Rabu, 02 Maret 2016

Konyol Gara-gara Aplikasi Waze Tentara Israel Nyasar Kepemukiman Palestina

Sebuah pertikaian terjadi di daerah luar dari Jerusalem pada senin (29/2) lalu. Usut punya usut, pertikaian ini terjadi karena navigasi yang salah dari aplikasi Waze.

Dilansir dari Techcrunch (2/3), pasukan tentara Israel yang menggunakan Waze, tiba-tiba diarahkan oleh aplikasi navigasi tersebut ke camp pengungsian Palestina di Kalandia. Dilaporkan dua pasukan tentara bersenjata dari Israeli Defense Force, sedang berpatroli dengan kendaraan militer, di sepanjang rute yang mereka yakini masih berada pada wilayah perbatasan Israel. Tak sadar melintasi perbatasan, orang-orang Palestina seketika melempari mereka dengan batu dan bom. Aksi ini membuat mobil tentara Israel tersebut meledak.


Konyol Gara-gara Aplikasi Waze Tentara Israel Nyasar Kepemukiman Palestina

Paling tidak, ada satu orang Palestina meninggal dan 10 orang lainnya luka parah.

Beberapa tentara berhasil kabur dan berhamburan ke berbagai arah. Salah seorang tentara bahkan berhasil menggunakan ponsel untuk meminta bantuan, namun banyak dari mereka juga hilang. Pasukan tentara Israel dan helikopter akhirnya dikirim ke area tersebut.


Waze sendiri punya setting khusus di Israel. Di mana aplikasi tersebut bisa diatur untuk menandai daerah berbahaya di wilayah perang tersebut. Jalanan atau daerah yang ditandai merah oleh Waze, berarti dianggap berbahaya atau dikuasai Palestina. Namun dari laporan yang didapat, Waze justru mengarahkan para pasukan untuk melintasi perbatasan Israel, menuju daerah perang.

Namun dalam klaim yang disampaikan Waze melalui Agence France-Presse, Waze menyatakan bahwa para tentara tersebut tidak menyalakan setting tersebut. Waze juga menyatakan kalau seharusnya sudah jadi tanggung jawab pengemudi untuk mengindahkan hukum lokal jika bepergian ke wilayah yang berbahaya.

Waze adalah aplikasi yang sangat populer di Israel, dan warga Israel selalu mempergunakannya untuk menanggulangi kemacetan dan mencari info lalu lintas. Tidak mengherankan karena aplikasi navigasi ini memang dikembangkan di Israel oleh developer yang juga berasal dari negara di timur tengah tersebut.

Namun untuk layanan Waze di Tepi Barat atau daerah perbatasan Palestina dan Israel, Waze tidak terlalu banyak memberi info.

Seharusnya para tentara tidak harus menerapkan teknologi di daerah perang seperti ini. Lebih baik mempedulikan keselamatan daripada menuruti arahan dari sebuah aplikasi. (Merdeka)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...