Dilansir dari Reuters, Rabu, 11 Maret 2015, Tokyo memulai langkahnya dengan menjalin kerjasama keamanan dengan Filipina dan Vietnam, dua negara yang juga terancam dengan ambisi maritim China.
Kapal Patroli Jepang berlayar di dekat kapal China di Laut China Timur (REUTERS) |
Tokyo menjalin kerjasama keamanan yang luas, seperti memasok kapal-kapal patroli bagi kedua negara itu. Ini seiring rencana Jepang menggelar latihan bersama Filipina beberapa bulan mendatang.
Para dokter militer Jepang juga telah ditugaskan, untuk memberi nasihat pada para awak kapal selam Vietnam, tentang bagaimana mengatasi penyakit akibat dekompresi udara.
Seorang sumber yang dikutip Reuters menyebut, Tokyo menyediakan berbagai bantuan sebagai bentuk eskalasi keterlibatan yang dilakukan dengan hati-hati, demi menghindari benturan langsung dengan Beijing.
Manila dan Hanoi adalah dua ibukota yang telah bersitegang secara langsung dengan Beijing, terkait sengketa wilayah di Laut China Selatan. Sementara Jepang dan China berselisih atas kepulauan di Laut China Timur.
Tokyo tidak memiliki klaim wilayah di Laut China Selatan, tapi khawatir akan terisolasi jika China mendominasi jalur yang banyak dilalui kapal-kapal perdagangan Jepang.
Saat PD II, angkatan laut Jepang mengoperasikan kapal selam dari kepulauan Spratly di Laut China Selatan. Spratly adalah kepulauan karang, yang saat ini sedang dibangun oleh China menjadi pulau buatan. (VivaNews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar