Korea
Utara (Korut) kembali mengeluarkan ancaman untuk membunuh banyak warga
Amerika Serikat (AS) yang melebihi efek serangan 11 September 2001 atau
9/11.
Ancaman Korut itu dipublikasikan DPRK
Today.Senjata-senjata Korut juga diklaim ditujukan untuk Gedung Putih,
Pentagon dan lokasi vital AS lain.
”Jika
serangan tiga pesawat sipil dari (serangan) 15 tahun yang lalu
mengakibatkan 3.000 kematian dan membawa mimpi buruk bagi hidup warga
AS, pecahnya perang akhir dari kita akan menghapus negara itu dari
sejarah, tidak ada waktu (bagi mereka) bahkan untuk menyesal atau
memiliki mimpi buruk tentang hal itu,” demikian laporan media yang
dikelola Pemerintah Korut itu.
Ancaman mengerikan sudah berulang
kali disuarakan rezim Kim Jong-un, termasuk yang terbaru yang ditujukan
pada China. Alasannya, China yang selama ini jadi sekutu utama
Pyongyang justru mendukung AS untuk menjatuhkan sanski keras terhadap
Korut.
”Dihantam hanya oleh tiga pesawat
terbang sipil, AS telah malu di depan dunia dan telah menderita
kerusakan psikologis dan ekonomis tak terhitung,” lanjut artikel DPRK
Today,Selasa (5/4/2016).
Ancaman untuk meluncurkan serangan
terhadap AS yang melebihi serangan 9/11 bukan sekali ini disuarakan
media Korut itu. Sindonews, pada 2 April lalu, juga melansir publikasi
ancaman serupa yang disiarkan DPRK Today. Saat itu, Korut bahkan
mengolok-olok sistem rudal canggih AS, THAAD.
”Miniatur senjata
terkuat, yang telah diverifikasi oleh Chosun (begitu Korut menyebut nama
negaranya), ditujukan untuk pemerintah imperialis AS, termasuk Gedung
Putih dan Pentagon, dari tanah, udara, dan laut,” bunyi ancaman itu.
Menurut
media itu, sistem anti-rudal balistik AS, Terminal High Altitude Area
Defense (THAAD) tidak berguna untuk menangkis serangan rudal Korut.
"Apakah
Anda (AS) yang akan hilang dari muka bumi akan mencoba untuk
menghentikan serangan Chosun dengan THAAD yang memalukan itu? Atau Anda
akan berlutut di hadapan kami dan menyelamatkan hidup Anda? Waktunya
telah tiba dan AS harus membuat pilihan,” lanjut ancaman Korut. (SindoNews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar