Pernyataan ini disampaikan Kerry dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, seperti dilansir AFP, Jumat (22/1/2016). Pekan lalu, AS mencabut sanksi ekonomi terhadap Iran sebagai bagian dari kesepakatan nuklir, di mana Iran bersedia membatasi program nuklirnya.
Ketika ditanya oleh media AS, CNBC, apakah sebagian atau sejumlah dana Iran yang kini tidak lagi diblokir usai sanksi nuklir dicabut akan dialirkan ke organisasi yang dikategorikan oleh AS sebagai teroris, Kerry mengakui kemungkinan itu.
"Saya pikir beberapa di antaranya (dana) akan berakhir di tangan IRGC (Garda Revolusioner Iran) atau entitas lainnya, yang beberapa di antaranya disebut teroris," jawab Kerry.
"Saya tidak akan duduk di sini dan mengatakan kepada Anda bahwa setiap komponen bisa dicegah," imbuhnya.
IRGC atau Korps Garda Revolusioner Islam Iran tidak dianggap organisasi teroris asing oleh Departemen Luar Negeri AS, meskipun parlemen AS berupaya demikian selama ini. Namun Departemen Keuangan AS, sejak tahun 2007 menganggap pasukan khusus IRGC yang disebut Quds Force yang bertanggung jawab atas operasi di luar Iran, sebagai entitas teroris.
Menurut Departemen Keuangan AS, Iran akan menerima sekitar US$ 55 miliar yang selama ini diblokir karena sanksi ekonomi atas program nuklir Iran.
"Jika kita mendapati mereka (Iran) mendanai terorisme, mereka akan memiliki masalah dengan Kongres AS dan dengan pihak lain, tentu saja," ucap Kerry kepada wartawan menambahkan.
"Saya hanya berusaha jujur. Saya tidak bisa mengatakan tidak, beberapa dana di antaranya mungkin tidak," imbuhnya. (Detik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar