Jumat, 13 November 2015

Rusia Ungkap Senjata Rahasia Untuk Lawan NATO


Sebuah proyek rahasia Kremlin tak sengaja dibocorkan stasiun televisi Rusia. Data bocoran itu mengungkap bahwa Rusia membuat senjata canggih baru yaitu torpedo nuklir yang diyakini untuk memotong radar NATO dan sistem pertahanan rudal musuh.

Rusia Ungkap Senjata Rahasia Untuk Lawan NATO
Cuplikan slide tentang torpedo nuklir senjata baru Rusia untuk melawan NATO. | (freebeacon.com)

Kremlin pun dengan cepat mengkonfirmasi beberapa data rahasia yang tak sengaja dibocorkan stasiun televisi Rusia. Data yang disiarkan televisi itu ternyata materi cetak biru dari sebuah torpedo nuklir, dirancang untuk melawan instalasi pertahanan musuh

Bocoran rahasia senjata baru Rusia itu diperoleh ketika Presiden Vladimir Putin menggelar pertemuan dengan para pejabat militer di Sochi untuk membahas pengembangan kemampuan militer Rusia. Namun, dalam pertemuan itu hadir sejumlah kru televisi yang merekam data yang semestinya dilarang untuk dipublikasikan.


Data berupa slide yang dipresentasikan Kremlin itu berjudul “Ocean Multipurpose System: Status-6”. Data slide itu menunjukkan beberapa gambar dari sistem senjata kapal selam nuklir terbaru Rusia. Senjata baru itu tampaknya dirancang untuk memotong radar NATO dan setiap sistem pertahanan rudal musuh. Imbas dari penggunaan senjata itu diyakini mampu memicu kerusakan berat dari "fasilitas ekonomi penting" milik musuh Rusia di sepanjang wilayah pesisir.

Ada catatan kaki untuk slide yang ditampilkan yang menjelaskan maksud dari “Status-6”. Yaitu, kondisi yang menyebabkan kerusakan meyakinkan untuk kekuatan musuh yang tidak dapat diterima. Salah satunya, ledakan di wilayah pantai musuh dan kontaminasi radioaktif yang bisa merepotkan kepentingan militer, ekonomi, bisnis atau kegiatan musuh lainnya untuk waktu yang lama.

Menurut informasi dalam slide itu, torpedo nuklir yang dibuat Rusia berskala besar untuk kendaraan bawah laut. Senjata itu mampu beroperasi pada kedalaman hingga 1.000 meter.

Juru bicara Presiden Putin, Dmitry Peskov, menegaskan stasiun televisi Rusia telah membocorkan beberapa data rahasia pada pertemuan di Sochi Selasa lalu. ”Memang benar beberapa data rahasia masuk ke siaran, dan itu kemudian dihapus,” kata Peskov hari Rabu, seperti dikutip Russia Today, Kamis (12/11/2015). ”Kami berharap bahwa ini tidak akan terjadi lagi,” lanjut Peskov.

Selama pertemuan Selasa lalu, Putin menekankan bahwa Rusia akan melawan program perisai rudal AS yang hendak disebarkan di banyak wilayah di Eropa. ”Selama tiga tahun terakhir, perusahaan dari kompleks industri militer telah menciptakan dan berhasil menguji sejumlah calon sistem senjata yang mampu melakukan misi tempur di sistem pertahanan rudal berlapis,” kata Putin.

"Sistem senjata itu sepertinya sudah mulai masuk militer tahun ini. Dan sekarang kita berbicara tentang pengembangan jenis baru senjata,” ujar Putin. (SindoNews)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar