Kedua negara ini terkunci dalam ketegangan setelah tidak ada pihak yang mengaku bersalah dalam insiden pada hari Selasa lalu.
Pesawat jet tempur J-11 China |
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China; Hong Lei, menuduh AS membuat tuduhan yang tidak benar.
”Pesawat militer AS sering melakukan pengintaian di perairan pantai kami, mereka serius membahayakan keamanan maritim China,” katanya, seperti dikutip Reuters, Jumat (20/5/2016).
“Kami menuntut AS segera menghentikan jenis kegiatan pengintaian dekat guna menghindari insiden semacam ini terjadi lagi,” lanjut Hong Lei.
Pada Selasa lalu, dua jet tempur J-11 China mencegat dua pesawat mata-mata EP-3 AS dalam jarak 50 kaki di kawasan Laut China Selatan. China kemarin telah membantah bahwa pencegatan pesawat intai AS itu dilakukan secara tidak aman.
Sebaliknya, China menegaskan bahwa AS melakukan operasi mata-mata di atas Pulau Hainan, milik China.
Seorang sumber di Pemerintah AS yang dikutip Reuters mengatakan bahwa jika Beijing berharap tindakan itu akan mendapatkan perhatian Amerika, maka itu menjadi “permainan berbahaya".
Sementara itu, Gedung Putih berusaha untuk meredakan ketegangan setelah pernyataan Pentagon membuat China tersinggung.
”Selama tahun lalu, Departemen Pertahanan (Pentagon) telah melihat perbaikan dalam cara terbang pilot militer China, konsisten dengan pedoman internasional dan konsisten dengan pengoperasian pesawat secara aman dan profesional,” kata juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest.
”Jadi ada saluran diplomatik dan militer konsisten bekerja mengatasi jenis-jenis masalah. Agaknya, di saluran-saluran (diplomatik dan militer) para pejabat China dapat menjelaskan perspektif mereka apa sebenarnya yang terjadi,” lanjut Earnest. (Sindonews)
China masih main mata dg Amirika serikat, pura2 konflik ada yg mau dimainkan di LCS....
BalasHapus