Rusia telah menyelesaikan pengiriman jet tempur Sukhoi Su-35 generasi 4++ kepada China, berdasarkan kontrak yang ditandatangani sebelumnya. Berdasarkan Laman TASS, Layanan Federal Rusia untuk Kerjasama Militer dan Teknis mengatakan.
"Sesuai dengan kontrak, semua pesawat Sukhoi Su-35 telah dikirim ke pelanggan asing," Ungkapnya.
China telah menjadi pembeli asing pertama dari pesawat tempur Rusia Sukhoi Su-35. Kontrak bernilai sekitar $ 2,5 miliar untuk pengiriman 24 jet tempur ke China ditandatangani pada tahun 2015. Kontrak ini termasuk layanan pengiriman peralatan darat dan mesin cadangannya.
Indonesia merupakan pembeli asing kedua jet tempur Rusia Sukhoi Su-35. Laporan yang diterbitkan oleh kantor berita Interfax Rusia pada awal tahun 2018, bahwa Rusia telah menandatangani kontrak dengan Indonesia untuk pembelian 11 pesawat tempur multiperan tersebut.
Di dalam kontrak tersebut, Rusia akan mengirimkan jet tempur pertama ke Indonesia mulai tahun 2019 ini.
Meski demikian pemenuhan kontrak Indonesia menghadapi beberapa kesulitan terkait sanksi dari Amerika Serikat, tetapi sumber TASS di kalangan militer dan diplomatik mengatakan kesulitan-kesulitan ini "tidak kritis" dan tidak boleh memengaruhi pengiriman jet tempur multiperan tersebut.
Pada kesempatan di acara Pameran Maritim dan Aerospace Internasional Langkawi (LIMA 2019) di Malaysia bulan maret 2019 yang lalu, Wakil Direktur Layanan Federal Rusia untuk Kerjasama Militer-Teknis, Mikhail Petukhov mengatakan kepada TASS bahwa, Sanksi dan lingkungan politik tidak akan memengaruhi pengiriman jet tempur Sukhoi Su-35 Rusia kepada Indonesia.
"Pasokan persenjataan Rusia dan penyediaan layanan pemeliharaan hanya bergantung pada persyaratan kontrak dan tidak terpengaruh oleh lingkungan politik dan sanksi". Tutur Mikhail Petukhov.
Saat ini pekerjaan proyek pengadaan Jet tempur sukhoi su 35 untuk Indonesia sedang berlangsung. Dan Mikhail Petukhov menekankan bahwa mitra Rusia puas dengan parameter kemapuan pertempuran, parameter teknis, dan harga persenjataan buatan Rusia ini.
Dilain kesempatan Duta Besar Indonesia untuk Rusia Mohamad Wahid Supriyadi mengatakan kepada TASS bahwa, pengiriman jet tempur Sukhoi Su-35 Rusia ke Indonesia dapat dimulai tahun 2019 ini.
Menanggapi pertanyaan tentang kapan pengiriman pesawat tempur Su-35 ke Indonesia akan dimulai. Duta besar Indonesia untuk Rusia mengungkapkan, "Seperti yang Anda ketahui, skema ini membayangkan pertukaran beberapa produk untuk produk lain dan saya sangat berharap hal ini akan diimplementasikan dalam waktu dekat. Saya berharap ini dapat terjadi tahun ini," ungkapnya.
Ketika menjawab pertanyaan tentang campur tangan Amerika Serikat dalam masalah ini, diplomat Indonesia mengatakan bahwa Jakarta merasakan tekanan tertentu dari Washington.
"Tetapi pemerintah telah membuat keputusan untuk dirinya sendiri dan ini adalah masalah internal, masalah kepentingan nasional dan keputusan secara alami akan dibuat oleh kami," Imbuh Mohamad Wahid Supriyadi.
Duta Besar juga mengatakan bahwa Rusia dan Indonesia sedang mengerjakan proyek-proyek baru di bidang kerja sama militer dan teknis tetapi menolak untuk memberikan perincian lebih detail.
"Setiap tahun, komisi khusus untuk kerja sama militer dan teknis mengadakan sesi untuk membahas masalah saat ini," lanjut duta besar RI untuk Rusia.
Jet tempur supersonik Su-35S generasi 4++ melakukan penerbangan debutnya pada 19 Februari 2008. Jet tempur ini merupakan pengembangan dari jet tempur sukhoi Su-27.
Jet tempur Sukhoi Su-35S memiliki bobot 19 ton, Pesawat ini yang diklasifikasikan sebagai pesawat generasi ke-4++ berada tepat di bawah pesawat siluman generasi kelima.
Berdasarkan informasi dari Air Force Technology, kemampuan manuver yang tinggi dan sistem persenjataan yang canggih membuat pesawat ini memiliki kemampuan tempur yang luar biasa. Kecepatan maksimum pesawat ini mencapai 2.390 kilometer per jam atau Mach 2,25.
Secara umum, cara kerja pesawat tempur Su-35 tak berbeda dari Su-30MK, terutama dari segi persenjataan dan bomnya. Hanya saja, pesawat Su-35 telah membawa bom udara model baru dengan kemampuan yang telah ditingkatkan. Jet tempur Su-35 memiliki beban tempur maksimum 8.000 kilogram.
Rencananya, Indonesia akan menggunakan Su-35 untuk menggantikan pesawat tempur buatan Amerika Serikat, F-5 Tiger, yang sudah digunakan sejak 1980-an. Indonesia sendiri sudah menggunakan jet tempur buatan Rusia, seperti Su-27 dan Su-30. (Tass|Rbth)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar