Potongan video yang menunjukkan dua dari tiga pelaku penyerangan di kantor majalah mingguan, Charlie Hebdo, Paris, pada Rabu, 7 Januari 2015, muncul di dunia maya. Video amatir itu diambil dengan menggunakan ponsel.
Dilansir dari laman Huffingtonpost, Rabu kemarin, dalam rekaman tersebut terlihat dua pria yang mengenakan topeng hitam, keluar dari sebuah mobil berwarna hitam yang jendela bagian belakangnya telah ditembak. Saat berniat mau kabur, mereka masih sempat berlari ke arah seorang petugas polisi yang terluka dan tidak bersenjata.
Dalam keadaan terbaring di trotoar, polisi tersebut mengangkat tangan sebagai tanda menyerah. Namun, pelaku tanpa ampun menembak mati polisi tersebut.
Pelaku lalu masuk ke dalam mobil dan kabur. Menurut harian Le Figaro, yang mengutip sumber dari kepolisian, pelaku menggunakan senjata otomatis yang diyakini AK-47. Sebelumnya, sempat ada laporan yang belum dikonfirmasi, bahwa peluncur roket ditemukan di lokasi kejadian.
Kantor berita Reuters melaporkan, hingga saat ini belum ada klaim yang bertanggung jawab atas insiden itu. Namun, menurut keterangan seorang saksi yang dikutip oleh harian 20 Minutes mendengar pelaku berteriak: "katakan kepada media bahwa ini merupakan perbuatan Al-Qaeda Yaman". Pelaku kemudian masuk ke dalam mobil dan kabur.
Belum lagi dalam video tersebut, pelaku terdengar meneriakkan kalimat "kami telah membunuh Charlie Hebdo dan berhasil membalaskan dendam Nabi Muhammad" dan "Allahu Akbar" (Tuhan maha besar). Hal itu lantaran, Majalah Charlie Hebdo, pernah membuat karikatur bergambarkan Nabi Muhammad.
BBC melansir ini bukan serangan pertama terhadap media satir tersebut. Di bulan November 2011 silam, kantor Majalah Charlie Hebdo juga pernah dibom, karena ulah mereka menerbitkan karikatur tersebut.
Namun, serangan itu disambut baik oleh para pendukung dan loyalis kelompok militan Islamic State of Iraq and al Sham (ISIS). Maka, setelah mengetahui adanya insiden di Paris, pemerintah negara-negara di Eropa khawatir warga mereka yang kembali dari Irak dan Suriah akan melakukan serangan serupa di negara asalnya. Oleh sebab itu, kini mereka melakukan memberlakukan pengamanan yang ketat.
Polis mengatakan pelaku diduga usai meninggalkan mobil, mereka membajak mobil kedua dan kabur ke bagian utara Paris. Menurut keterangan Jaksa Penuntut Paris, 12 orang tewas dalam insiden penyerangan ke kantor Charlie Hebdo. Selain itu, 11 orang lainnya terluka, 4 di antaranya mengalami luka serius.
Dia mengatakan kepada media, pihaknya akan melakukan berbagai upaya untuk menemukan pelaku. Namun, Jaksa Penuntut tidak menyebut detail apa pun mengenai penyelidikan.
"Proses penyelidikan tengah berjalan dan dilakukan secara mendalam, karena tentu saja polisi telah dikerahkan," kata dia.
Berikut beberapa potongan video kejadian penyerangan yang dikumpulkan oleh harian New York Times:
(VivaNews | Youtube)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar