Selasa, 03 November 2015

Jet Tempur Rusia Bombardir Kota Kuno Palmyra di Suriah


Angkatan Udara Rusia telah menggempur area yang dikuasai kelompok teror Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di dekat kota kuno Palmyra.

"Jet tempur (Sukhoi) Su-25 menghantam wilayah pertahanan ISIS di Tadmur di Provinsi Homs," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dilansir dari AFP, Selasa (3/11/2015).


Jet Tempur Rusia Bombardir Kota Kuno Palmyra di Suriah

Tadmur merupakan nama lain kota Palmyra yang dikenal masyarakat Arab.

"Hasil serangan langsung itu, benteng pertahanan, bunker bawah tanah dan artileri anti-serangan udara milik ISIS dihancurkan," lanjut pernyataan Kemenhan Rusia.

Ini merupakan pertama kalinya Rusia mengkonfirmasi serangan yang dilakukan di dekat situs Kebudayaan Dunia versi UNESCo tersebut. Sebelumnya, siaran televisi Pemerintah Suriah menayangkan serangan Rusia di kota bersejarah tersebut.


Rami Abdel Rahman, Kepala Observasi Hak Asasi Suriah yang berbasis di Inggris, mengatakan bahwa pesawat tempur Rusia telah menyerang Palmyra sejak Senin.

Dia mengatakan serangan itu menghantam pusat kota kuno tersebut, namun tidak dijelaskan mengenai kerusakan yang disebabkan serangan Rusia.

Serangan Rusia ke Palmyra juga diungkap Khaled al-Homsi, aktivis di kota tersebut. "Kerusakan akibat serangan belum bisa diverifikasi," ucapnya.

Observasi HAM Suriah juga menyatakan bahwa serangan Rusia terhadap kota Al Qaryatain yang dikuasai ISIS telah menewaskan setidaknya 10 orang.

Hingga saat ini, Rusia tidak memberikan informasi rinci mengenai lokasi serangan di Palmyra. Rusia hanya menyebut bahwa serangan jet tempur dilakukan terhadap 237 target di Suriah selama dua hari terakhir.

Sejauh ini, serangan Rusia telah dilakukan ke basis pertahanan ISIS dan kelompok Front Al-Nusra yang berafiliasi dengan Al Qaeda di Homs, Hama, Latakia, Damaskus, Aleppo dan Raqa.

Di Aleppo, Rusia mengatakan telah menghancurkan kamp pelatihan untuk pasukan asing ISIS. Adapun serangan terhadap Front Al-Nusra dilakukan di sebuah bukit di Latakia.

Serangan Rusia ini dilancarkan setelah pertemuan internasional untuk mengakhiri konflik di Suriah, yang berlangsung di Wina, Austria, Rabu (30/10/2015) silam.

Untuk pertama kalinya, pertemuan itu mengundang Rusia dan Iran, negara yang merupakan sekutu Pemerintah Suriah yang dipimpin Presiden Bashar al-Assad. (Kompas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar