Menurut seorang pejabat di Gedung Putih, perundingan akan dilakukan pada Kamis depan di Doha. Namun dia menekankan bahwa pertemuan nanti bukanlah perundingan yang mudah. "Perundingan nanti akan jadi proses yang panjang dan keras, kemungkinan tidak akan menghasilkan kemajuan yang signifikan," kata sumber.
Tidak disebutkan kenapa Taliban ingin kembali berunding setelah mereka memutuskan negosiasi pada Maret 2012 lalu. Namun, perundingan ini sempat membuat Taliban di Pakistan meradang, menurut sumber.
Perwakilan Taliban Mohammed Naeem mengatakan, belum ada tanggal pasti kapan pertemuan itu berlangsung. Dia menegaskan bahwa Taliban menginginkan hubungan baik dengan semua negara di dunia.
"Tapi Keemiran Islam (Taliban) memandang kemerdekaan negara dari pendudukan saat ini adalah kewajiban nasional dan agama," kata Naeem.
Seorang pejabat senior Afganistan mengatakan bahwa Taliban kini berniat berdamai dengan pemerintah. Taliban, ujarnya, telah melakukan beberapa kali diskusi rahasia dengan perwakilan pemerintah.
Dalam pertemuan dengan AS nanti, sumber Gedung Putih mengatakan bahwa mereka tetap menuntut Taliban memutus hubungan dengan al-Qaeda, menghentikan kekerasan dan menerima konstitusi Afganistan, termasuk perlindungan pada wanita dan kelompok minoritas.
Taliban diprediksi akan menuntut dibebaskannya komandan-komandan mereka di penjara Guantanamo di Kuba dan segera hengkangnya pasukan Amerika. (Viva News)
Pejuang2 taliban hrs menggunakan senjata SPR-2 buatan Indonesia harganya murah, manfaatnya sangat utk menghambat pasukan bergerak maju dan ketepatannya sangat akurat. Silahkan coba.............................
BalasHapus