HMS Tireless Kerajaan Inggris |
Kantor berita BBC, Rabu 2 April 2014, melansir kapal selam Trafalgar HMS Tireless telah tiba di selatan Samudera Hindia untuk membantu mencari keberadaan kotak hitam MH370. Menurut seorang sumber di Kemenhan Inggris, kapal selam itu memiliki kemampuan luar biasa di bawah laut.
Kendati begitu, tugas yang diemban amat berat dan area pencarian terbentang sangat luas. “Pengerahan kapal selam akan dikoordinasikan dengan kolega kami di Australia dan Amerika Serikat,” ujar sumber itu.
Kapal selam HMS Tireless bertugas mendengarkan sinyal ultrasonik yang dipancarkan dari kotak hitam pesawat. Mereka harus berpacu dengan waktu, karena hanya tersisa empat hari ke depan untuk bisa melacak keberadaan sinyal kotak hitam. Untuk diketahui, sinyal kotak hitam akan hilang setelah satu bulan berlalu.
Pengerahan kapal selam HMS Tireless telah dilakukan sejak sepekan lalu. Kapal canggih yang diluncurkan kali pertama pada 17 Maret 1948 itu tiba di lokasi pencarian Senin kemarin. Menteri Pertahanan Inggris Philip Hammond telah menginformasikan soal ini ke Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein melalui telepon.
Sementara kapal HMS Echo akan mulai bertugas pada Rabu ini. Kemenhan Inggris menyebut kapal SVHO itu memiliki peran penting untuk menyisir area di permukaan laut guna mencari puing-puing pesawat. Kemampuan kapal dalam menilai lingkungan di sekitar lokasi pencarian dapat membantu mengoptimalkan operasi pencarian.
Kemenhan Inggris juga menugaskan empat personel Angkatan Udara mereka untuk membantu proses pencarian. Mereka akan bergabung dengan personel dari AU Australia dan Selandia Baru. Dengan turun tangannya Inggris, maka total negara yang telah terlibat dalam proses pencarian burung besi itu menjadi delapan.
Bantuan juga diberikan oleh sutradara film trilogi terkenal Lord of The Rings dan The Hobbit, Peter Jackson. Radio New Zealand melansir, Jackson setuju salah satu pesawat jet pribadinya, Gulfstream G650, digunakan untuk membantu proses pencarian MH370.
Senin kemarin, Hishammuddin menyebut area pencarian pesawat jenis Boeing 777-200 ER itu seluas 254 ribu kilometer persegi. Malaysia juga sudah merilis transkrip lengkap pembicaraan antara ruang kokpit dengan menara pengawas.
Dalam transkrip yang terdiri dari lima bagian itu, tidak ditemukan pembicaraan yang mencurigakan. Kalimat terakhir yang terdengar dari ruang kokpit juga sesuai dengan koreksi pejabat Kementerian Transportasi Malaysia.
Kalimat terakhir itu yakni “Selamat malam Malaysia tiga tujuh kosong,” bukan seperti yang disampaikan sebelumnya “Baiklah, selamat malam.” Hingga saat ini belum ada penjelasan resmi mengapa kalimat itu berubah dan kenapa butuh waktu lama untuk mengoreksi kalimat itu. (VivaNews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar