Kirk Kjellberg, CEO Ideal Conceal selaku perusahaan yang menggagas inovasi ini, mengatakan, ide pembuatan senjata lipat itu muncul ketika suatu hari dia tepergok membawa pistol oleh seorang anak kecil di restoran.
"Anak itu kira-kira umur tujuh tahun. Dia lalu bilang dengan suara lantang ke arah orangtuanya, 'ibu, ibu, orang itu bawa pistol'," kata Kirk.
Celetukan si bocah yang keras, terdengar oleh banyak orang di dalam rumah makan itu. "Seisi restoran itu lalu menoleh dan memandang saya dengan tatapan curiga. Sejak saat itu, saya berpikir, harus ada cara untuk bisa membawa senjata tanpa mengundang perhatian," ungkap dia.
Kirk mengatakan, dia membutuhkan senjata yang bisa nyaman dibawa ke mana saja, tanpa mengundang perhatian. "Jadi tidak ada lagi pandangan orang yang curiga ke arah kita, karena mereka tahu kita membawa pistol," kata dia lagi.
Pistol berkaliber .380 akan dipasarkan pada akhir tahun ini. Pada laman websitenya, perusahaan yang berpusat di Monticello ini menyebut, senjata itu akan tetap tersembunyi meski berada di depan mata.
Bahkan, di salah satu sisi senjata itu pun dilengkapi dengan sebuah lensa kamera palsu, persis seperti yang lazim ada pada "smartphone".
"Jadi pistol ini akan dengan mudah dibawa dan 'berbaur' dengan lingkungan di mana pun kita pergi," demikian tertulis dalam situs Ideal Conceal.
Kirk mengatakan, prototype pistol ini dirancang untuk tidak bisa menembak saat senjata dalam kondisi terlipat. "Diharapkan, semua rancangan dan juga produksi rampung bulan Juni ini, sehingga bisa masuk ke pasar pada Oktober mendatang," kata dia.
"Pistol lipat ini akan kami jual seharga 395 dollar AS (Rp 5 juta) per buah," kata Kirk.
Menanggapi produk baru ini, Bill Johnson, Direktur Eksekutif dan PAnasihat Umum Asosiasi Nasional Organisasi Polisi di AS, mengatakan, desain pistol ini akan menjadi tantangan tersendiri dari sisi penegakan hukum.
"Secara umum, apa pun jenis senjata yang tersamar, dan tidak menunjukkan wujudnya sebagai senjata, pasti akan menimbulkan perhatian khusus dari sisi hukum," ungkap Bill. (Kompas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar