Sedikitnya 17 orang tewas ketika satu ledakan terjadi di pasar yang sibuk di Miduguri, kota di bagian utara Nigeria, kata Kepala Polisi Lawan Tanko.
"Dari laporan awal yang kami terima, sedikitnya 17 orang meninggal dan lima orang luka-luka akibat ledakan tersebut di sekitar kantor pos itu," kata Tanko kepada kantor berita Prancis AFP.
Dia memperkirakan jumlah korban tewas atau luka-luka bisa naik.
Ledakan itu terjadi sekitar pukul 13.30 (pukul 19.30 WIB).
"Bahan peledak yang disimpan di satu karung ditinggalkan dekat satu kios penjual daging oleh orang-orang tak dikenal sekitar Kasuwar Jagwal (pasar khusus daging dan kelontong)," kata Buba Adam Kolo, seorang pedagang.
Kolo mengatakan dia melihat "20 orang tergeletak tak bernafas" di tanah setelah ledakan itu tetapi mengakui bahwa ia tidak dalam posisi untuk mengatakan apakah mereka sudah meninggal atau terluka.
Seorang pedagang lainnya, yang menyebut nama Musa Abba, berkata, "Saya tidak dapat mengatakan ada orang meninggal tetapi barangkali karena ledakan itu terjadi pada saat jam sibuk."
Ledakan tersebut menyebabkan kepanikan di kota itu, yang sebagian besar mayoritas penduduknya adalah pemeluk Islam dan sedang merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.
"Orang-orang berlarian menyelamatkan diri," kata Kolo, sementara sejumlah saksi mata lainnya melukiskan suasana kacau.
Laporan-laporan awal menyebutkan ledakan itu disebabkan oleh bom mobil atau pembom bunuh diri tetapi belum ada konfirmasi segera dari pihak berwajib.
Jejaring telepon selular telah diputus di sejumlah kawasan sejak keadaan darurat diberlakukan pada Mei tahun lalu dalam usaha mencegah militan merencanakan serangan-serangan.
Seorang petugas kepolisian, yang tak mau identitasnya disebut karena dia tak berwenang berbicara kepada media, mengatakan dia mendengar ledakan itu dari kantornya sejauh tiga kilometer.
"Dari informasi yang masuk, ledakan itu berasal dari bahan peledak yang diletakkan dekat para pedagang yang menjalankan usaha mereka di sekitar kawasan kantor pos," kata dia.
"Kami mendengar ledakan itu dari kantor polisi. Pasar itu telah tutup dan para pedagang kembali ke rumah mereka dan melintasi kantor kami. Kami waspada tinggi." katnya.
Maiduguri merupakan kota yang menjadi sasaran kelompok Boko Haram pada 2 Desember lalu ketika para militan membakar pesawat, menyita senjata dan memebakar gedung-gedung di sejumlah pangkalan militer di kota itu. Kota itu juga dipandang sebagai rumah spiritual Boko Haram, yang terjemahan kasarnya dari Hausa berarti "pendidikan barat adalah dosa". (Antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar