Islamic State (IS) atau ISIS baru saja mengaku bertanggung jawab atas baku tembak yang menewaskan sekitar 23 orang. Baku tembak yang dimaksud, terjadi antara militan dengan tentara Filipina.
Kejadian itu juga menewaskan tiga orang dari pihak kelompok militan yang berhubungan dengan ISIS sendiri.
"Dengan rahmat Tuhan kami berhasil meledakkan tujuh truk yang membawa tentara," demikian pernyataan yang dilontarkan ISIS terkait kejadian itu.
Tentara yang bertahan kemudian berjuang melawan kelompok militan yang saat itu terdiri atas 120 pemberontak Muslim. Baku tembak itu terjadi di pulau bagian selatan selama sekitar 10 jam lamanya.
Militer menerangkan, pasukannya telah melancarkan serangan terhadap benteng pertahanan ISIS di sebuah pulau bernama Basilan. Kelompok militan itu dipimpin pemberontak yang "populer" di Amerika.
Amerika Serikat bersedia memberi hadiah sampai US$5 juta kepada yang berhasil menangkap pemimpin pemberontak itu.
Pada Maret 2014, diketahui pemerintah Filipina menandatangani perjanjian damai dengan kelompok pemberontak Muslim terbesar, Moro Islamic Liberation Front.
Dalam perjanjian itu tertulis, pemerintah akan mengakui otonomi di bagian selatan. Kedua pihak juga sepakat mengakhiri konflik yang telah berjalan selama 45 tahun dan menewaskan 120 ribu serta "menelantarkan" dua juta orang. (CNN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar