Pembantu Presiden Rusia untuk kerjasama teknis militer, Vladimir Kozhin
menyatakan, tidak ada kontrak bahkan dalam bentuk konsep sekalipun untuk
mengirimkan sistem rudal anti pesawat S-400 Rusia ke India.
"Sejauh
ini, tidak ada tenggat waktu atau rancangan kontrak," katanya, seperti
dikutip dari laman TASS, Jumat (20/5/2016). Pernyataan ini sekaligus
membantah kabar jika India telah membeli sistem rudal S-400 milik Rusia.
Pekan
lalu, Menteri Pertahanan India Manohar Parrikar mengumukan bahwa Dewan
Pertahanan negara itu telah menyetujui pembelian lima sistem S-400.
Rencananya, sistem pertahan rudal anti pesawat itu akan mulai beroperasi
dalam Angkatan Bersenjata India pada 2017-2022.
Sebelumnya pada
akhir Maret lalu, Kepala Dinas Federal untuk Militer dan Kerjasama
Teknik Vladimir Drozhzhov mengatakan, Rusia telah menyiapkan rancangan
perjanjian pengiriman S-400 dan pentransferan ke India untuk
penandatanganan.
S-400 Triumf adalah sistem rudal antipesawat
terbaru yang diproduksi pada tahun 2007. S-400 dapat menghancurkan
target pada jarak 400 km dan pada ketinggian hingga 30 km.
Sistem
rudal ini dirancang untuk menghancurkan pesawat, kapal pesiar dan rudal
balistik, termasuk rudal jarak menengah. Rudal ini juga bisa digunakan
untuk menghancurkan sasaran yang ada di darat.
Ditempatkan di perbatasan antara india dg china, bisa2 J-12 dibuat rontok nih..
BalasHapus.