Kabinet pemerintah Australia akhirnya membuat keputusan mengejutkan
seperti halnya parlemen di Turki yaitu sepat mengirim jet-jet tempurnya
untuk membasmi ISIS.
Perdana Menteri Australia, Tony Abbott mengatakan persetujuan mengirim
kekuatan militer ke Irak bukan keputusan yang diambil enteng pemerintah.
Irak memang sudah seharusnya tidak sendirian saat harus memerangi
kelompok milisi ISIS.
Menurut Abbott, ISIS adalah sekte kematian yang telah menggelorakan peperangan terhadap dunia sehingga harus dimusnahkan.
"Ini adalah penggelaran untuk bertempur," tegas Abbott. Secara
terpisah, Turki juga telah menegaskan akan melakukan segala cara dan
upaya untuk mencegah kota yang didominasi Kurdi Kobani, dekat perbatasan
dengan Suriah, jatuh ke pemberontak Negara Islam (ISIS). Peryataan ini
disampaikan oleh Perdana Menteri Turki, Ahmet Davutoglu.
Hanya beberapa jam sebelum komentar Davutoglu, parlemen memberikan
kekuasaan pemerintah untuk melakukan serangan militer lintas perbatasan
terhadap Negara Islam dan untuk memungkinkan pasukan koalisi asing untuk
melancarkan operasi serupa dari wilayah Turki.
"Kami tidak ingin Kobani jatuh. Kami akan melakukan apa pun yang kita
bisa untuk mencegah hal ini terjadi," kata Davutoglu dalam sebuah
diskusi dengan wartawan yang disiarkan di stasiun televisi A Haber.
"Tidak ada negara lain yang memiliki kapasitas untuk mempengaruhi
perkembangan di Suriah dan Irak. Tidak ada negara lain akan terpengaruh
seperti kita juga," katanya.
Pejuang Negara Islam maju ke dalam beberapa kilometer dari pusat Kobani
pada tiga sisi pada pada Kamis dan memiliki kontrol atas ratusan desa
di sekitar kota dalam beberapa pekan terakhir dan mengirim lebih dari
150.000 Suriah Kurdi yang melarikan diri ke Turki.
Tapi Ankara sendiri masih ragu-ragu dan takut intervensi militer bisa memperdalam ketidakamanan di perbatasan. (JN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar