Kekerasan sektarian di Irak makin mendalam dan Sunni Arab merasa makin terpinggirkan oleh pemerintah yang didominasi Syiah sejak penggulingan rezim Saddam Husein.
Mantan Utusan PBB dan Liga Arab Laksdar Brahimi menegaskan bahwa Iran, sekutu utama pemerintah di Baghdad, telah pada tempatnya di kawasan dengan memiliki kemauan untuk de facto menjalin kerjasama dengan Amerika Serikat menangani krisis di Irak.
Menanggapi krisis di Irak, Pentagon pun tak segan-segan untuk membantu. Amerika Serikat pun telah memerintahkan sebuah kapal induk, USS George HW Bush, meluncur ke Teluk.
Penyebaran kapal induk AS itu diperintahkan oleh Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel dan datang di tengah panggilan serangan udara untuk menumpulkan serangan pemberontak.
Iran pun telah memperingatkan pada Minggu kemarin bahwa setiap intervensi militer asing di Irak hanya akan memperumit krisis.
Komandan Irak telah mengatakan pasukan keamanan sekarang mulai mendorong militan kembalidan tentara telah merebut dua kota di utara Baghdad.
"Idealnya, semua negara di wilayah ini, termasuk Iran, harus duduk bersama untuk mengatakan bahwa kita tidak perlu perang saudara antara Sunni dan Syiah dan bahwa kita harus belajar untuk hidup bersama," kata Brahimi.
Dia bersikeras bahwa tidak mungkin ada solusi militer terhadap konflik di Suriah. "Rezim Suriah yang mendapat keuntungan banyak militer. Tapi saya tidak yakin bahwa semua ini terjadi. Segera semua orang akan setuju pada mencari solusi politik yang terbaik untuk semua orang." (JN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar