Selasa, 22 Oktober 2013

Militer Venezuela tembak jatuh pesawat penyelundup narkoba


Venezuela mengatakan dua pesawat ringan ditembak jatuh saat memasuki wilayah udara negara tersebut secara ilegal pada akhir pekan kemarin.


Ini merupakan serangan udara pertama yang dilakukan pesawat tempur Venezuela setelah UU Pertahanan Udara Nasional yang bisa melakukan aksi atas pesawat ilegal, disahkan awal bulan ini, demikian pernyataan Angkatan Bersenjata Bolivarian.

Pesawat yang ditembak jatuh tersebut diduga sebagai transportasi penyelundupan narkoba dari Amerika Tengah dan menolak untuk mengikuti perintah pilot militer yang membuntutinya.


Kepala Pusat Operasi Strategi Venezuela, Jenderal Vladimir Padrino Lopes, kepada televisi negara mengatakan bahwa pesawat tersebut menjadi target setelah "semua tindakan persuasif didiamkan," pada Sabtu kemarin.

"Ini adalah pesawat pertama yang ditembak sejak UU Pertahanan Udara Nasional disetujui, menyusul perintah dari komandan tertinggi, Presiden Nicola Maduro," kata Jenderal Padrino.

Tak lama setelah insiden tersebut sebuah pesawat lainnya yang mencoba masuk ke wilayah udara Venezuela secara ilegal juga ditembak jatuh.

"Mereka adalah mafia penyelundup narkoba yang berniat untuk menggunakan negara kami sebagai jalur untuk distribusi narkoba, melanggar wilayah udara kami," kata kepala Badan Anti Narkoba Nasional Alejandro Keleris Bucarito, usai mengunggah sebuah pesawat yang hancur di situs Twitter.

Dua insiden penembakan ini memberi pesan bahwa pemerintah Venezuela meningkatkan upaya untuk mencegah pesawat penyelundup narkoba, terutama sejak Presiden Maduro mengeluarkan peringatan publik terkait penyelundupan narkoba.

Setelah menyetujui undang-undang pertahanan udara awal Oktober, Maduro mengancam "para penyelundup narkoba internasional".

"Setiap pesawat yang memasuki wilayah Venezuela diwajibkan untuk mendarat dengan damai. Jika tidak, akan ditembak jatuh oleh jet Sukhoi atau F-16 kami dan oleh semua pesawat militer Venezuela," katanya.

Pada masa pemerintahan mendiang Presiden Hugo Chaves, AS sering mengecam otoritas Venezuela yang dianggap tidak melakukan banyak untuk mencegah operasi kartel narkoba di negara tersebut. (BBC)

2 komentar: