Warga Negara Kanada John Ridsdel dieksekusi mati oleh kelompok militan Filipina, Abu Sayyaf. Eksekusi itu dilakukan karena uang tebusan tak diserahkan tepat waktu.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (26/4/2016), pihak militer Filipina mendapat informasi penemuan sebuah kepala manusia di sebuah pulau terpencil pada Minggu (24/4). Penemuan tersebut terjadi 5 jam setelah batas tenggat waktu pemberian tebusan berakhir.
Potongan kepala tersebut ditemukan oleh masyarakat setempat di pusat kota Jolo, Filipina. Juru bicara militer Filipina mengatakan saksi mata melihat dua orang pria mengendarai sepeda motor dan menjatuhkan sebuah kantong plastik berisi potongan kepala. Kelompok ekstremis tersebut sebelumnya memang mengancam akan mengeksekusi satu dari 4 orang sandera apabila uang tebusan tak dipenuhi.
Seperti diketahui, dari 4 orang sandera 2 di antaranya merupakan warga negara Kanada termasuk Ridsdel, bersama seorang warga negara Norwegia dan seorang wanita asal Filipina. Keempatnya pernah dimunculkan dalam sebuah video yang dibuat kelompok ekstremis tersebut untuk anggota keluarga dan pemerintah masing-masing untuk mengamankan pembebasan mereka.
Pihak militer memang tidak segera memberikan konfirmasi apakah potongan kepala tersebut milik satu dari 4 sandera kelompok Abu Sayyaf.
Jubir militer Filipina mengatakan kelompok Abu Sayyaf mengancam akan memenggal kepala satu dari 4 orang sandera apabila pemerintah tak memberikan uang tebusan sejumlah 300 juta peso (atau USD 6,4 juta) pada pukul 15.00 waktu setempat. Sebelumnya kelompok ini meminta 1 juta peso untuk masing-masing sandera, yang mereka tangkap di sebuah resor mewah di Pulau Samal pada 21 September 2015.
7 Bulan Disandera Sebelum Dieksekusi
John Ridsdel bersama seorang turis Kanada lain Robert Hall, kekasih Hall yang merupakan warga Filipina, dan manajer resort Kjartan Sekkingstad asal Norwegia diculik kelompok Abu Sayyaf 7 bulan yang lalu, tepatnya pada 21 September 2015. Mereka diculik saat menaiki yacht di perairan dekat kota utama Davao, lebih dari 500 kilometer (300 mil) dari Jolo.
Enam minggu setelah peristiwa penculikan itu, kelompok Abu Sayyaf merilis sebuah video yang diunggah ke media sosial. Dalam video yang berlatar belakang hutan itu mereka meminta tebusan untuk masing-masing orang yakni sebesar USD 21 Juta.
Di video itu, para tawanan laki-laki dipaksa berlutut. Dan video serupa diposting dalam jangka waktu beberapa bulan dan menggambarkan keadaan para sandera yang semakin lemah.
Dalam sebuah video terbaru, penyandera mengancam akan mengeksekusi John Ridsdel, pensiunan berumur 60 tahun bila uang tebusan sebesar USD 6,4 juta tidak dibayar hingga 25 April 2016.
Beberapa jam setelah masa tenggang pembayaran habis, petugas polisi Filipina mengaku melihat dua orang yang mengendarai sepeda motor menurunkan sebuah kantong berisi kepala di dekat di pusat Kota Jolo, sekitar 1.000 Km selatan Kota Manila.
"Kami menemukan kepala dalam kantong plastik," kata Kepala Polisi Provinsi Wilfredo Cayat.
Ridsdel adalah teman dekat Bob Rae, seorang tokoh politik terkemuka di Kanada. Ridsdel merupakan mantan wartawan dan eksekutif di bidang perminyakan. Pria yang hobi berlayar itu memutuskan pindah ke Filipina untuk mengurus tambang emas hingga dirinya pensiun. (Detik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar