Mantan komandan tertinggi NATO, Jenderal Philip Breedlove, ternyata diam-diam berusaha untuk melawan kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama, terkait Rusia. Dalam sebuah e-mail, yang bocor ke publik, terungkap bahwa Breedlove ingin AS lebih keras terhadap Rusia. Namun, hal ini tidak dilakukan oleh Obama.
E-mail yang dirilis oleh The Intercept tersebut, menunjukan Breedlove tidak senang dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintahan Obama soal Rusia. Dirinya membujuk mantan Menteri Luar Negeri AS Colin Powell, untuk mempengaruhi Obama agar mau bertindak lebih agresif terhadap Rusia.
"Saya mungkin salah, tapi saya tidak melihat ini WH (Gedung Putih) benar-benar 'terlibat' dengan bekerja sama dengan Eropa / NATO. Terus terang saya pikir kita (NATO) khawatir akan ancaman AS akan terseret dalam konflik," tulis Breedlove kepada Powell.
"Saya membutuhkan nasihat Anda pada dua hal, bagaimana untuk membingkai kesempatan ini dalam waktu di mana semua mata tertuju pada ISIS (Daesh) sepanjang waktu, dan bagaimana kita bekerja dengan POTUS (Obama)," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Sabtu (2/7).
Selain pada Powell, Breedlove juga mengirimkan sejumlah e-mail kepada sejumlah pejabat tinggi lainnya untuk mempengaruhi pemerintahan Obama. Salah satu pejabat yang turut dikirimi email oleh Breedlove adalah penasihat senior Dewan Atlantik Harlan Ullman, sebagai refensi permohonan pada Powell.
NATO sendiri dalam waktu dekat akan mengirimkan empat batalion pasukan ke empat negara yang berbatasan langsung dengan Rusia. Langkah ini mendapat kecaman keras dari pemerintah Rusia, dimana Negeri Beruang Merah itu menyebutnya sebagai tindakan provokasi dan berbahaya. (SindoNews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar