Sejumlah pria melintas di dekat barikade yang telah dibakar di dekat gedung pemerintah di Mariupol, Donetsk, Ukraina timur. Foto: Reuters/Marko Djurica. |
“Kiev menanggung seluruh tanggung jawab, tidak hanya untuk tindakan lembaga negara mereka, tetapi juga untuk tindakan warga yang secara ilegal menerapkan alat perang kimia,” bunyi pernyataan pemimpin “Republik Rakyat Donetsk”.
”Kelompok-kelompok bersenjata dikendalikan oleh Kiev menggunakan senjata kimia tak dikenal pada tanggal 6 Mei 2014 ketika menyerbu markas Dewan Kota ,” imbuh pernyataan itu, seperti dilansir Voice of Russia, semalam (9/5/2014). (Baca: Pakai tank tempur, pasukan Kiev bunuh 20 massa pro-Rusia)
”Para pembela Dewan Kota telah meninggalkan daerah yang terkontaminasi (senjata kimia). Banyak dari mereka mengalami gangguan sistem pernapasan, yang mungkin akan memiliki konsekuensi dan mungkin menjadi bahaya bagi kehidupan mereka,” lanjut pernyataan itu. Namun, jenis zat kimia yang digunakan dalam serangan itu tidak disebut.
Kelompok separatis yang ingin pisah dari Ukraina itu mendesak masyarakat internasional untuk mengutuk penggunaan senjata kimia di Mariupol. Mereka juga menyerukan masyarakat internasional mengisolasi otoritas Kiev atas tindakannya itu.
Tidak hanya itu, mereka mendesak Rusia untuk meminta agar Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia menyelidiki penggunaan senjata kimia oleh otoritas Kiev di Mariupol.
Sementara itu, pihak Ukraina belum mengomentari laporan tersebut. Mereka tetap menganggap tindakan separatis sebagai aksi ilegal yang harus ditindak keras. (Sindo)
Trik Asu mendiskriditkan pro Rusia, dg penggunaan senjata kimia dan dalang teroris dunia ada di Asu. Dg harapan mendpt kecaman internasional, contoh invasi AS ke Libia dg isu menggunakan senjata kimia, kenyataannya tdk benar dan samapai sekarang saling bunuh membunuh masih berlangsung Internasional diam/PBB diam. Hapus aja PBB ganti dg organesasi dunia yg di ikuti semua negara merdeka...........................
BalasHapus