang, China selatan. Dia lahir tahun 1990-an. Tak banyak informasi yang bisa diketahui dari bodyguard tercantik di KTT G-20 tersebut.
Shu Xin jadi perhatian publik dunia, setelah fotonya muncul dalam media China dengan artikel berjudul “Siapa bodyguard paling kuat bagi para pemimpin di G-20?”.
Selama KTT G-20 berlangsung, Shu Xin pernah tertangkap kamera menjaga sebuah mobil yang digunakan oleh Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi.
China Sambut Dukungan Putin dalam Konflik Laut China Selatan
Presiden Rusia Vladimir Putin mendukung China dengan menolak campur tangan pihak ketiga termasuk pengadilan arbitrase dalam konflik sengketa wilayah Laut China Selatan. Dukungan Putin ini disambut China.
”Kami berdiri dalam solidaritas dan dukungan dari sisi China tentang masalah ini, tidak mengakui keputusan pengadilan (arbitrase). Ini bukan posisi politik, tetapi murni hukum,” kata Putin seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (9/9/2016).
China telah menolak putusan pengadilan arbitrase yang digelar di Den Haag Belanda yang tidak mengakui klaim Bejing atas wilayah Laut China Selatan. Beijing mempertanyakan legalitas pengadilan.
Kawasan Laut China Selatan hampir seluruhnya diklaim oleh China. Namun, Filipina, Vietnam, Taiwan, Malaysia dan Brunei juga memiliki klaim di wilayah tersebut yang saling tumpang tindih.
”Kami berdiri dalam solidaritas dan dukungan dari sisi China tentang masalah ini, tidak mengakui keputusan pengadilan (arbitrase). Ini bukan posisi politik, tetapi murni hukum,” kata Putin seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (9/9/2016).
China telah menolak putusan pengadilan arbitrase yang digelar di Den Haag Belanda yang tidak mengakui klaim Bejing atas wilayah Laut China Selatan. Beijing mempertanyakan legalitas pengadilan.
Kawasan Laut China Selatan hampir seluruhnya diklaim oleh China. Namun, Filipina, Vietnam, Taiwan, Malaysia dan Brunei juga memiliki klaim di wilayah tersebut yang saling tumpang tindih.
Label:
China,
Laut China Selatan,
Marinir,
Rusia
Kamis, 08 September 2016
Rusia Siapkan Balasan Atas Perluasan Sangsi AS
Kremlin mengeluarkan peringatan untuk membalas tindakan Amerika Serikat (AS) yang telah memperluas sanksi terhadap Rusia. Menurut Kremlin, dampak sensitif dari tindakan AS itu sudah dibahas antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Barack Obama di sela-sela KTT G-20 di China.
Departemen Keuangan AS sebelumnya telah memperluas daftar sanksi dengan target perusahaan-perusahaan Rusia yang mendukung dan terlibat pembangunan “Jembatan Putin”, sebuah jembatan penghubung Rusia dan Crimea.
“Ekspansi (sanksi) masuk perselisihan serius dengan isu kerjasama di wilayah sensitif, yang kedua presiden sudah bahas pada pertemuan mereka,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, kepada wartawan, seperti dikutip Russia Today, semalam (7/9/2016).
Departemen Keuangan AS sebelumnya telah memperluas daftar sanksi dengan target perusahaan-perusahaan Rusia yang mendukung dan terlibat pembangunan “Jembatan Putin”, sebuah jembatan penghubung Rusia dan Crimea.
“Ekspansi (sanksi) masuk perselisihan serius dengan isu kerjasama di wilayah sensitif, yang kedua presiden sudah bahas pada pertemuan mereka,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, kepada wartawan, seperti dikutip Russia Today, semalam (7/9/2016).
Jet Tempur Rusia Cegat Pesawat Mata-mata AS dalam Jarak 3 Meter
Sebuah pesawat jet tempur Rusia melakukan manuver pencegatan “tidak aman dan tidak professional” terhadap pesawat mata-mata Amerika Serikat yang patroli rutin di atas Laut Hitam. Jet tempur Rusia itu bermanuver dalam jarak 10 kaki atau sekitar 3,05 meter di depan pesawat pengintai AS.
Insiden itu diungkap dua pejabat Pentagon AS kepada Reuters. Insiden terjadi pada saat ketegangan antara AS dan Rusia meningkat dalam berbagai masalah, termasuk krisis Suriah.
Seorang pejabat Pentagon, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan bahwa insiden tersebut berlangsung sekitar 19 menit, di mana pesawat jet tempur Su-27 Rusia muncul dalam jarak 10 kaki di depan pesawat mata-mata P-8 AS.
”Mereka di sana selama 12 jam dan ada banyak interaksi. Tapi hanya salah satu dari insiden apa yang disebut pilot bertindak tidak aman,” kata pejabat Pentagon lain yang tidak berwenang berbicara kepada media, yang dikutip Kamis (8/9/2016).
Insiden itu diungkap dua pejabat Pentagon AS kepada Reuters. Insiden terjadi pada saat ketegangan antara AS dan Rusia meningkat dalam berbagai masalah, termasuk krisis Suriah.
Seorang pejabat Pentagon, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan bahwa insiden tersebut berlangsung sekitar 19 menit, di mana pesawat jet tempur Su-27 Rusia muncul dalam jarak 10 kaki di depan pesawat mata-mata P-8 AS.
”Mereka di sana selama 12 jam dan ada banyak interaksi. Tapi hanya salah satu dari insiden apa yang disebut pilot bertindak tidak aman,” kata pejabat Pentagon lain yang tidak berwenang berbicara kepada media, yang dikutip Kamis (8/9/2016).
Label:
Amerika,
Konflik Eropa,
Pesawat Tempur,
Rusia
Rabu, 07 September 2016
Angkatan Laut Inggris Uji Coba Speedboat Mata-mata Tanpa Awak
Angkatan laut (AL) kerajaan Inggris tengah menjelajahi perang maritim di masa depan. Mereka tengah menguji sebuah speedboat nirawak di Sungai Thames. Perahu yang mempunyai tugas pengawasan dan pengintaian itu mempunyai panjang 34 kaki dan dapat melacak target dengan kecepatan 60 mph.
Perahu tak bersenjata yang diberi nama Maritime Autonomy Surface Testbed (MAST) ini adalah salah satu dari 40 ptototype yang dimiliki AL Inggris. Perahu ini akan diuji dalam latihan Unmanned Warrior pada bulan Oktober mendatang di lepas pantai utara Skotlandia. MAST adalah generasi terbaru perahu yang dilengkapi sensor untuk pemandu dan misi mata-mata dikutip dari Sputniknews, Rabu (7/9/2016).
Menurut AL Inggris, MAST dapat dikendarai manusia atau dioperasikan jarak jauh atau otomatis berkat teknologi deteksi penginderaan. "Ini adalah kesempatan untuk mengambil lompatan besar dalam sistem maritim," kata Peter Pipkin, perwira AL Inggris
Perahu tak bersenjata yang diberi nama Maritime Autonomy Surface Testbed (MAST) ini adalah salah satu dari 40 ptototype yang dimiliki AL Inggris. Perahu ini akan diuji dalam latihan Unmanned Warrior pada bulan Oktober mendatang di lepas pantai utara Skotlandia. MAST adalah generasi terbaru perahu yang dilengkapi sensor untuk pemandu dan misi mata-mata dikutip dari Sputniknews, Rabu (7/9/2016).
Menurut AL Inggris, MAST dapat dikendarai manusia atau dioperasikan jarak jauh atau otomatis berkat teknologi deteksi penginderaan. "Ini adalah kesempatan untuk mengambil lompatan besar dalam sistem maritim," kata Peter Pipkin, perwira AL Inggris
Langganan:
Postingan (Atom)