Setelah Rusia memulai serangan udaranya di Suriah, rezim Presiden Bashar al-Assad dan pemberontak sama-sama mengunggah serangkaian video dari aksi helikopter canggih Mi-24.
Helikopter ini merupakan tipe hybrid yang dapat digunakan sebagai moda transportasi prajurit dan juga penyerangan.
Dalam beberapa video, terlihat Mi-24 atau dikenal juga sebagai Hind, terbang sangat rendah, terkadang hanya setinggi pepohonan. Helikopter ini juga biasa terbang berpasangan.
Pilot Suriah sudah lama menerbangkan berbagai helikopter buatan Rusia. Namun dalam kasus ini, para pengamat melihat Mi-24 dikendalikan piilot Rusia, karena kemampuan teknisnya juga berbeda jauh dengan pilot Suriah. Helikopter yang ikut serta dalam misi Rusia kali ini merupakan tipe baru dari Mi-24s.
"Saat Anda melihat kualitas penerbangan dan ketepatan menembakkan senjata dari helikopter, sudah pasti 100 persen itu adalah pilot Rusia," ujar Christopher Harmer, seorang analis dari Institut Studi Perang asal Amerika Serikat, seperti dikutip Foreign Policy Magazine, Rabu (14/10/2015).
Kemampuan pilot Mi-24s saat penting, terutama jika mengangkut prajurit darat Rusia. Gabungan antara persenjataan berat helikopter dan daya dobrak pasukan darat dapat menjadi kekuatan mengerikan. Harmer mengatakan AS tidak memiliki helikopter dengan kemampuan seperti Mi-24s.
Masuknya Mi-24s ke Suriah dinilai Harmer dapat memecahkan masalah berat yang dihadapi Assad selama ini: kematian prajurit darat dalam jumlah besar. "Kehebatan pilot Rusia memiliki keuntungan teknis yang tidak dimiliki militer Suriah. Ini akan mengurangi kematian prajurit Assad secara signifikan," kata Harmer.
Rusia memulai serangan udaranya pada 30 September. Presiden Vladimir Putin menegaskan misi di Suriah adalah untuk menghabisi kelompok militan Islamic State (ISIS).
Namun beberapa negara barat, termasuk AS, mencurigai Rusia bukan hanya menggempur ISIS, tapi juga mengalahkan pemberontak yang merupakan musuh Assad. (MetrotvNews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar