Otoritas keamanan Armenia membantah kabar terjadinya kudeta di negara yang bertetangga dengan Turki itu. Rumor kudeta ini menyeruak setelah kelompok bersenjata menyerang sebuah kantor polisi dan menuntut pembebasan pemimpin oposisi dan komandan militer Jirair Sefilian.
"Dinas Keamanan Nasional secara resmi mengumumkan bahwa informasi tersebut sama sekali tidak benar," bunyi pernyataan militer Armenia, seperti dikutip dari Sky News, Minggu (17/7/2016).
Dalam pernyataan itu, militer Armenia menyatakan, salah satu pria bersenjata dari kelompok penyerang mengatakan bahwa mereka menyandera anggota polisi, termasuk Wakil Kepala Polisi Armenia.
Menurut pihak militer Armenia, kelompok pendukung penyerangan terhadap kantor polisi sengaja menyebarkan sejumlah rumor, termasuk penyerangan terhadap bangunan lain untuk menggambarkan bahwa kudeta tengah berlangsung.
Saat ini, otoritas keamanan Armenia tengah melakukan negosiasi dengan kelompok penyerang untuk membebaskan para sandera. (SindoNews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar